Scroll untuk membaca artikel
Abdul Aziz Mahrizal Ramadan
Selasa, 14 September 2021 | 14:19 WIB
Insiden kakek tertimpa tembok musala di Desa Sraten, Kecamatan Cluring, Banyuwangi. [FOTO: Riswan Efendi/ TIMES Indonesia]

SuaraMalang.id - Kerja bakti pembenahan musala di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur berakhir tragis. Seorang warga peserta kerja bakti berinisial S (68) tewas tertimpa tembok.

Menyadur TIMES Indonesia jaringan Suara.com, peristiwa pilu itu bermula dari S warga Dusun Krajan, Desa Sraten, Kecamatan Cluring, pada pukul 10.30 waktu setempat, mengikuti kerja bakti membongkar bangunan musala bersama sekitar 30 warga lainnya.

Pembongkaran musala tersebut untuk pembangunan masjid supaya bisa menampung jemaah lebih banyak.

Sanusi (45) saksi mata di lokasi kejadian menuturkan, saat itu dirinya hendak memotong besi penyangga bangunan namun korban berinisiatif untuk memukul besi penyangga dengan palu. Seketika bangunan musala roboh dan menimpa tubuh kakek S.

Baca Juga: Cakep! Berwisata ke Banyuwangi Cukup Bayar Pakai Sampah

 
"Warga sudah meneriaki korban untuk menjauh, namun sayangnya korban terjatuh karena tersandung puing bangunan Mushala," katanya.

Sementara itu, Kapolresta Banyuwangi, AKBP Nasrun Pasaribu melalui Kasubag Humas, Iptu Lita Kurniawan menyampaikan korban baru berhasil dievakuasi setengah jam kemudian.

"Korban mengalami luka terkelupas pada dahi sebelah kanan, tulang tengkorak retak, pendarahan pada telinga dan hidung, luka lebam pada dada sebelah kiri dan luka lecet lecet pada kaki dan tangan," ungkap Iptu Lita.

Selanjutnya korban langsung dilarikan ke Puskesmas Benculuk. Namun sayang nyawanya tidak terselamatkan. Dan meninggal dunia saat perjalanan menuju Puskesmas.

"Saat ini jenazah korban tertimpa tembok mushala telah diserahkan kepada pihak keluarga untuk kemudian dimakamkan di tempat pemakaman umum desa setempat," ujar Iptu Lita, Kasubag Humas Polresta Banyuwangi.

Baca Juga: Wisata Banyuwangi Sudah Dibuka, Silakan Berkunjung dan Ini Syarat Masuknya

Load More