SuaraMalang.id - Sejumlah 169 anak di Kota Malang yatim/piatu, lantaran orang tuanya terpapar Covid-19. Wali Kota Malang Sutiaji menggagas ASN supaya menjadi orang tua asuh.
Wali Kota Sutiaji mengatakan, gagasan program tersebut adalah dengan mendorong ASN di lingkungan Pemkot Malang agar mau menjadi orang tua asuh para anak yatim/piatu.
Ia menginginkan ASN bisa menjadi contoh dalam membimbing para anak atau pelajar yang telah kehilangan orang tua akibat Covid-19.
"Saya sudah minta Dinsos agar mereka dijadikan anak asuh oleh ASN," ujar Sutiaji mengutip dari TIMES Indonesia jaringan Suara.com, Rabu (15/9/2021).
Baca Juga: Disuruh Tebus Obat Usai Vaksin Dosis 2 di Malang, Warganet: Sense of Crisis
Selain itu, lanjut dia, sejumlah para pelajar yatim/piatu bakal mendapat bantuan biaya pendidikan atau beasiswa yang dianggarkan dari APBD Kota Malang. Sehingga seluruh kegiatan sekolah bakal ditanggung oleh Pemkot Malang.
Kekinian, masih kata Sutiaji, psikolog terus memantau perkembangan para pelajar tersebut. Ia tak ingin Covid-19 menjadi penyebab mereka kehilangan semangat belajar.
"Untuk itu kami tak henti-hentinya memberikan warning (peringatan) dalam mematuhi prokes dan vaksinasi pelajar juga sudah berjalan. Harapannya mampu juga mengurangi risiko yang ada," ungkapnya.
Terpisah, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Malang, Suwarjana saat ditanya terkait beasiswa bagi pelajar yatim/piatu akibat Covid-19, masih belum ada informasi lanjutan. Hal ini dikarenakan ploting beasiswa saat ini masih menyasar kepada pelajar yang kurang mampu.
"Kalau untuk anak yatim/piatu karena Covid-19 itu mungkin di Dinsos. Kalau kita masih ploting beasiswa untuk yang kurang mampu," tuturnya.
Baca Juga: Cegah Balap Liar, Pemkot Malang Mau Bangun Sirkuit
Tak hanya bagi yang kurang mampu, beasiswa pun juga ditujukan kepada para siswa yang berprestasi, sehingga ada berbagai kriteria khusus untuk mendapatkan beasiswa tersebut. Terutama nilai minimal yang harus dicapai.
"Jadi kalau kami yang memberikan beasiswa saat ini sudah penuh. Kalaupun ada arahan dari Dinsos, pasti akan ada komunikasi. Tapi saat ini masih belum," pungkas Kepala Disdikbud Kota Malang.
Berita Terkait
-
Picu 'Bencana' di Malang, Ini Aturan Penerbangan Balon Udara dan Sanksi Bagi yang Melanggar
-
7 Tempat Wisata di Malang, Liburan Seru Sambil Menikmati Udara Sejuk
-
Setiap Anak Rp500 Ribu, Gibran Ajak Puluhan Anak Yatim Piatu Belanja Baju Lebaran: Biar Senang
-
Liburan Anti Bosan di Malang Skyland: Panduan Lengkap Harga Tiket dan Aktivitas
-
Dukungan Rehabilitasi Wanita Hingga Bantuan Anak Yatim Semakin Penting Selepas Ramadan
Terpopuler
- Dedi Mulyadi Syok, Bapak 11 Anak dengan Hidup Pas-pasan Tolak KB: Kan Nggak Mesti Begitu
- Baru Sekali Bela Timnas Indonesia, Dean James Dibidik Jawara Liga Champions
- JakOne Mobile Bank DKI Diserang Hacker? Ini Kata Stafsus Gubernur Jakarta
- Terungkap, Ini Alasan Ruben Onsu Rayakan Idul Fitri dengan "Keluarga" yang Tak Dikenal
- Review Pabrik Gula: Upgrade KKN di Desa Penari yang Melebihi Ekspektasi
Pilihan
-
Jadwal Timnas Indonesia U-17 vs Yaman, Link Live Streaming dan Prediksi Susunan Pemain
-
Minuman Berkemasan Plastik Berukuran Kurang dari 1 Liter Dilarang Diproduksi di Bali
-
Nova Arianto: Ada 'Resep Rahasia' STY Saat Timnas Indonesia U-17 Hajar Korea Selatan
-
Duh! Nova Arianto Punya Ketakutan Sebelum Susun Taktik Timnas Indonesia U-17 Hadapi Yaman
-
Bukan Inter Milan, Dua Klub Italia Ini Terdepan Dapatkan Jay Idzes
Terkini
-
Warga Senang, Desa Wunut Bagikan THR dan Hadirkan Program Perlindungan Sosial
-
Habbie, UMKM Telon Aromatik Terbaik Siap Ekspansi Pasar Global Bersama BRI
-
4 Wisata di Kawasan Cangar Ditutup Usai Longsor yang Hempaskan 2 Mobil
-
BRI Raih Penghargaan Internasional Atas Prestasi Wujudkan Pertumbuhan Ekonomi yang Bertanggung Jawab
-
Petasan Lukai Pemiliknya di Malang, Korban Sampai Harus Dioperasi