Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Taufiq
Jum'at, 26 November 2021 | 13:14 WIB
ilustrasi pengangguran, pencari kerja. [Envato Elements]

Menyikapi hal tersebut Dinas tidak tinggal diam. Dinas terus melakukan manuver untuk menggaet kerja sama dengan sejumlah industri yang ada di Banyuwangi. Namun karena saat ini masih dalam suasana pandemi hal itu justru menjadi kesulitan tersendiri.

"Di satu sisi, kondisi masyarakat yang masih tebang pilih itu juga menjadi PR. Ya semisal anak mudanya itu mau kalau tidak ya bagaimana lagi. Karena kita ini sifatnya hanya pembinaan," kata dia.

Selain itu, lanjut Goenawan, pihaknya mendorong bursa kerja khusus. Bagi lulusan yang tidak melanjutkan pendidikan maka bisa diikutsertakan untuk mengikuti program tersebut.

"Dari 79 SMK saat ini baru, 36 SMK yang memiliki BKK itu terus kita genjot. Mereka kita koneksikan dengan perusahaan," tandas dia.

Baca Juga: Modus Tanya Alamat, Ponsel Milik Bocah Banyuwangi Ini Dibawa Kabur Pemotor

Kemudian juga membangun kemitraan dengan perusahaan di luar negeri. Dengan sistem Government to Government. Hal tersebut masih menjadi opsi untuk mengurangi angka pengangguran.

"Kami memfasilitasi warga Banyuwangi semisal ingin keluar negeri. Jadi semisal perusahaan lokal itu ingin kerja keluar negeri itu kita memfasilitasi," jelas dia.

Sebagai informasi jumlah total Pekerja Migran Indonesia asal Banyuwangi saat ini menempati urutan ke 5 di Jawa Timur. Dengan jumlah rata-rata pertahun mencapai 6 hingga 7 ribu warga yang bekerja di luar negeri.

Load More