Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Taufiq
Selasa, 28 Desember 2021 | 17:56 WIB
Pasangan pengamen keroncong di Kota Batu Jawa Timur [SuaraMalang/Bob Bimantara]

Di Kota Batu itu, dia masih manggung di tempat rekreasi, Museum Angkut Kota Batu.

"Tapi kan weekend aja kalau sejak di Batu itu di museum. Kan gantian shift-shiftan. Kalau Senin sampai Jumat di Kota Malang. Biasanya di daerah Kecamatan Klojen, dari Jalan Bengawan Solo, sampai Stasiun Kota Baru dan Jalan Serayu," tutur dia.

Penghasilannya dari mengamen pun dirasanya cukup. Untuk seharinya, dia mampu meraup Rp 50 ribu dengan keliling di perkampungan Kota Malang. Sementara untuk di Museum Angkut Kota Batu mereka diupah Rp 400 ribu sekali tampil.

"Ya bisa lah buat bayar kontrakan. Malah lebih banyak kontrakannya daripada biaya makan saya," ujar dia.

Baca Juga: Viral Ibu-ibu Pengamen Keroncong yang Dicari Addie MS Ternyata Orang Malang

Covid-19 pun menerjang di tahun 2020. Eno sempat kebingungan. Pintu rejeki mingguannya di Kota Batu sudah tertutup.

Untungnya, karena kualitas musik suami-istri itu bagus dan mampu menyanyikan setiap request dari penontonya, akhirnya, ada teman menyarankan Eno dan Bu Im untuk mengamen di dua kafe.

"Ya dikenalin sama pemilik kafe. Pertama di kafe Sumbergentong Pakis dan soto Cak Son. Pemiliknya itu baik-baik ke kami," tutur dia.

Akhirnya kini, mereka berdua pun mampu bangkit. Setidaknya biaya kontrakan perbulannya sudah bisa tertasi.

"Karena anak kan sudah gak kebebani. Semua sudah kerja. Anak saya empat dan sudah kerja semua," ujarnya.

Baca Juga: Hati-hati! Beredar Info Lowongan Palsu Tenaga Vaksinator di Puskesmas Kota Batu

Dari Dangdut Sampai Keroncong

Load More