Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Taufiq
Kamis, 17 Februari 2022 | 08:17 WIB
Ilustrasi foto inti bumi [Foto: ANTARA]

SuaraMalang.id - Penelitian gabungan dilakukan sejumlah ilmuan di China. Mereka meneliti bagian terdalam dari bumi yang kita tinggali ini.

Penelitian ini dipimpin oleh Profesor He Yu dari Institut Geokimia Akademi Ilmu Pengetahuan China (IGCAS). Hasilnya terungkap kalau inti bumi ternyata terdiri dari cairan dan benda padat.

Inti bumi itu ciri-cirinya memiliki tekanan dan suhu yang sangat tinggi. Mereka terdiri dari inti luar berbentuk cair dan inti dalamnya berbentuk padat normal tetapi terdiri dari subkisi logam (iron/Fe) padat dan mirip cairan.

Komposisi unik itu merupakan unsur ringan yang juga dikenal sebagai keadaan superionik. Elemen ringan seperti cairan sangat difusif dalam subkisi logam di bawah kondisi inti dalam, penelitian itu menemukan sebagaimana dikutip dari Scitech Daily, Kamis.

Baca Juga: Hasil Penelitian: Ilmuan Temukan Inti Bumi Berupa Cairan dan Benda Padat

Inti bagian dalam terbentuk dan tumbuh karena pemadatan logam cair pada batas inti bagian dalam. Sementara inti bagian dalam tidak sepadat logam murni, dan beberapa elemen ringan diyakini ada di inti bagian dalam.

Keadaan superionik, yang merupakan keadaan peralihan antara padat dan cair, banyak terdapat di bagian dalam planet.
Menggunakan simulasi komputasi tekanan tinggi dan suhu tinggi berdasarkan teori mekanika kuantum, peneliti dari IGCAS dan Center for High Pressure Science & Technology Advanced Research (HPSTAR) menemukan bahwa beberapa paduan Fe-H, Fe-C, dan Fe-O berubah menjadi keadaan superionik di bawah kondisi inti dalam.

Dalam paduan logam superionik, elemen ringan menjadi tidak teratur dan berdifusi seperti cairan dalam kisi, sementara atom Fe tetap teratur dan bergetar di sekitar kisi-kisinya, membentuk kerangka logam padat. Koefisien difusi C, H, dan O dalam paduan logam superionik sama dengan dalam Fe cair.

"Ini sangat tidak normal. Pemadatan logam di batas inti bagian dalam tidak mengubah mobilitas elemen ringan ini, dan konveksi elemen ringan terus berlanjut di inti bagian dalam,” kata Prof. HE Yu, penulis utama dan koresponden studi tersebut.

Salah satu misteri lama tentang inti dalam adalah bahwa ia cukup lunak, dengan kecepatan gelombang geser yang cukup rendah. Para peneliti menghitung kecepatan seismik dalam paduan logam superionik ini dan menemukan penurunan yang signifikan dalam kecepatan gelombang geser.

Baca Juga: Pria Australia Memotong Saluran Spermanya Karena Khawatir Perubahan Iklim

"Hasil kami cocok dengan pengamatan seismologi. Ini adalah elemen seperti cairan yang membuat inti bagian dalam melunak," kata rekan HE Yu, SUN Shichuan, dari IGCAS.

Elemen cahaya yang sangat difusi dapat mempengaruhi kecepatan seismik, memberikan petunjuk penting untuk memahami misteri lain di inti dalam. ANTARA

Load More