Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Taufiq
Kamis, 04 November 2021 | 13:06 WIB
Pasien demam berdarah dirawat di rumah sakit. (Shutterstock)

SuaraMalang.id - Demam berdara dengue (DBD) menjadi penyakit yang kerap muncul selama peralihan musim seperti sekarang ini.

Penyakit yang dibawa nyamuk aedes aegypti ini kerap menghantui dan menjadi momok, terutama di masa-masa awal hujan turun.

Tidak terkecuali di Banyuwangi Jawa Timur. Dinas kesehatan Banyuwangi pun memperingatkan publik agar berhati-hati. Apalagi hujan sudah beberapa kali muncul di daerah itu.

Dijelaskan Kasi Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit Menular (P2PM) Dinkes Banyuwangi, Sudarto Setyo, untuk mencegah dari ancaman penyakit tersebut masyarakat harus menjaga kebersihan lingkungan.

Baca Juga: Akui Ngidam Usai Sakit Demam Berdarah, Zaskia Adya Mecca Bantah Hamil

"Dengan membersihkan genangan air yang bisa memunculkan jentik nyamuk Aedes aegypti. penyebab penyakit demam berdarah," katanya, seperti dikutip dari suarajatimpost.com, jejaring media suara.com. Kamis (4/10/2021).

Sudarto menyebut, genangan air pada tanah akan menjadi tempat perindukan berkembang biaknya nyamuk Aedes aegypti.

"Itu yang menjadi indikator, biasanya kalau hujannya sporadis tidak terus-terus seperti sekarang. Hujan panas, hujan panas, akan berdampak pada berkembangnya penyakit DBD," ungkapnya.

Dalam mengendalikan penyakit ini, Dinkes Banyuwangi telah menyiapkan siasat. Diantaranya dengan menggalakkan Gertak PSN (Gerakan Serentak Pemberantasan Sarang Nyamuk).

Kegiatan Gertak PSN ini biasanya rutin dilakukan setiap hari Jumat oleh warga bersama perangkat desa, dan kader pemantau jentik.

Baca Juga: Banyuwangi Terdampak La Nina, Warga Diimbau Waspada Bencana Alam

"Termasuk di sekolah dan pondok pesantren. Gerakan pemberantasan sarang nyamuk harus terus dilaksanakan, supaya efek dari hujan yang mulai datang terhadap perkembangan penyakit dapat dikendalikan," tandas Sudarto.

Load More