Scroll untuk membaca artikel
Abdul Aziz Mahrizal Ramadan
Rabu, 17 November 2021 | 20:57 WIB
Pelaku pembunuhan sadis di Gedangan, Kabupaten Malang digelandang ke Mapolres Malang, Rabu (17/11/2021). [Beritajatim.com]

SuaraMalang.id - Pelaku pembunuhan sadis yang menghebohkan Desa Sindurejo, Kecamatan Gedangan, Kabupaten Malang tertangkap. Perenggut nyawa wanita berinisial T (50) ternyata sang suami, Miskari.

Pelaku seperti tidak ada penyesalan apapun. Wajahnya tampak tenang saat turun dari mobil usai tertangkap petang ini.

“Pelakunya sudah kami tangkap barusan,” ujar Kasatreskrim Polres Malang AKP Donny Kristian Bara’langi, mengutip dari Beritajatim.com jaringan Suara.com, Rabu (17/11/2021).

“Pelaku adalah suami dari korban. Namun untuk motif serta kronologis pembunuhan seperti apa, kami masih lakukan pemeriksaan,” imbuhnya.

Baca Juga: Memburu Terduga Pelaku Pembunuhan Sadis Gedangan Malang

Disinggung terkait motif pembunuhan, AKP Donny menyatakan penyidik masih melakukan pemeriksaan terhadap pelaku.

“Nanti dulu ya. Biar diperiksa oleh penyidik terlebih dahulu,” ujarnya.

Informasi yang diperoleh, Miskari ditangkap oleh Tim Buser Polres Malang saat kabur ke wilayah Blitar. Diringkus tanpa perlawanan, pelaku mengakui telah membunuh sang istri. Sementara untuk motif pembunuhan, diduga karena cemburu.

Diberitakan sebelumnya, Tumirah ditemukan tewas oleh anaknya di sebuah gubuk yang berada di tengah hutan milik Perum Perhutani KPH Malang Dusun Sumber Winong Desa Sindurejo Kecamatan Gedangan, Selasa (16/11/2021) sore kemarin.

Wanita berusia 50 tahun ini, ditemukan tak bernyawa dalam kondisi penuh luka di tubuhnya. Gubuk tempat korban ditemukan tewas, berjarak sekitar 3 kilometer dari perkampungan. Untuk menuju ke gubuk harus dilalui dengan jalan kaki. Gubuk itu adalah tempat singgah korban dan suaminya setelah bertanam pisang.

Baca Juga: Viral Video Remaja Tawuran Bawa Sajam di Makam Pasuruan, Polisi Bilang Hanya Demi Konten

Penemuan mayat korban ini, bermula dari anak korban yang sehari sebelumnya mendapat telepon dari ayahnya. Mengatakan kalau ibunya sedang sakit di gubuk dan anaknya diminta untuk mengecek. Ayahnya (pelaku, red) beralibi sedang tidak bisa menemani.

Esok paginya (Selasa, red) setelah mendapat telepon, anak korban langsung mengecek ke gubuk. Ternyata ibunya sudah dalam kondisi tak bernyawa. Selanjutnya anaknya kembali ke perkampungan untuk minta pertolongan warga, sekaligus melaporkan ke polisi.

Kasatreskrim menambahkan bahwa hasil olah TKP dan identifikasi di sekujur tubuh korban, banyak luka akibat senjata tajam. Seperti luka bacok di pinggul, bahu, leher, tangan dagu dan beberapa bagian wajah. Selain luka bacok, juga ada bekas luka tusuk.

“Dari hasil olah TKP, juga ditemukan fakta lain. Yakni sebilah celurit berukuran 12 centimeter dengan bercak darah. Selain itu bercak darah juga ditemukan pada tabung LPG. Termasuk senapan angin, pakaian korban dan sebuah tas selempang,” paparnya.

Load More