SuaraMalang.id - Keluarga bocah berinisial MK (12), korban penganiayaan di Probolinggo Jawa Timur mempertanyakan sikap polisi yang tak kunjung menahan pelaku.
Sampai saat ini, pelaku berinisial RK (18) remaja asal Kecamatan Kanigaran masih bebas. Keluarga MK pun menggelar jumpa pers dan mendesak polisi segera menahan pelaku sebab sudah berusia 18 tahun.
Selain soal penahanan pelaku, kuasa hukum korban, Harmoko, juga mengemukakan keberatan keluarga korban terkait pernyataan polisi bahwa sudah ada mediasi antara kedua belah pihak.
"Belum ada mediasi, hanya pihak terlapor mengutus orang lain untuk menemui keluarga pelapor. Jadi sejauh ini belum ada kesepakatan damai, bahkan keluarga korban menganggap belum ada itikad baik dari keluarga pelaku," kata Harmoko, seperti dikutip dari suaraindonesia.co.id, jejaring media suara.com, Jumat (29/10/2021).
Keluarga korban mempertanyakan pertimbangan penyidik yang tidak melakukan penahanan pelaku, padahal pelaku bukan anak di bawah umur.
"Jika mengacu undang-undang perlindunhan anak, usia pelaku sudah masuk dewasa. Kalau ini dibiarkan maka remaja atau pemuda arogan yang bertindak premanisme akan terus ada," katanya menegaskan.
Sementara orang tua korban, Budijanto mengatakan pasca-insiden penganiayaan tersebut anaknya mengalami trauma untuk keluar rumah.
"Anak saya sampai depresi dan trauma, sekarang tinggal di Surabaya. Mau keluar rumah takut," ungkapnya.
Alasan pelaku tidak ditahan kepolisian dikatakan kuasa hukum korban, Mustaji karena pelaku tidak kabur (melarikan diri), tidak menghilangkan barang bukti, kooperatif dan masih berstatus pelajar.
Baca Juga: KPK Geledah 3 Rumah Telusuri Aset Bupati Probolinggo Non-aktif dan Suaminya
Menurut Mustaji, tindakan penyidik itu merugikan korban yang juga masih berstatus pelajar dan di bawah umur.
"Seharusnya penyidik lebih tajam lagi, tidak hanya melihat pelaku pelajar atau bukan tapi juga sudah dewasa atau belum," ujarnya.
Upaya suaraindonesia mengkonfirmasi kepolisian dengan mendatangi ruangan Satreskrim Polresta Probolinggo tidak membuahkan hasil.
Kasat Reskrim dikatakan petugas jaga sedang bertugas di lapangan, sedangkan ruang Kanit III, perlindungan perempuan dan anak juga kosong.
Sebagai informasi penganiayaan tersebut terjadi pada Sabtu (23/10/2021) malam di depan gedung permainan bilyard Wijaya Pool & Cafe, Jl. Hayam Wuruk, Kota Probolinggo.
Penganiayaan itu juga terekam kamera pengawas (CCTV) dan tersebar luas di media sosial.
Tag
Berita Terkait
-
KPK Geledah 3 Rumah Telusuri Aset Bupati Probolinggo Non-aktif dan Suaminya
-
Viral Pencurian Besi Penutup Gorong-gorong di Probolinggo, Reaksi Warganet Kocak
-
Geledah Lokasi yang Terkait Dugaan Gratifikasi Bupati Probolinggo, Ini yang Diamankan KPK
-
Kasus TPPU Bupati Puput, KPK Sita Dokumen dan Alat Elektronik di 3 Rumah di Probolinggo
-
Geledah 3 Rumah, KPK Sita Dokumen Dan Alat Elektronik Kasus Bupati Probolinggo
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 10 Mobil Bekas Rp75 Jutaan yang Serba Bisa untuk Harian, Kerja, dan Perjalanan Jauh
Pilihan
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
-
Agensi Benarkan Hubungan Tiffany Young dan Byun Yo Han, Pernikahan di Depan Mata?
-
6 Smartwatch Layar AMOLED Murah untuk Mahasiswa dan Pekerja, Harga di Bawah Rp 1 Juta
Terkini
-
Kronologi Kecelakaan Maut Toyota Hiace vs Truk di Tol Malang-Pandaan, 2 Orang Tewas dan 10 Luka!
-
Viral Kisah Guru Mengajar Satu Murid di SD Malang, Netizen Terenyuh: Sama-sama Hebat!
-
Libur Natal 2025, Penumpang Bandara Abdulrachman Saleh Malang Diprediksi Melonjak hingga 20 Persen
-
2 Ibu-ibu di Malang Tertimpa Pohon Beringin Tumbang Saat Cuci Baju, Seorang Tewas
-
Banjir Malang Dipicu Endapan Sampah hingga Bozem Meluap, Ini Penjelasan Wali Kota