SuaraMalang.id - Skenario lonjakan kasus infeksi varian Omicron diprediksi bakal tinggi. Untuk mengantisipasinya pemerintah sedang membahas skenario tersebut.
Menteri Koordinator (Menko) Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan meminta masukan dari para pakar lintas disiplin guna menyiapkan skenario menghadapi lonjakan kasus Omicron.
Saat ini Menteri Luhut sedang membahas skenario itu bersama Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin, Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) Dante Saksono Harbuwono, dan Koordinator Tim Pakar Satgas COVID-19 Prof Wiku Adisasmito.
Luhut menggelar dialog virtual dengan para epidemiolog, pakar kesehatan, dokter, dan pakar sosial dari berbagai lembaga pendidikan dan penelitian di Indonesia, Jumat (14/1).
Baca Juga: Hong Kong Larang Penerbangan dari 150 Negara, Termasuk dari Inggris dan Amerika Serikat
"Dari berbagai penelitian yang diberikan kepada saya oleh para teman-teman epidemiolog dan dokter, kita tahu bahwa varian Omicron ini menular sangat cepat, tetapi less severe atau tidak parah," katanya seperti dikutip dari ANTARA, Sabtu (15/01/2022).
"Walaupun terdapat angka kematian di beberapa negara namun jumlahnya cukup rendah dari varian ini. Walau begitu, kita mau agar lonjakan kasus konfirmasi ini bisa kita turunkan dan bagaimana upaya kita pasca-lonjakan Omicron ini," katanya menambahkan.
Hingga saat ini, varian Omicron sudah terdeteksi lebih dari 500 kasus konfirmasi di Indonesia. Transmisi lokal pun telah terjadi di wilayah DKI Jakarta.
Dalam diskusi itu, salah satu pakar dari Eijkman Institute Amin Soebandrio mengatakan Indonesia sedang memasuki masa transisi penanganan COVID-19 dari varian Delta menuju Omicron. Oleh karena itu, pengawasan pada tingkat molekular perlu dipertajam, mengingat banyak hal yang belum diketahui mengenai varian ini.
"Sampai sekarang Omicron ini masih terus diteliti, kecepatan penularannya cepat. Walaupun ini merupakan varian yang berbeda dari Delta dengan tingkat kematian yang masih belum ada, tetapi kita perlu terus mengantisipasi berbagai kemungkinan yang dapat terjadi," ujarnya.
Baca Juga: Varian Omicron Merajalela, Jerman Malah Kekurangan Alat Tes COVID-19
Epidemiolog dari Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada (FK UGM) Hari Kusnanto dan Epidemiolog dari FK Universitas Airlangga (Unair) Windhu Purnomo juga menyampaikan seharusnya pemerintah dapat menjaga kenaikan kasus tidak terlalu cepat dan juga tinggi (flattening the curve) sehingga puncak kasus akan terjadi di bulan Maret namun dengan jumlah kasus yang lebih rendah.
Hanya saja, menurut Hari, pengendalian penularan varian Omicron dapat dilakukan jika protokol kesehatan, pembatasan mobilitas, pelaksanaan vaksinasi, dan fasilitas pelayanan kesehatan sudah terakomodir dengan baik.
Pakar lainnya yaitu Erlina Burhan dan Siti Setiati dari FK Universitas Indonesia (UI) mengingatkan agar masyarakat tidak terlena dengan adanya narasi varian Omicron ini tidak seganas varian sebelumnya.
Keduanya memberikan saran kepada Menko Luhut dan jajaran menteri serta Satgas agar melakukan upaya-upaya tegas dalam menegakkan protokol kesehatan dan juga melakukan vaksin booster.
"Varian ini masih terus diteliti, dia less severe daripada Delta, tapi masih terus diteliti. Ini bisa meningkat, jika kita tidak tegas dalam mengurangi transmisi atau transmisinya tinggi," tegas Dokter Siti.
Sementara itu Sosiolog UI Imam B Prasodjo menjelaskan strategi yang selama ini sudah digunakan dalam aspek sosial sudah tepat. Menurutnya, ada empat poin utama yang perlu terus dilakukan oleh pemerintah, yakni memperkuat koordinasi antarjajaran pemerintah serta aparat keamanan.
Strategi kedua, tambah Imam, adalah mendorong masyarakat melakukan public-pressure kepada sesamanya yang melanggar aturan protokol kesehatan; melakukan kampanye untuk meningkatkan ketahanan tubuh atau imunitas tubuh di dalam keluarga; dan juga mencoba melakukan pemberdayaan masyarakat di daerah melalui pendidikan agar tidak terjadi generation lost.
Berita Terkait
-
Cerita Luhut Utus 2 Prajurit Gultor Kopassus Kawal Mahfud MD saat Kasus Cicak Buaya
-
Luhut Yakin Prabowo Bisa Capai Pertumbuhan Ekonomi 8%, Ini Strateginya
-
Prabowo Lantik Tim Ekonomi Pilihan Luhut, Target Ekonomi 8 Persen Bakal Tercapai?
-
Momen Luhut Ragukan Intelektualitas Tom Lembong yang Lulusan Harvard Disorot Lagi: Sedih Saya
-
Ingat Lagi Peringatan Luhut Binsar Buat Tom Lembong: Semua Ada Waktunya
Tag
Terpopuler
- Kini Rekening Ivan Sugianto Diblokir PPATK, Sahroni: Selain Kelakuan Buruk, Dia juga Cari Uang Diduga Ilegal
- Gibran Tinjau Makan Gratis di SMAN 70, Dokter Tifa Sebut Salah Sasaran : Itu Anak Orang Elit
- Tersandung Skandal Wanita Simpanan Vanessa Nabila, Ahmad Luthfi Kenang Wasiat Mendiang Istri
- Dibongkar Ahmad Sahroni, Ini Deretan 'Dosa' Ivan Sugianto sampai Rekening Diblokir PPATK
- Deddy Corbuzier Ngakak Dengar Kronologi Farhat Abbas Didatangi Densu: Om Deddy Lagi Butuh Hiburan
Pilihan
-
Ini Alasan Pemerintahan Prabowo Belum Gaspol Bangun Infrastruktur
-
Miris! Ribuan Anggota TNI-Polri Terseret Judi Online, Sinyal Pembenahan?
-
Lapor Mas Wapres ala Gibran: Kebijakan Strategis atau Populis?
-
Emiten Leasing Boy Thohir Akui PHK Ribuan Karyawan
-
Data Ekonomi China Dorong Rupiah Berotot di Perdagangan Senin Pagi
Terkini
-
Trauma PSS Sleman, Arema FC Pantang Remehkan Madura United
-
Polisi Buru Pencuri Ban Serep di Klojen, Imbau Warga Pasang Pengaman Tambahan
-
Joel Cornelli Ramu Strategi Khusus, Arema FC Matangkan Persiapan di Kaki Gunung Semeru
-
Miris! Jembatan Pasar Gadang Jadi Lautan Sampah, DLH Malang Kewalahan?
-
Angin Kencang Terjang Malang, 7 Rumah Rusak, Warga Mengungsi