Scroll untuk membaca artikel
Abdul Aziz Mahrizal Ramadan
Senin, 06 Desember 2021 | 16:20 WIB
Tim SAR di lokasi pencarian korban erupsi Gunung Semeru, Senin (6/12/2021). [ANTARA Jatim/HO-SAR Surabaya]

SuaraMalang.id - Proses pencarian korban erupsi Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Senin (6/12/2021) dihentikan sementara, lantaran cuaca buruk.

Kepala Seksi Operasi Kantor SAR Surabaya, I Wayan Suyatna mengatakan, penghentian search and rescue (SAR) atau pencarian korban mempertimbangkan adanya potensi bahaya dari aliran air deras di kawasan bagian atas Gunung Semeru. Selain itu cuaca hari ini disertai angin cukup kencang, sehingga Gunung Semeru mengeluarkan asap dan abu vulkanik.

Dijelaskannya, tim gabungan telah dibagi empat sektor fokus pencarian korban.

"Sebenarnya dalam apel tadi pagi kami telah membagi pencarian di empat sektor di wilayah Kecamatan Candipuro, Lumajang, dengan membagi tim SAR gabungan menjadi 5 unit pencarian," katanya mengutip dari Antara, Senin.

Baca Juga: Info Terkini, Jumlah Penduduk Terdampak Erupsi Gunung Semeru

Sektor pencarian pertama, lanjut dia, berada di Desa Curah Koboan dilakukan Unit SAR 1. Sektor pencarian kedua di area Desa Kajar Kuning oleh Unit SAR 2. 

"Sektor pencarian ketiga di area tambang pasir milik Haji Satuha oleh Unit SAR 3 dan 4, serta sektor pencarian keempat di area Desa Kebondeli oleh Unit SAR 5," sambungnya. 

Wayan merinci pihak-pihak yang ikut terlibat dalam upaya pencarian korban, yakni Kantor SAR Surabaya, Komando Distrik Militer (Kodim) 0821 Lumajang dan Kepolisian Resor (Polres) Lumajang. Namun, karena cuaca buruk terpaksa proses pencarian disetop.

"Karena cuaca buruk, pencarian dihentikan pada sekitar pukul 10.00 WIB tadi pagi," katanya. 

Wayan menambahkan, operasi pencarian korban pada Minggu (5/12/2021) kemarin, tim SAR gabungan sudah menemukan delapan jenazah korban yang tertimbun dampak awan panas guguran atau abu vulkanik erupsi Gunung Semeru. 

Baca Juga: Gunung Semeru Kembali Meluncurkan Awan Panas

Rinciannya, sejumlah enam jenazah ditemukan di wilayah Dusun Kajar Kuning. Kemudian masing-masing satu jenazah ditemukan di Dusun Kebondeli Utara dan Kebondeli Selatan. 

"Identitas delapan jenazah tersebut masih menunggu hasil identifikasi tim Disaster Victim Investigation atau DVI yang nantinya akan disampaikan secara resmi," ucap Wayan.

Sumber: Antara

Load More