SuaraMalang.id - Suparman dan Hermanto, dua warga Paiton, Kabupaten Probolinggo Jawa Timur ( Jati ) mengadu ke kepolisian setempat lantaran mengaku dikeroyok orang.
Sumber persoalan pengeroyokan ini diduga gegara masalah pilihan kepala desa. Peristiwa ini terjadi di Dusun Inpres Desa Jabung Wetan Kecamatan Paiton.
Ceritanya, belasan orang sedang memasang banner salah satu calon kepala desa. Di saat bersamaan, Suparman dan Hermanto sedang melintas di dekat mereka.
Peristiwa ini terjadi pada Rabu (23/12/2021), sekitar pukul 23.00 WIB. Saat itu keduanya melintas di jalan desa dengan mengendarai sepeda motor. Namun setelah sampai di tempat kejadian, mereka diteriaki oleh orang yang sedang memasang banner.
Mereka pun berhenti untuk bertanya maksud meneriaki kedua korban. Namun bukan jawaban yang diterima melainkan salah satu pelaku yang langsung memukul keduanya. "Saya juga dipukul," ujar Suparman, seperti dikutip dari beritajatim.com, jejaring media suara.com.
Suparman yang tidak terima dipukul, langsung memberikan perlawanan hingga terjadi perkelahian. Namun bukan satu lawan satu, tetapi ada sekitar 15 orang juga ikut mengeroyok Suparman.
Tidak tanggung-tanggung, para pelaku juga memukuli korban menggunakan batang bambu. Sementara Hermanto yang saat itu sudah berhasil keluar dari amukan para pelaku, berusaha melerai namun tidak berhasil.
Ia kemudian langsung pergi untuk mencari pertolongan. Suherman berhasil melarikan diri usai warga sekitar datang untuk melerai. "Saya langsung lapor ke polisi," katanya.
Terpisah, Kapolsek Paiton, Iptu Maskur Ansori membenarkan kejadian itu. Ia mengatakan kalau anggotanya menerima laporan pada Kamis (23/12/2021), dini hari, sekitar pukul 02.00 WIB
Baca Juga: KPK Periksa Kabag Hukum Pemkab Probolinggo Terkait Kasus Jual Beli Jabatan
Namun dalam kejadian ini pihaknya tidak mengaitkan dengan Pilkades, melainkan fokus kepada perbuatan pidana yang dilakukan oleh para pelaku.
"Adapun keterkaitan peristiwa tersebut dengan isu Pilkades, sebagaimana yang berkembang di masyarakat, itu merupakan bukan ranah kami, kami secara profesional fokus melakukan upaya Kepolisian sesuai perundang-undangan yang berlaku," ujarnya, Jumat (24/12/2021).
Saat ini Polsek Paiton masih terus melakukan penyelidikan dan interogasi terhadap korban dan saksi-saksi.
Berita Terkait
-
KPK Periksa Kabag Hukum Pemkab Probolinggo Terkait Kasus Jual Beli Jabatan
-
Catat! Warga Probolinggo yang Mau ke Swalayan Wajib Vaksin 2 Kali
-
Polisi Tangkap Empat Terduga Pelaku Penyerangan Pegawai Anteraja
-
Cewek Mati Misterius di Kamar Hotel Probolinggo, Polisi Masih Selidiki Penyebabnya
-
Tak Kunjung Diperbaiki, Warga Sulap Jalan Berlubang di Probolinggo Jadi Taman Cantik
Terpopuler
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 5 Oktober: Ada 20.000 Gems dan Pemain 110-113
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Kedua 6-12 Oktober 2025
- Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Kota Makassar Bulan Oktober 2025
Pilihan
-
Harga Emas Naik Berturut-turut! Antam Tembus Rp 2,399 Juta di Pegadaian, Rekor Tertinggi
-
Pihak Israel Klaim Kantongi Janji Pejabat Kemenpora untuk Datang ke Jakarta
-
Siapa Artem Dolgopyat? Pemimpin Atlet Israel yang Bakal Geruduk Jakarta
-
Seruan Menggetarkan Patrick Kluivert Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
-
Perbandingan Spesifikasi vivo V60 Lite 4G vs vivo V60 Lite 5G, Kenali Apa Bedanya!
Terkini
-
Lewat MotoGP Mandalika 2025, BRI Dorong Sport Tourism Nasional dan Kebangkitan Ekonomi Daerah
-
BRI Kembangkan UMKM Kuliner Asal Padang Agar Siap Bersaing di Pasar Global
-
BRI Gelar Consumer Expo 2025 di Surabaya: Solusi Finansial Terintegrasi untuk Gaya Hidupmu!
-
Rebutan DANA Kaget, Khusus Warga Malang, Siapa Cepat Dia Dapat
-
Lewat AgenBRILink, BRI Hadirkan Layanan Inklusi Keuangan di 66 Ribu Desa