SuaraMalang.id - Tim Penyidik Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Kejaksaan Negeri Jember memburu tersangka lain dugaan kasus pungutan liar (pungli) Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL).
Sebelumnya, Kepala Desa Kepanjen Jember Syaiful Mahfud telah ditetapkan sebagai tersangka dugaan kasus pungli tersebut. Ditaksir korbannya mencapai ratusan warga hingga mengalami kerugian ratusan juta Rupiah.
"Baru 58 orang pemohon PTSL di desa Kepanjen yang sudah kita periksa sebagai korban dengan total kerugian mencapai Rp 130 juta, saat ini kita masih terus mendalami penyelidikan karena kita menduga masih banyak korban lain," ujar Kepala Seksi Intelejen Kejaksaan Negeri Jember, Seomarno mengutip dari Suarajatimpost.com, Selasa (5/4/2022).
Dijelaskannya, sebanyak 2.500 warga pemohon PTSL di Desa Kepanjen selama 2020-2021.
Baca Juga: Minibus Terbakar di Jalur Bondowoso - Jember, Sopir Malah Kabur
Sesuai mekanisme aturan, lanjut dia, memang masih ada biaya resmi yang harus dikeluarkan oleh pemohon dalam pengurusan sertifikat tanah melalui program PTSL.
"Biaya resmi yang wajib dibayarkan pemohon digunakan untuk biaya pembuatan dokumen pengadaan berkas dan pengadaan patok batas dan materai saja," ujarnya.
Sumarno menjelaskan dalam menetapkan besaran biaya itu, wajib dilakukan dengan kesepakatan bersama melibatkan seluruh unsur pemerintah desa, tokoh agama, dan tokoh masyarakat.
Biaya resmi yang dikenakan sebesar Rp 300 ribu, namun dalam pelaksanaanya ternyata ditemukan adanya penarikan biaya-biaya lain oleh pihak desa dengan alasan sebagai biaya balik nama.
"Padahal hal itu menjadi bagian administrasi desa, sesuai aturan itu tidak dikenakan biaya berdasarkan aturan Permendes namun ditarik antara 1 sampai 8 juta dihitung dengan besaran luas tanah yang diajukan pemohon PTSL sehingga hal itu memicu warga melaporkan ke pihak Kejaksaan," tegasnya.
Baca Juga: Jadwal Sholat dan Buka Puasa Jember 5 April 2022
Disinggung terkait aliran dana senilai Rp 130 juta hasil pungutan liar dari 58 orang pemohon PTSL oleh Kepala Desa Kepanjen, kejaksaan masih melakukan penyidikan mendalam.
Berita Terkait
-
Dari Pecel Gudeg Sampai Prol Tape, Jelajahi 7 Kuliner Unik Khas Jember
-
Dari Jember ke Korea: Bagaimana Megawati Hangestri Ukir Sejarah di Liga Voli Korea
-
Eks Menteri Susi Pudjiastuti Kritik Pungli di Lokasi Wisata Bikin Sepi Pengunjung: Menyedihkan!
-
Ada Praktik Pungli Triliunan Rupiah di Fasilitas Pelabuhan di Kaltim
-
Pembelaan Dewi Perssik Usai Dinyinyiri Gegara Kasih Beras 5 Kg dan Uang Rp 10 Ribu ke Warga Jember
Terpopuler
- Advokat Hotma Sitompul Meninggal Dunia di RSCM
- Hotma Sitompul Wafat, Pengakuan Bams eks Samsons soal Skandal Ayah Sambung dan Mantan Istri Disorot
- 10 HP Midrange Terkencang Versi AnTuTu Maret 2025: Xiaomi Nomor 1, Dimensity Unggul
- 6 Rekomendasi Parfum Indomaret Wangi Mewah Harga Murah
- Pemutihan Pajak Kendaraan Jatim 2025 Kapan Dibuka? Jangan sampai Ketinggalan, Cek Jadwalnya!
Pilihan
-
Hasil BRI Liga 1: Comeback Sempurna, Persib Bandung Diambang Juara
-
RESMI! Stadion Bertuah Timnas Indonesia Ini Jadi Venue Piala AFF U-23 2025
-
Jenazah Anak Kami Tak Bisa Pulang: Jerit Keluarga Ikhwan Warga Bekasi yang Tewas di Kamboja
-
6 Rekomendasi HP Murah dengan NFC Terbaik April 2025, Praktis dan Multifungsi
-
LAGA SERU! Link Live Streaming Manchester United vs Lyon dan Prediksi Susunan Pemain
Terkini
-
Dinilai Sangat Strategis, Pembangunan Tol Malang - Kepanjen Butuh Dana Rp 7,5 Triliun
-
Sekolah Rakyat akan Dibuka di Malang, Ini Kategori Siswanya
-
Pencurian di Malang, CCTV Bongkar Aksi 2 Maling
-
Skandal Rupadaksa Guncang UIN Malang, Rektorat Turun Tangan: Terancam Sanksi Berat
-
Misteri Tumpukan Sampah di Singosari Malang, Tutupi Jalan Desa