SuaraMalang.id - Menjelang Ramadhan 2022, sumber mata air penawar yang terletak di Desa Ketapang, Kecamatan Kalipuro, Banyuwangi mulai ramai dikunjungi warga.
Konon, air muncul dari sumber di kawasan perbukitan tersebut diyakini bisa menjadi penawar atau menyembuhkan berbagai penyakit.
Airnya yang bening dan segar, membuat masyarakat sekitar hingga para pengunjung lintas daerah berlomba-lomba membawa wadah penampung air untuk diminum setiap hari.
Apalagi menjelang puasa, kesegaran air penawar dengan sejuta khasiat yang diyakini, menjadi alasan warga untuk menyimpannya sebagai bekal buka puasa dan sahur.
Ali, salah satu pengunjung sumber mata air penawar membandingkan air disini dengan air ditempat lain memang berbeda, terlebih menjelang puasa, dia lebih suka minum di waktu buka puasa maupun sahur menggunakan air disini.
"Namanya kan sumber penawar, ya mungkin bisa memberikan sebuah penawar. Entah penawar dahaga, penawar penyakit, fan penawar lainnya," kata Ali.
Kemudian, juru kunci sumber mata air penawar, Mustofa menyatakan kenaikan pengunjung menjelang bulan ramadhan sudah mulai tampak dan sudah mulai ramai dikunjungi.
"Kalau bulan puasa pasti ramai, sekitar jam 2 siang ke atas, sampai hampir maghrib pasti banyak warga mengambil air. Airnya segar katanya mampu melepas dahaga saat puasa," ujar Mustofa, Jumat (1/4/2022).
Mustofa menjelaskan, asal muasal sumber mata air penawar ini dimulai dari cerita ratusan tahun silam, 3 orang murid asal pulau Madura yang telah lama mengidap penyakit diperintahkan gurunya untuk mencari sendiri obat penyakitnya yang terletak di ujung timur pulau Jawa.
Baca Juga: Tentukan Awal Ramadhan Pakai Sistem Khumasi, Ponpes di Jember Ini Sudah Tarawih dan Puasa Lebih Dulu
Namun tak semuanya memegang teguh arahan gurunya, dua orang murid lebih memilih pulang ke madura dan tidak melanjutkan perjalanan mencari penawar.
Tapi satu dari mereka bersikukuh mencari, sampai menemukan sumber mata air yang terpancar di sebuah perbukitan dekat dengan pesisir pantai.
Memang benar, lokasi sumber mata air penawar hanya kisaran 3 kilometer dari bibir pantai di Desa Ketapang. Jika sebagian besar air dekat pesisir masih terasa payau, tapi tidak untuk air disini, rasanya sangat segar diteguk, jika ditaruh di sebuah wadah, pasti menyisakan embun di bagian luarnya.
"Saya mendengar cerita ini sudah dari para pendahulu dulu, mulai saat itu mungkin Allah telah menaruh obat untuk penyakit disini, dan orang-orang merasa cocok setelah minum air disini," ujar Mustofa.
Selain mengambil air untuk diminum, tak jarang juga pengunjung memilih berendam di mata air penawar, tujuannya tetap untuk menyehatkan badan.
Tak ada tarif khusus untuk mengambil air dan mandi di mata air penawar, namun ditengah lokasi telah disediakan sebuah kotak amal, bagi siapapun yang ingin menyisihkan rezekinya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Elkan Baggott Kembali Disambut Rizky Ridho Hingga Yakob Sayuri
- Pemain Keturunan Rp260,7 Miliar Bawa Kabar Baik Setelah Mauro Zijlstra Proses Naturalisasi
- 4 Pilihan Alas Bedak Wardah yang Bikin Glowing dan Tahan Lama, Murah tapi Berkualitas!
- 4 Rekomendasi Sepatu Running Adidas Rp500 Ribuan, Favorit Pelari Pemula
- 6 Rekomendasi Lipstik yang Tahan Lama Terbaik, Harga Terjangkau Mulai Rp30 Ribuan
Pilihan
-
5 Rekomendasi HP Murah Xiaomi RAM 8 GB Memori 256 GB, Pilihan Terbaik 2025
-
Bertemu Rocky Gerung, Kapolri Singgung Pepatah Tentang Teman dan Musuh
-
3 Rekomendasi HP Murah Samsung RAM Besar 8 GB Memori 256 GB, Harga Cuma Rp 2 Jutaan
-
9 Sepatu Lari Murah Rp500 Ribu ke Bawah di Shopee, Performa Nyaman Desain Keren!
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan RAM 8 GB Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Juli 2025
Terkini
-
AgenBRILink BRI Tembus 67 Ribu Desa, Perluas Inklusi Keuangan
-
Biaya Studi Semesteran (BSS) Universitas Muhammadiyah Malang di Tahun 2025
-
Bocoran 20 Teka-Teki Makanan dan Minuman MPLS 2025 untuk SMP dan SMA
-
Manfaat Menggunakan Voucher Grabgifts
-
Dari Stasiun hingga Gang Legendaris: 7 Surga Bakso di Malang yang Wajib Dikunjungi