SuaraMalang.id - Sebentar lagi perayaan Imlek 2022 bagi masyarakat Tiong Hoa. Salah satu barang pelengkap saban perayaan tersebut adalah dupa.
Di Malang, dilaporkan kalau permintaan dupa saat ini telah meningkat pesat. Seperti disampaikan Produsen dupa rumahan dengan merek Dupalo, Rosa Amalia. Ia mengatakan kalau pesanan saat ini sudah naik 20 persen.
Rosa menjelaskan, permintaan produk dupa tersebut tidak hanya berasal dari pasar lokal saja, akan tetapi juga telah diminati pasar internasional.
Hal itu disebabkan saat ini dupa tidak hanya dipergunakan untuk acara keagamaan saja, akan tetapi juga dipergunakan untuk relaksasi.
"Untuk peningkatan secara umum tidak hanya terjadi saat momen Imlek. Tetapi, memang pada saat Imlek ini ada kenaikan permintaan hingga 20 persen," katanya, Rabu (26/01/2022).
Menurut Rosa, permintaan produk dupa buatannya tersebut, selama ini juga datang dari Singapura serta Rusia. Saat ini, dengan adanya kenaikan permintaan menjelang perayaan Imlek, belanja bahan baku juga mengalami peningkatan.
Pada hari-hari sebelumnya, lanjutnya, kebutuhan salah satu bahan baku produksi dupa berupa lidi juga meningkat. Dalam kondisi normal, kebutuhan lidi mencapai satu ton untuk masa produksi selama tiga bulan.
"Menjelang Imlek kali ini, produksi bisa menghabiskan lidi hingga dua kali lipat. Dalam kondisi normal, saya bisa menghasilkan Rp10 juta, untuk saat ini kenaikan 20 persen dari angka tersebut," ujarnya.
Ia menambahkan, dupa jenis lidi merupakan produk yang sangat diminati pasar. Terlebih, produk dupa buatan Dupalo juga dikombinasikan dengan berbagai aroma bunga dan wewangian lainnya.
Saat ini, menurutnya, ada kurang lebih sebanyak 45 jenis varian aroma pada dupa yang diproduksinya itu. Beberapa jenis aroma yang diminati pasar diantaranya adalah lavender, teratai, tunjung biru dan cendana.
"Sekarang, peminat dupa ini dari berbagai kalangan. Artinya sekarang bukan lagi identik dengan suatu kegiatan ritual, tetapi banyak yang memanfaatkan untuk terapi atau relaksasi juga," jelasnya.
Meskipun ada kenaikan permintaan, tidak ada kenaikan harga pada produk buatannya itu. Harga dupa dipatok berkisar mulai Rp18 ribu hingga lebih dari Rp300 ribu. Penjualan produk dupa tersebut, sejauh ini juga memanfaatkan platform media sosial. ANTARA
Berita Terkait
-
Kisah Patung Fu Tek Cen Sen di Klenteng Eng An Kiong Malang, Pemberian Pedagang Tiongkok 197 Tahun Silam
-
Kumpulan Doa Imlek 2022 untuk Dipanjatkan Memohon Kemakmuran Hingga Hidup Lebih Baik
-
Viral Ornamen Lampu Hias di Kayutangan Heritage, Begini Penjelasan Pemkot Malang
-
8 Larangan saat Perayaan Tahun Baru Imlek 2022, Salah Satunya Jangan Sarapan Bubur
-
9 Potret Fuji Hadiri Acara Shandy Purnamasari, Akur Sama Chika!
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Matic untuk Keluarga yang Irit BBM dan Murah Perawatan
- 58 Kode Redeem FF Terbaru Aktif November 2025: Ada Item Digimon, Diamond, dan Skin
- 5 Rekomendasi Mobil Kecil Matic Mirip Honda Brio untuk Wanita
- Liverpool Pecat Arne Slot, Giovanni van Bronckhorst Latih Timnas Indonesia?
- 5 Sunscreen Wardah Untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Bantu Atasi Tanda Penuaan
Pilihan
-
HP Mau PHK 6.000 Karyawan, Klaim Bisa Hemat Rp16,6 Triliun
-
4 HP Baterai Jumbo Paling Murah Tahan Seharian Tanpa Cas, Cocok untuk Gamer dan Movie Marathon
-
5 HP Memori 128 GB Paling Murah untuk Penggunaan Jangka Panjang, Terbaik November 2025
-
Hari Ini Bookbuilding, Ini Jeroan Keuangan Superbank yang Mau IPO
-
Profil Superbank (SUPA): IPO Saham, Harga, Prospek, Laporan Keuangan, dan Jadwal
Terkini
-
Cara Cek Bansos November 2025 Lewat HP, Semua Lewat Aplikasi Cek Bansos!
-
AgenBRILink Mulya Motor Hadirkan Layanan Keuangan hingga ke Pelosok
-
Konsisten Dukung Asta Cita, BRI Dorong Pertumbuhan Inklusif lewat Penyaluran KUR
-
Akses Jalan Malang-Lumajang Ditutup Usai Erupsi Gunung Semeru, Ini Penjelasan Polisi
-
BRI Pimpin Sindikasi Rp5,2 Triliun untuk SSMS, Perkuat Dukungan pada Sektor Agribisnis Nasional