SuaraMalang.id - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Malang menyatakan ada 18 titik banjir pada Jumat (8/4/2022). Belasan lokasi tersebut memang langganan banjir.
Kepala BPBD Kota Malang, Alie Mulyanto mengatakan, 18 titik banjir itu tersebar di tiga kecamatan, yakni Kecamatan Klojen, Blimbing, dan Lowokwaru.
"Kalau di Lowokwaru itu mulai Jalan Soekarno-Hatta, terus ada di Jalan Borobudur terusan Borobudur, kalau di Blimbing itu Jalan Kedawung, Jalan Letjen S. Parman dan Klojen itu di Jalan Letjen Soetoyo," kata dia, Jumat.
Sementara untuk 18 titik yang tergenang banjir itu, kata Alie, memang menjadi langganan banjir jika hujan deras.
"Tetap saja 18 titik itu yang memang sering banjir dan saat ini sudah berangsur surut genangan airnya," ujarnya.
Alie mengatakan hujan sebagai pemicu terjadinya banjir di Kota Malang. Namun faktor utama penyebab banjir adalah drainase dan alih fungsi lahan.
"Yang menjadi faktor (utama) itu karena fungsi drainase, terus tata guna lahan atau alih fungsi lahan dan fungsi sungai yang kian hari kian menyempit. Itu yang menyebabkan banjir," imbuhnya.
Sementara upaya yang dilakukan Pemkot Malang, kata Alie, adalah membangun sodetan air di daerah Jalan Soekarno-Hatta. Pembangunan sodetan itu saat ini sedang diajukan ke Pemprov Jatim.
Harapannya dengan sodetan yang dibangun itu mampu menampung air langsung ke sungai brantas.
Baca Juga: Kota Batu Terlanda Banjir dan Tanah Longsor, BPBD Sebut Nihil Korban Jiwa
"Jadi tidak meluber ke jalan. Kalau Soekarno-Hatta berkurang nanti genangan di titik-titik lainnya juga berkurang dan banjir teratasi," tutupnya
Sementara upaya yang bisa dilakukan Alie beserta Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Malang bersama Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPRPKP) Kota Malang adalah terus menggerakkan program GASS (Gerakan Angkat Sampah dan Sedimen).
"Kami saat ini terus berupaya mengangkat sampah dan sedimen di sungai saja. GASS terus kami galakkan untuk upaya yang saat ini bisa kami lakukan," tuturnya.
Sementara itu, kata Alie, untuk derasnya arus Sungai Brantas di Kota Malang memang terjadi saat hujan tadi.
"Ya itu karena hujan di Malang Raya dari Batu sampai Kabupaten Malang hujan deras dan volume sungai tadi memang meningkat," ujarnya.
Alie hingga kini belum mendapat laporan terkait korban jiwa atau kerusakan akibat banjir dan juga derasnya arus sungai di Kota Malang.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Pabrik VinFast di Subang Resmi Beroperasi, Ekosistem Kendaraan Listrik Semakin Lengkap
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
Terkini
-
Kronologi Kecelakaan Maut Toyota Hiace vs Truk di Tol Malang-Pandaan, 2 Orang Tewas dan 10 Luka!
-
Viral Kisah Guru Mengajar Satu Murid di SD Malang, Netizen Terenyuh: Sama-sama Hebat!
-
Libur Natal 2025, Penumpang Bandara Abdulrachman Saleh Malang Diprediksi Melonjak hingga 20 Persen
-
2 Ibu-ibu di Malang Tertimpa Pohon Beringin Tumbang Saat Cuci Baju, Seorang Tewas
-
Banjir Malang Dipicu Endapan Sampah hingga Bozem Meluap, Ini Penjelasan Wali Kota