SuaraMalang.id - Tembok di belakang Kantor Kecamatan Blimbing, Kota Malang, Jawa Timur ambruk menewaskan Karlinah (61) warga Jalan Teluk Cendrawasih Kelurahan Arjosari, Kamis (3/2/2022).
Salah satu saksi, Heru Margono (56) mengatakan, peristiwa tragis itu terjadi sekitar pukul 14.45 WIB. Korban telah diperingatkan agar tidak melewati kawasan tersebut lantaran tembok rawan ambruk ditambah sedang turun hujan deras.
"Orangnya saya penging (mewanti-wanti) karena kondisi temboknya itu bahaya. Bu jangan lewat bu bahaya," kata dia , Kamis (3/2/2022).
Benar saja, tembok sepanjang kurang lebih 10 meter dan tinggi 3 meter itu ambruk tepat mengenai Karlinah.
"Ambruk gedebug seperti (suara) bom meledak. Akhirnya saya keluar karena kaget," ujar dia.
Dilihatnya separuh tubuh Karlinah sudah tertutup tembok.
"Kira-kira itu dari kaki sampai pinggul. Ibu Karlinah itu sempat teriak tolong-tolong gitu," ujar dia.
Heru pun lantas memanggil warga sekitar. Ada empat orang membantunya mengeluarkan tubuh Karlinah dari tembok belakang kecamatan.
"Kami bawa linggis gitu mengeluarkannya. Saat keluar, tubuhnya berdarah dan terlihat tulang pinggulnya," kata dia.
Baca Juga: Penularan Covid-19 di Kota Malang Tembus 122 Kasus Dalam Sehari, Dipicu Klaster Perkantoran
Evakuasi memakan waktu 15 menit, selanjutnya Karlinah dilarikan ke rumah Heru dan sempat akan diantar ke rumah sakit.
"Tapi dari pihak kecamatan sama Dinkes apa bilang gak boleh kalau gak ada alat medisnya mobilnya. Padahal sudah berdarah-darah ini," tutur dia.
Tubuh Karlinah yang terluka parah kurang lebih satu jam setengah menunggu ambulans yang tak kunjung datang.
"Akhirnya jam 16.30 mobil ambulans datang padahal sudah lemes ibunya," kata dia.
Setelah dibawa rumah sakit, Heru pun mendapat kabar bahwa Karlinah dinyatakan meninggal dunia.
Heru menuturkan, korban memang sering melintasi kawasan Jalan Teluk Etna untuk berjualan nasi.
"Biasanya sampai tiga kali atau gak ke rumah saudaranya begitu," tutur dia.
Hingga kini tembok pun belum terlihat dibersihkan. Terlihat pula sandal milik Karlinah yang tertinggal di tengah puing tembok yang runtuh.
Terpisah Camat Blimbing Ariadi Wardoyo membenarkan kondisi Karlinah tidak tertolong.
"Iya meninggal kami juga bersedih karena memang bencananya luar biasa hujannya lebat," tutup dia.
Kontributor : Bob Bimantara Leander
Berita Terkait
-
Persiapan Pemkot Malang Antisipasi Gelombang Tiga Covid-19, Siapkqn RS Rujukan dan Bentuk Isoter Kembali
-
Berkas JE Dinyatakan P-21, Tersangka Kasus Kekerasan Seksual di SMA SPI Segera Disidang di Malang
-
Kasad Jenderal Dudung Isi Kuliah Tamu di Universitas Brawijaya Malang: Mahasiswa Harus Memiliki Inovasi
Terpopuler
- Lagi Jadi Omongan, Berapa Penghasilan Edi Sound Si Penemu Sound Horeg?
- 5 Pemain Timnas Indonesia yang Bakal Tampil di Kasta Tertinggi Eropa Musim 2025/2026
- Kisah Pilu Dokter THT Lulusan UI dan Singapura Tinggal di Kolong Jembatan Demak
- Brandon Scheunemann Jadi Pemain Paling Unik di Timnas Indonesia U-23, Masa Depan Timnas Senior
- Orang Aceh Ada di Logo Kota Salem, Gubernur Aceh Kirim Surat ke Amerika Serikat
Pilihan
-
Resmi! Dukcapil Serahkan NIK Warga RI untuk Awasi Wajib Pajak
-
5 Rekomendasi HP Murah Samsung dengan Fitur USB OTG, Multifungsi Tak Harus Mahal
-
Bukalapak Merana? Tutup Bisnis E-commerce dan Kini Defisit Rp9,7 Triliun
-
Investasi Kripto Makin Seksi: PPN Aset Kripto Resmi Dihapus Mulai 1 Agustus!
-
9 Negara Siaga Tsunami Pasca Gempa Terbesar Keenam Sepanjang Sejarah
Terkini
-
Pendekatan Psikososial, Menteri Agus Andrianto Makan Siang Bareng Warga Binaan LPP Malang
-
BRI Peduli Berkolaborasi dengan PPEJP, Bawa UMKM Naik Kelas Menuju Pasar Global
-
Rekomendasi 4 Laundry Cepat, Selesai 3 Jam di Sekitar UMM Malang
-
5 Rekomendasi Nasi Padang Enak dan Murah di Sekitar Kampus Brawijaya Malang
-
Per Juni 2025, BRI Jangkau 97.878 Penerima Manfaat Perumahan di Seluruh Indonesia