SuaraMalang.id - Warga dari empat desa Kecamatan Pakuniran, Kabupaten Probolinggo melawan aktivitas tambang pasir baru (sirtu) di Sungai Pancar Glagas. Sebab, penambangan pasir dituding jadi biang kerusakan lingkungan, terutama pertanian warga setempat.
Melansir Jatimnet.com, sekelompok warga memulai aksi penolakan tambang pasir dengan melakukan longmarch sejauh satu kilometer menuju area tambang galian C tersebut.
Sesampainya di pintu masuk area tambang, perwakilan massa secara bergantian menyampaikan orasinya. Mereka menilai dampak penambangan pasir dan batu di Sungai Pancar Glagas merusak lingkungan.
Selain itu, penambangan juga berdampak pada rusaknya tanggul sungai. Alhasil sawah warga yang ada di sekitar sungai tak teraliri. Kondisi tersebut mengancam lahan pertanian milik warga seluas 295 hektar.
Baca Juga: 150 Ribu Lahan Rusak Akibat Tambang Pasir di Pasir Sakti, Pemda Lakukan Hal Ini
"Kami minta penambangan pasir dihentikan karena dampaknya terasa bagi petani. Tanaman padi kami banyak yang kering, kalau diteruskan bakal gagal panen," ujar Suhartono, seorang peserta aksi.
Menurutnya, lahan pertanian yang terkena imbas aktivitas tambang berada di empat desa meliputi Desa Pakuniran, Glagah, Sogaan, dan Sumberkembar.
Karena aksi massa tak ditemui perwakilan penambang, massa yang geram kemudian ramai-ramai menutup akses masuk areal tambang menggunakan bambu dan kayu disertai banner tanda ditutup.
Selain itu, sejumlah kendaraan bak terbuka pengangkut hasil tambang sirtu dipaksa keluar dari areal tambang agar tidak melanjutkan aktivitas penambangan.
Guna menghindari kericuhan, kedua belah pihak kemudian diarahkan ke kantor kecamatan guna dilakukan mediasi.
Baca Juga: Tambang Pasir PT Gunung Mario Longsor, Dua Warga Bintan Tewas
Camat Pakuniran Imron Rosyadi menyebutkan jika keberadaan tambang pasir batu di wilayahnya sudah mengantongi izin pemerintah. Bahkan, izin diberikan oleh pemerintah provinsi dan daerah.
Berita Terkait
-
Mudik ke Probolinggo? Ini 7 Kuliner Khas yang Tak Boleh Dilewatkan
-
Kasus Dana Hibah Jatim, KPK Periksa 6 Tersangka Termasuk Politikus PDIP dan Gerindra
-
Dosen Prodi Linguistik Indonesia UPN Jatim Ajak Siswa SMAN 2 Probolinggo Siap Hadapi Tantangan Bahasa di Era Digital
-
Serunya Belajar Bahasa: Tim Dosen Linguistik UPN Jawa Timur Menyapa Siswa SMK 1 Probolinggo
-
Pria Probolinggo Ancam Tembak Anies Ditangkap, Begini Kesaksian Keluarga Pelaku
Terpopuler
- Jadwal Pemutihan Pajak Kendaraan 2025 Jawa Timur, Ada Diskon hingga Bebas Denda!
- Pemain Keturunan Maluku: Berharap Secepat Mungkin Bela Timnas Indonesia
- Marah ke Direksi Bank DKI, Pramono Minta Direktur IT Dipecat hingga Lapor ke Bareskrim
- 10 Transformasi Lisa Mariana, Kini Jadi Korban Body Shaming Usai Muncul ke Publik
- Jawaban Menohok Anak Bungsu Ruben Onsu Kala Sarwendah Diserang di Siaran Langsung
Pilihan
-
Dari Lapangan ke Dapur: Welber Jardim Jatuh Cinta pada Masakan Nusantara
-
Dari Sukoharjo ke Amerika: Harapan Ekspor Rotan Dihantui Kebijakan Kontroversial Donald Trump
-
Sekantong Uang dari Indonesia, Pemain Keturunan: Hati Saya Bilang Iya, tapi...
-
Solusi Pinjaman Tanpa BI Checking, Ini 12 Pinjaman Online dan Bank Rekomendasi
-
Solusi Aktivasi Fitur MFA ASN Digital BKN, ASN dan PPPK Merapat!
Terkini
-
Sosok Bule Jerman yang Selamatkan Santri Terseret Ombak Pantai Balekambang
-
Wali Kota Malang Ingin Pindahkan 4 Sekolahan Ini dari Jalan Bandung
-
Naik Kelas Berkat KUR BRI: Perjuangan Suryani Membangun Ekonomi Keluarga
-
Warga Senang, Desa Wunut Bagikan THR dan Hadirkan Program Perlindungan Sosial
-
Habbie, UMKM Telon Aromatik Terbaik Siap Ekspansi Pasar Global Bersama BRI