SuaraMalang.id - Gelaran Jazz Gunung 2021 Bromo, Jawa Timur, pada Sabtu 25 September 2021 diklaim tonggak awal kebangkitan dunia seni pertunjukan di tengah pendemi Covid-19.
Mengusung bergerak beradaptasi, Jazz Gunung Bromo jadi tolok ukur penyelenggaraan konser dengan protokol kesehatan (prokes) ketat dan wajib vaksinasi.
Pemprov Jawa Timur dan Kabupaten Probolinggo yang mendukung penuh gelaran ini, terbukti tak salah langkah. Mereka memberikan kepercayaan penuh kepada penyelenggara untuk dapat menghelat konser musik dengan prokes ketat. Jazz Gunung Indonesia menjalankan amanat tersebut dengan komitmen dan integritas. Hasilnya dibuktikan dengan 100 persen hasil swab negatif dan 100 persen sudah vaksinasi untuk seluruh penonton, pengisi acara, dan panitia.
“Kami bekerja semaksimal mungkin untuk meyakinkan semua pihak bahwa yang dilakukan Jazz Gunung Bromo dapat dilaksanakan dengan baik sesuai peraturan PPKM level 2 yang berlaku. Kami berterima kasih kepada penonton dan musisi serta semua pihak yang mempercayakan kami untuk dapat menghelat Jazz Gunung Bromo 2021. Terutama untuk Jajaran pemerintah provinsi Jawa Timur dan kabupaten Probolinggo,” ungkap Direktur Jazz Gunung Indonesia, Bagas Indyatmono, Senin (27/9/2021).
Baca Juga: Jazz Gunung Bromo 2021 Jadi Tolak Ukur Penyelenggaraan Konser Musik di Tengah Pandemi
Tentu ini menjadi kabar baik bagi industri pertunjukan seni dan budaya Indonesia. Jazz Gunung Bromo 2021 menjadi tolak ukur keberhasilan konser musik di tengah pandemi. Sehari setelah acara ini dihelat, pemerintah lewat Menkominfo Republik Indonesia, Jhonny G. Plate telah mengizinkan konser musik untuk diselenggarakan dengan skala besar dengan ketentuan-ketentuan yang berlaku.
“Saat ini yang bisa kita lakukan bersama-sama adalah bisa bergerak dan beradaptasi. Jika sudah diizinkan, seluruh pengisi acara, penonton, dan penyelenggara harus sadar kita berdampingan dengan pandemi dan juga mau patuh dengan prokes. Sudah saatnya musik kembali berkontribusi untuk pemulihan ekonomi serta produktivitas masyarakat di sektor pariwisata, ekonomi kreatif, sosial, budaya, dan sebagainya dengan mematuhi pedoman penyelenggaraan yang berlaku.” Kata Bagas.
Suka cita, tepuk tangan, canda tawa, berdansa dan bernyanyi bersama dengan tetap menjaga jarak menggema hingga haru bercampur aduk di dalam amfiteater Jiwa Jawa Resort Bromo malam itu. Interaksi manusia kembali terjadi di tengah pandemi. Mereka yang hadir di sana sesuai kapasitas yang ditentukan yaitu 300 orang secara tidak langsung menyatakan diri untuk siap berdampingan dengan pandemi demi menikmati suguhan konser musik.
Siraman cahaya panggung, tata suara yang mumpuni, dan keindahan alam Bromo dinikmati dengan seksama. Seluruh penampil, mulai Surabaya Pahlawan Jazz, Dua Empat, The Jam’s, Janapati (Dewa Budjana dan Tohpati), Ring of Fire Project feat. Fariz RM secara berurutan menyajikan performa terbaik mereka. Hawa dingin menjadi hangat sepanjang pertunjukkan.
Menurut salah satu penampil, Fariz RM. Penyelenggara dan musisi seharusnya punya tanggung jawab terhadap masa depan kesenian dan kebudayaan kita, bukan hanya tanggung jawab komersil saja.
Baca Juga: Tampilan Ciamik Ring of Fire Project Feat Fariz RM Obati Kerinduan Jemaah Jazz Gunung
“Apalagi saat pandemi seperti ini, keberlangsungan pertunjukkam seni dan budaya di tangan kita semua. Jazz Gunung punya visi dan misi tersebut. Makannya saya tidak pernah keberatan setiap ada kesempatan untuk diajak kolaborasi dalam satu panggung,” pungkas Fariz.
Bagi yang tidak dapat menyaksikan keseruan Jazz Gunung Bromo 2021 bisa menyaksikan siaran tundanya secara virtual di bulan Oktober 2021. Untuk informasi lebih lengkap, ikuti Instagram @jazzgunung untuk informasi lebih lanjut. Jazz Gunung Indonesia, Indahnya Jazz Merdunya Gunung.
Berita Terkait
-
Seteduh Mobil tapi Lebih Murah dari Xmax, Intip Pesona Selis Bromo
-
Serahkan ke Polisi soal Temuan Ladang Ganja di Bromo, Kemenpar: Itu Destinasi Ramah Lingkungan
-
Geger Ladang Ganja di Bromo, Legislator PDIP Soroti Pengawasan Lemah: Ini Alarm Buat Pemerintah
-
7 Fakta Mengejutkan Ladang Ganja di Bromo: Skandal di Balik Kawasan Konservasi
-
Geger Ladang Ganja di Bromo! Ketua DPR Puan Maharani Turun Tangan
Terpopuler
- Dedi Mulyadi Syok, Bapak 11 Anak dengan Hidup Pas-pasan Tolak KB: Kan Nggak Mesti Begitu
- JakOne Mobile Bank DKI Diserang Hacker? Ini Kata Stafsus Gubernur Jakarta
- Review Pabrik Gula: Upgrade KKN di Desa Penari yang Melebihi Ekspektasi
- Pamer Hampers Lebaran dari Letkol Teddy, Irfan Hakim Banjir Kritikan: Tolong Jaga Hati Rakyat
- Harga Tiket Pesawat Medan-Batam Nyaris Rp18 Juta Sekali Penerbangan
Pilihan
-
Baru Gabung Timnas Indonesia, Emil Audero Bongkar Rencana Masa Depan
-
Sosok Murdaya Poo, Salah Satu Orang Terkaya di Indonesia Meninggal Dunia Hari Ini
-
Prabowo Percaya Diri Lawan Tarif Trump: Tidak Perlu Ada Rasa Kuatir!
-
Magisnya Syawalan Mangkunegaran: Tradisi yang Mengumpulkan Hati Keluarga dan Masyarakat
-
PT JMTO Bantah Abu Janda Jadi Komisaris, Kementerian BUMN Bungkam
Terkini
-
Warga Senang, Desa Wunut Bagikan THR dan Hadirkan Program Perlindungan Sosial
-
Habbie, UMKM Telon Aromatik Terbaik Siap Ekspansi Pasar Global Bersama BRI
-
4 Wisata di Kawasan Cangar Ditutup Usai Longsor yang Hempaskan 2 Mobil
-
BRI Raih Penghargaan Internasional Atas Prestasi Wujudkan Pertumbuhan Ekonomi yang Bertanggung Jawab
-
Petasan Lukai Pemiliknya di Malang, Korban Sampai Harus Dioperasi