SuaraMalang.id - Sejumlah warga Desa Karangsari Kecamatan Sempu Kabupaten Banyuwangi melaporkan kepala desanya terkait dugaan penyelewengan Dana Desa (DD) ke Kejaksaan Negeri (Kejari) setempat.
Dugaan anggaran yang diselewengkan sekitar Rp 150 juta yang merupakan anggaran operasional untuk pendirian Pertamina Desa (Pertades). Kasus lain, Kades juga dilaporkan terkait hasil penebangan sebanyak 91 pohon di tanah kas desa.
Perwakilan warga Sugiarto mengatakan, dugaan korupsi tersebut telah dilaporkan pada 12 Januari 2022 lalu. Bahkan pada Rabu (26/1/2022) kemarin, pihaknya kembali mendatangi Kejari Banyuwangi, untuk mempertanyakan sejauh mana tindak lanjut laporan tersebut.
Menurut Sugiarto, alokasi anggaran untuk pembukaan usaha Pertamina Desa (Pertades) itu sebesar Rp 150 juta dan telah diberikan kepada BUMDes Karangsari yang bersumber dari Dana Desa setempat.
Alokasi tersebut telah dianggarkan pada tahun 2021. Namun hingga awal 2022, rencana pembangunan Pertades di Desa Karangsari tak kunjung terealisasi hanya sebatas kegiatan persiapan lahan pada akhir tahun 2020.
Dalam hal ini, masih Sugiharto, menggunakan lahan pertanian produktif di urug tidak lebih dari 100 truk tanah, tanpa melalui proses aturan alih fungsi lahan dan sampai hari ini terbengkalai di tumbuhi rumput liar.
"Jadi Dana Desa yang dialokasikan untuk rencana pembangunan Pertamina Desa itu, sampai saat ini tidak ada tindak lanjut," kata Sugiarto.
Merespons laporan warga itu, Kades Budiono angkat bicara. Ia tidak mempermasalahkan jika dilaporkan warganya sendiri. Bahkan dia menganggap pelapor stres.
"Biar saja dia mencuat seperti itu, sah-sah saja dia ngomong. Tetapi ngomong itu kalau tidak sesuai dengan fakta, itu akan dihukum oleh Allah, itu akan dihukum oleh dirinya sendiri. Biar saja, itu anak stres," katanya, seperti dikutip dari suaraindonesia.co.id, jejaring media suara.com.
Menurut dia, pelaporan yang dilakukan warganya tersebut karena terbawa perasaan imbas Pilkades. "Itu anak berangkat dari dendam, karena dia ini nyalon tidak bisa keturutan," kata Budiono menegaskan.
Berita Terkait
-
Keren! Emak-emak di Banyuwangi Ini Olah Limbah Masker Menjadi BBM
-
Minta Kepala Desa Transparan Kelola Dana Desa, Aep Syaepuloh: Untuk Pencegahan Korupsi
-
KKM-DR Arjani Berinovasi, Bantu Tingkatkan Pemasaran Produk UMKM di Kemiren
-
PBNU 'Jewer' Ketua PCNU Banyuwangi dan Sidoarjo Terkait Kegiatan Politik Praktis dengan Bacalon Presiden
-
Puluhan Gerai Rapid Test Antigen di Pelabuhan Ketapang Disegel, Alat dan SDM Tak Kompeten
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
Terkini
-
Akses Jalan Malang-Lumajang Ditutup Usai Erupsi Gunung Semeru, Ini Penjelasan Polisi
-
BRI Pimpin Sindikasi Rp5,2 Triliun untuk SSMS, Perkuat Dukungan pada Sektor Agribisnis Nasional
-
BRI Sabet Penghargaan ASRA 2025 untuk Laporan Keberlanjutan Terbaik
-
BRI Hadirkan RVM di KOPLING 2025 Lewat Program Yok Kita Gas
-
Berpartisipasi dalam PRABU Expo 2025, BRI Perkuat Ekosistem Ekonomi Kerakyatan Modern