SuaraMalang.id - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengajak Pemerintah Daerah (Pemda) yang memiliki pantai selatan, untuk memperkuat mitigasi bencana Gempa dan Tsunami.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat, aktivitas kegempaan di wilayah tersebut mengalami peningkatan.
Berdasarkan catatan BMKG, sepanjang tahun 2013-2015, jumlah gempa bumi di Jawa Timur dengan beragam magnitudo terjadi kurang dari 230 kali per tahun.
Akan tetapi, pada 2016 hingga 2020, jumlah gempabumi dengan beragam magnitudo meningkat menjadi lebih dari 450 kali setahun, dengan frekuensi tertinggi 655 kali yaitu pada 2016.
"Mohon kepala daerah, untuk segera melakukan audit kelayakan konstruksi bangunan dan infrastruktur, penyiapan jalur dan sarana prasarana evakuasi yang layak dan memadai," kata Gubernur, Sabtu (18/12/2021).
Dalam peninjauan korban Gempa di Desa/Kecamatan Ambulu, Jember, Gubernur Khofifah juga melanjutkan ke Pantai Watu Ulo, juga mengunjungi sentra gempa.
Penguatan mitigasi bencana, meminimalisir dampak bila bencana Tsunami dan gempa terjadi di pantai selatan Jatim.
Menurut Khofifah, Pemda harus segera membuat rencana aksi dengan berbagai skenario, dari yang ringan hingga antisipasi terburuk.
"Rencana aksi tersebut, harus juga mencakup jalur evakuasi, proses evakuasi dan pola penanganan pengungsi jika bencana terjadi," bebernya.
Baca Juga: Viral Detik-detik Gempa di Jember Terekam CCTV, Warganet Salfok Kucing Oren
Selain mitigasi, lanjut Khofifah, perlu juga penguatan dalam hal literasi bencana masyarakat. Dengan begitu masyarakat tidak gagap dan bingung, serta tahu harus berbuat apa saat bencana terjadi.
Masyarakat, kata Khofifah, harus mengerti bila suatu daerah berpotensi untuk tsunami, gempa sebenarnya sudah menjadi early warning system.
"Maka sosialisasi tentang mitigasi bencana harus ditingkatkan, karena masyarakat harus bisa melakukan evakuasi mandiri," jelasnya.
"Karena gak akan nutut, kalau mengikuti ritme dan menunggu relawan datang. Sebab, kemungkinan jarak dari gempa ke tsunami biasanya hanya 20 menit saja," katanya menegaskan.
Kontributor : Adi Permana
Berita Terkait
-
Viral Detik-detik Gempa di Jember Terekam CCTV, Warganet Salfok Kucing Oren
-
BMKG: Jember Punya Sejarah Gempa Merusak Sejak 1896
-
Cerita Ayah yang Putrinya Terjebak di Kamar Mandi saat Gempa Jember: Dia Tak Bisa Lari
-
Viral Pria Berdiri di Truk Bermuatan Melebihi Kapasitas, Endingnya Bikin Sport Jantung
-
Banyak Rumah Rusak Akibat Gempa Jember M5,0, Kualitas Bangunan Rumah Jadi Sorotan
Terpopuler
- Siapa Pencipta Sound Horeg? Ini Sosok Edi Sound yang Dijuluki Thomas Alva Edisound dari Jawa Timur
- Jelang Ronde Keempat, Kluivert Justru Dikabarkan Gabung Olympique Lyon
- Bupati Sleman Akui Pahit, Sakit, Malu Usai Diskominfo Digeledah Kejati DIY Terkait Korupsi Internet
- Akal Bulus Dibongkar KPK, Ridwan Kamil Catut Nama Pegawai Demi Samarkan Kepemilikan Kendaraan
- Pemain Keturunan Purwokerto Tiba di Indonesia, Diproses Naturalisasi?
Pilihan
-
7 Sepatu Lari Murah 200 Ribuan untuk Pelajar: Olahraga Oke, buat Nongkrong Juga Kece
-
Masih Layak Beli Honda Jazz GK5 Bekas di 2025? Ini Review Lengkapnya
-
Daftar 5 Mobil Bekas yang Harganya Nggak Anjlok, Tetap Cuan Jika Dijual Lagi
-
Layak Jadi Striker Utama Persija Jakarta, Begini Respon Eksel Runtukahu
-
8 Rekomendasi HP Murah Anti Air dan Debu, Pilihan Terbaik Juli 2025
Terkini
-
Mau Gelar Acara? Ini Perkiraan Harga Sewa Sound Horeg di Malang dan Faktor Penentunya
-
Transformasi Digital BRI: Kartu Kredit Bisa Diajukan Online, Berikan Solusi Keuangan Adaptif
-
Setelah Ikut Pelatihan BRI, Usaha UMKM Kuliner Kurma Ini Makin Melejit
-
Surat Kepala Desa Minta Warga Hindari "Sound Horeg" Dan Minta Ngungsi
-
BRI Kucurkan Dana Segar Rp83,88 Triliun untuk UMKM: Sektor Ini Jadi Prioritas!