SuaraMalang.id - Kasus perceraian di Kabupaten Probolinggo Jawa Timur ( Jatim ) bisa dibilang masih tinggi. Sepanjang 2021 saja ada 2.211 perkara perceraian.
Data perceraian tersebut merupakan yang telah diputus oleh Pengadilan Agama (PA). Dengan demikian, ada ribuan janda dan duda baru yang jumlahnya semakin bertambah.
Seperti dijelaskan Panitera Muda (Panmud) Hukum Pengadilan Agama (PA) Kraksaan, Syafiudin. Menurut dia, banyaknya perkara cerai tersebut didominasi oleh perkara Cerai Gugat (CG).
Perkara cerai gugat ini diajukan oleh pihak istri dengan total mencapai 1.432. Sedangkan untuk perkara Cerai Talak (CT) atau perkara cerai yang diajukan oleh pihak suami jumlahnya mencapai 779.
Kendati demikian, Ia mengatakan, sebagian perkara cerai yang terdaftar pada 2021 masih ada yang belum tuntas persidangannya dan masih dilanjutkan pada tahun ini (2022).
"Perceraian memang cukup tinggi, rata-rata perbulannya itu ada ratusan perkara yang kami terima, dan tahun 2021 itu yang daftar jumlahnya 2.383. Perbandingannya itu 1.518 dari CG dan 865 itu CT," katanya, seperti dikutip dari beritajatim.com, jejaring media suara.com, Rabu (05/01/2022).
Ia menilai, permasalahan utama dari banyaknya pasangan yang mengajukan cerai sepanjang tahun 2021 lalu itu, rata-rata disebabkan oleh faktor perekonomian di tengah pandemi Covid-19 ini.
"Sebelum pandemi ini kan biasanya faktornya itu karena sering bertengkar, tapi semenjak pandemi, rata-rata perceraian itu karena persoalan ekonomi," ujarnya.
Meski begitu, ia menyebut perkara cerai yang diputus pada tahun 2021 lalu sudah lebih sedikit jika dibandingkan dengan tahun 2020 ataupun 2019.
Baca Juga: Syukuri Penahanan Habib Bahar, Abu Janda: Terimakasih Indonesia Menang Lawan Islam Radikal
"Selama 2 tahun berturut-turut terus turun 2019 yang jumlahnya 2.414 turun di 2020 menjadi 2.326 dan tahun 2021 kembali turun," ucapnya.
Ia berharap, pasangan suami istri jangan terlalu gegabah untuk melakukan perceraian karena faktor ekonomi. Sebab kondisi pandemi ini memang sangat mengganggu terhadap perekonomian semua warga.
"Harus ditingkatkan pengertiannya sesama pasangan, nanti ketika kondisi pandemi ini sudah berakhir, tentunya perekonomian akan kembali normal, toh sekarang juga sudah mulai bangkit," katanya menegaskan.
Tag
Berita Terkait
-
Syukuri Penahanan Habib Bahar, Abu Janda: Terimakasih Indonesia Menang Lawan Islam Radikal
-
Kasus Tanaman Ganja Ini Jadi Kasus Pertama Bagi Kepolisian Probolinggo
-
Fakta Sebenarnya Video Viral Pemuda Penculik Anak Dihajar Massa Sampai 'Ampun Ampun'
-
Habib Bahar Jadi Tersangka, Abu Janda: Tumpas Habis Jenderal!
-
Habib Bahar Tersangka-Ditahan, Publik Singgung Proses Hukum Denny Siregar Cs
Terpopuler
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
- Fakta-Fakta Korupsi Bupati HSS Kalsel, Diduga Minta Dana Proyek Puluhan Miliar
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 3 Oktober: Klaim Ballon d'Or 112 dan Gems
Pilihan
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
Terkini
-
Lewat MotoGP Mandalika 2025, BRI Dorong Sport Tourism Nasional dan Kebangkitan Ekonomi Daerah
-
BRI Kembangkan UMKM Kuliner Asal Padang Agar Siap Bersaing di Pasar Global
-
BRI Gelar Consumer Expo 2025 di Surabaya: Solusi Finansial Terintegrasi untuk Gaya Hidupmu!
-
Rebutan DANA Kaget, Khusus Warga Malang, Siapa Cepat Dia Dapat
-
Lewat AgenBRILink, BRI Hadirkan Layanan Inklusi Keuangan di 66 Ribu Desa