Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Taufiq
Selasa, 05 Oktober 2021 | 12:47 WIB
Ilustrasi guru honorer

SuaraMalang.id - Ribuan tenaga guru honorer di Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jember Jawa Timur mengancam akan menggelar mogok kerja massal.

Para guru honorer Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) itu merasa aspirasi mereka dicuweki oleh Bupati Jember Hendy Siswanto.

Ancaman ini ditegaskan oleh Ketua Forum Honorer PGRI Jember Mulyadi. Menurut dia, jumlah honorer di Jember jumlahnya di atas aparatur sipil negara (ASN).

"Kalau aspirasi kami tidak ditanggapi bupati, sepuluh ribu lebih guru di bawah naungan kami, akan lakukan mogok kerja," ujarnya, seperti dikutip dari suaraindonesia.co.id, jejaring media suara.com, Selasa (05/10/2021).

Baca Juga: Jumat Pekan ini, Kemendikbudristek Janji Umumkan Hasil Seleksi Guru Honorer jadi PPPK

"Kalau demo kami nanti disalahkan, kami akan pilih mogok saja bersama puluhan ribu honorer lain," katanya menegaskan.

Mulyadi mencontohkan, beberapa kabupaten lain, bupati dan DPRD ikut berjuang membuat surat menyampaikan aspirasi.

"Jember sampai saat ini mana, kami sangat kecewa dengan kondisi ini. Hargai sedikit perjuangan kami," pekik pria bergelar sarjana agama ini.

Guru agama ini kembali menegaskan, tidak akan mau menemui Sekda Jember, sebelum Bupati Hendy turun tangan sendiri.

"Pokoknya kami tidak akan memenuhi undangan itu, apalagi yang ngundang hanya sekda," pungkasnya.

Baca Juga: Dituduh Spionase Polisi yang Menyamar, Napi di Lapas Jember Dianiaya Napi Lainnya

Sementara Sekretaris Komisi D DPRD Jember, Edy Cahyo Purnomo menyayangkan sikap bupati yang terkesan abai.

"Mereka ingin menyuarakan aspirasi. PPPK adalah kewenangan pusat, apa salahnya mendengarkan aspirasi dan meneruskan. Bupati juga pelayan rakyat sama seperti kami," ungkapnya.

Kendati begitu, dirinya berharap guru honorer tidak melanjutkan melakukan mogok.

"Karena dampaknya luar biasa pada proses kegiatan belajar mengajar. Tapi kalau itu dianggap sebagai cara untuk memperjuangkan aspirasi dan hak, apa boleh buat," pungkasnya.

Load More