SuaraMalang.id - Ramadhan sebentar lagi. Bagi ummat Islam yang gemar berolahraga, bulan puasa tentu bukanlah halangan. Meskipun begitu, persiapan yang baik harus dilakukan.
Terutama bagi kalian yang hobi olahraga lari. Lari merupakan salah satu olahraga populer bagi masyarakat Indonesia umumnya. Olahraga ini simpel dan banyak manfaatnya bagi kesehatan dan kebugaran.
Olahraga ini cukup fleksibel dan murah, tidak membutuhkan banyak peralatan, dan yang terpenting merupakan cara terbaik untuk kesehatan kardiovaskular.
Salah satu anggota Herbalife Nutrition Advisory Board, Korakod Panich mengatakan agar tetap bugar selama Ramadhan, pelari harus mencukupi nutrisi sebagai bahan bakar yang tepat untuk tubuh.
Berikut lima nutrisi penting bagi pelari:
1. Protein
Protein yang ditemukan dalam daging, susu, telur, dan kedelai – membantu memperbaiki dan membangun kembali jaringan dan otot yang terpengaruh selama aktivitas fisik, dengan mengonsumsi protein yang tepat dan tidur yang cukup.
Kedelai adalah sumber protein yang baik karena merupakan salah satu dari sedikit protein nabati lengkap yang mengandung semua sembilan asam amino esensial yang tidak dapat diproduksi oleh tubuh. Pelari harus mengonsumsi kombinasi karbohidrat dan protein 30 sampai 45 menit setelah berolahraga.
Rasio karbohidrat terhadap protein harus 2-3: 1, dengan 20 gram protein berkualitas tinggi setelah berolahraga dan antara 40 dan 60 gram karbohidrat. Sandwich pada roti dan sepotong buah atau shake pemulihan protein tinggi bisa jadi pilihan.
Baca Juga: 4 Keistimewaan Bulan Ramadhan: Turunnya Al-Quran hingga Terbuka Pintu Surga
2. Lemak
Lemak berfungsi sebagai sumber energi penting. Hal ini sering digunakan sebagai bahan bakar, terutama selama intensitas olahraga sedang yang berlangsung untuk waktu yang lama, seperti joging yang berlangsung setidaknya 30 menit atau lebih.
Tubuh akan menggunakan lebih banyak lemak daripada karbohidrat untuk bahan bakar dalam upaya untuk menghemat karbohidrat yang disimpan dalam hati dan otot.
Pilih lemak yang bermanfaat – seperti yang ditemukan dalam minyak zaitun, alpukat, dan kacang-kacangan – dan hindari lemak jenuh – yang dapat meningkatkan risiko penyakit jantung.
Ini berarti menjauh dari daging merah berlemak, dan makanan olahan ultra proses, seperti makanan cepat saji atau gorengan.
3. Karbohidrat
Tag
Berita Terkait
-
4 Keistimewaan Bulan Ramadhan: Turunnya Al-Quran hingga Terbuka Pintu Surga
-
5 Tips yang Harus Kamu Coba agar Bisa Bangun Sahur Tepat Waktu
-
Bunda Harus Tahu, Ini 6 Makanan yang Baik untuk Perkembangan Otak Anak
-
BMKG Akan Pantau Hilal Penentuan Awal Ramadan Pada Hari Jumat 1 April 2022
-
Harga Sayur Mayur di Cianjur Naik Jelang Bulan Ramadan Gara-gara Ini
Terpopuler
- Selamat Datang Elkan Baggott Gantikan Mees Hilgers Bela Timnas Indonesia, Peluangnya Sangat Besar
- KPK: Perusahaan Biro Travel Jual 20.000 Kuota Haji Tambahan, Duit Mengalir Sampai...
- Jangan Ketinggalan Tren! Begini Cara Cepat Ubah Foto Jadi Miniatur AI yang Lagi Viral
- Hari Pelanggan Nasional 2025: Nikmati Promo Spesial BRI, Diskon Sampai 25%
- Maki-Maki Prabowo dan Ingin Anies Baswedan Jadi Presiden, Ibu Jilbab Pink Viral Disebut Korban AI
Pilihan
-
Media Lokal: AS Trencin Dapat Berlian, Marselino Ferdinan Bikin Eksposur Liga Slovakia Meledak
-
Rieke Diah Pitaloka Bela Uya Kuya dan Eko Patrio: 'Konyol Sih, tapi Mereka Tulus!'
-
Dari Anak Ajaib Jadi Pesakitan: Ironi Perjalanan Karier Nadiem Makarim Sebelum Terjerat Korupsi
-
Nonaktif Hanya Akal-akalan, Tokoh Pergerakan Solo Desak Ahmad Sahroni hingga Eko Patrio Dipecat
-
Paspor Sehari Jadi: Jurus Sat-set untuk yang Kepepet, tapi Siap-siap Dompet Kaget!
Terkini
-
Popok Kain Kekinian: Bumbi Ubah Limbah Jadi Berkah, Libatkan Komunitas & Raih Dukungan BRI
-
Weekend Banking BRI: Solusi Transaksi Libur Panjang Maulid Nabi 2025
-
Rekomendasi Sepatu Asics untuk Running, Dapatkan Harga Spesial Saat 9.9
-
Apresiasi Nasabah di Hari Pelanggan Nasional 2025, BRI Perkuat Transformasi Layanan Digital
-
Transformasi Digital BRI Perkuat Dana Murah dan Dorong Profitabilitas