Scroll untuk membaca artikel
Abdul Aziz Mahrizal Ramadan
Minggu, 13 Februari 2022 | 22:39 WIB
Jemaah ritual di Pantai Payangan, Pantai Selatan Jember, Jawa Timur tewas terseret ombak, Minggu (13/2/2022). [Suarajatimpost.com]

SuaraMalang.id - Pasangan suami istri, Syaiful (35) dan Sri Wahyuni (30) tewas akibat terseret ombak saat ritual di Pantai Payangan, Jember, Jawa Timur. Akibat petaka itu, lima anak korban berstatus yatim piatu.

Kerabat korban, Edo mengatakan, pasutri Saiful dan Sri meninggalkan empat anak kandung dan seorang anak angkat. 

“Ada 5 anaknya, yang pertama usia 15 tahun dan masih kelas 2 SMP, yang kedua 12 tahun, yang ketiga 10 tahun, yang ke 4 5 tahun dan yang terakhir masih 3 tahun,” Kata Edo, seperti diberitakan Suarajatimpost.com jejaring Suara.com, Minggu (13/2/2022).

Menurut Edo, dirinya maupun tetangganya tidak mengetahui ritual yang diikuti oleh kedua saudaranya, tersebut. Namun yang diketahuinya, sudah sejak dua bulan terakhir saudaranya mengikuti pengajian di padepokan tersebut.

Baca Juga: Petaka Ritual di Pantai Selatan Jember, Satu Korban Tewas Ternyata Anggota Polri

"Tahunya kami mengikuti pengajian, baru sekitar dua bulan, biasanya membawa anaknya yang besar, dan anak-anaknya yang lain dititipkan ke saudaranya. Cuma tadi malam semua anaknya ditinggal dalam satu rumah dan tidak ada yang dibawa atau dititipkan ke saudaranya seperti biasanya,” ungkap Edo.

Sementara itu, Bupati Jember H. Hendy Siswanto yang datang ke rumah duka usai menjenguk korban di Puskesmas Ambulu, tidak kuasa menahan haru saat melihat anak korban yang masih berusia 3 tahun tetap bermain dengan kakaknya di depan Hendy. 

Di kesempatan itu, Hendy yang didampingi sejumlah kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD), juga memberikan bantuan bingkisan dan sejumlah uang kepada anak-anak korban dan diterima oleh perwakilan keluarga almarhum langsung.

“Ini tadi kami memberikan bantuan dan sejumlah uang untuk keperluan anak-anak korban, ada empat anaknya dan satu lagi merupakan anak angkat. Dan saya kagum meski dalam kondisi seperti ini, almarhum dan almarhumah masih peduli terhadap sesama,” ujar Hendy. 

Pria berusia 59 juga memastikan, bahwa anak-anak korban yang saat ini semuanya menjadi yatim piatu, terpenuhi kebutuhannya dan tidak terlantar. 

Baca Juga: Ritual di Pantai Payangan Berujung Petaka, Bupati Jember Sebut Peserta Mengindahkan Larangan

“Tadi kami cek, ternyata yang bersangkutan masuk dalam PKH, dan anak-anaknya juga mendapatkan KIP, jadi data sudah ada dan selama ini sudah mendapat bantuan, ya tinggal di prioritaskan dan ditambahi saja untuk bantuannya, karena saat ini mereka menjadi tanggung jawab kita semua,” pungkasnya.

Load More