SuaraMalang.id - Atlet basket putri Kota Malang praih medali emas PON XX Papua 2021 mendadak viral di media sosial. Ini lantaran cuitannya di media sosial Twitter menagih uang saku ke Wali Kota Malang Sutiaji.
Dalam cuitannya di akun @aiscuu itu, sang atlet basket menagih uang transportasi. Menanggapi viral cuitan tersebut, Wali Kota Sutiaji menegaskan masalah tersebut telah selesai. Bahkan uang transportasi para atlet peserta PON Papua asal Kota Malang telah dikirim.
"Satu yang ramai-ramai itu uang transportasi sudah dikasihkan melalui transfer sudah clear semua," kata dia, Jumat (22/10/2021).
Pasca viral terkait uang saku itu, pihaknya segera menghubungi KONI.
"Iya sudah saya hubungi bagaimana. Semua dana itu kan dana hibah dan sudah di KONI semua sudah clear," kata dia.
Saat disinggung perihal keterlambatan uang transportasi ke para atlet asal Kota Malang, Sutiaji menyebut itu adalah kewenangan KONI Kota Malang.
"Kalau mekanismesnya langsung ke KONI. Kalau yang berkaitan dengan olahraga prestasi itu langsung ke KONI," ujarnya.
Terpisah, Ketua KONI Kota Malang Edy Wahyono menjelaskan, uang saku tersebut telah ditransfer ke para atlet termasuk pada atlet basket putri asal Kota Malang.
Ditanya terkait keterlambatan, Edy mengatakan, hal itu dikarenakan masalah keterlambatan menyetor nomor rekening bank yang digunakan para atlet.
Baca Juga: Malang Diguncang Gempa, Rapat di Sekolah Ini Auto Bubar
"Kan sekarang ini semua transfer cashless. Jadi sudah semua kami transfer. Ada yang belum itu bukan karena apa. Salah satu faktornya ya karena nomor rekeningnya mungkin karena sibuk jadi belum menyetorkan tapi sekarang sudah," jelasnya.
Edi merasa heran dengan adanya cuitan tersebut yang menandai Pemerintah Kota Malang dan Wali Kota Malang, Sutiaji. Sebab, seharusnya tanggung jawab untuk uang saku itu adalah merupakan tanggung jawab KONI Jawa Timur.
"Kan ini PON itu semua sudah di KONI Jatim. Gak ada hubungannya ke Kota Malang. Salah alamat kalau ke sini. Setahu saya uang saku, latihan semuanya itu kewenangan di Jawa Timur kan ini kelasnya PON," kata dia.
Terlebih, lanjut Edy, uang saku yang diberikan ke atlet PON XX asal Kota Malang terbilang relatif kecil, yakni hanya Rp 2,5 juta per atlet.
"Lah ini juga kecil kok. Kami ini hanya memberikan tambahan uang saku saja gitu. Dan menurut saya kalau gak ada itu (uang saku dari KONI Kota Malang) itu bukan masalah. Kalau gak ada itu (uang saku) terus gak bisa berangkat itu baru masalah," tutur dia.
Rencananya Senin (25/10/2021), Edy bakal memanggil atlet tersebut bersama dua atlet basket perempuan lainnya ke Balai Kota Malang.
Berita Terkait
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- Pria Protes Beli Mie Instan Sekardus Tak Ada Bumbu Cabai, Respons Indomie Bikin Ngakak!
- 7 Sunscreen yang Wudhu Friendly: Cocok untuk Muslimah Usia 30-an, Aman Dipakai Seharian
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 23 Oktober 2025: Pemain 110-113, Gems, dan Poin Rank Up Menanti
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
BRI Dorong Desa BRILiaN Jadi Pusat Pertumbuhan Ekonomi Baru Indonesia
-
DANA Kaget SPESIAL Untuk Beli Makan Siang Menantimu, Siapa Cepat Dia Dapat
-
KUR BRI 2025: Rp130 Triliun Disalurkan, Fokus Sektor Produksi dan Pertanian
-
HUT ke-130 BRI: 130 Tahun Melayani dan Memberdayakan Indonesia
-
Dana Kaget Sesi Sore, Ada Saldo Rp 189 Ribu Untuk Bekal Malam Minggu