SuaraMalang.id - DPD Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Jawa Timur tidak menoleransi perbuatan vandalisme atau coretan yang menargetkan logo atau lambang partai. PDIP menempuh langkah hukum demi menindak pelaku vandalisme.
Diberitakan sebelumnya, logo partai di kantor DPC PDIP Pacitan dicoret orang tak dikenal dan diketahui pada 20 Agustus 2021 lalu.
Pengurus DPC PDIP setempat telah mengambil langkah hukum dengan melaporkan kasus vandalisme itu ke pihak kepolisian.
"Alhamdulillah pihak kepolisian menindak lanjuti laporan tersebut,” kata Ketua DPD PDIP Jawa Timur Kusnadi mengutip dari Jatimnet.com jaringan Suara.com, Kamis (26/8/2021).
Baca Juga: Kumpul Bukti-bukti, PDIP Minta Polisi Usut Vandalisme Open BO Baliho Puan Maharani
Tidak hanya di Pacitan, lanjut dia, pihaknya telah menginstruksikan seluruh DPC PDIP untuk menempuh jalur hukum apabila menjadi sasaran vandalisme.
“DPD PDIP Jatim sudah melaporkan maraknya vandalisme terhadap PDIP misalnya di kantor partai dan beberapa tempat yang lain dimana vandalisme tersebut menyangkut pengurus partai hingga petugas partai,” ujarnya.
Pihaknya juga mengingatkan kadernya untuk lebih memperhatikan lambang-lambang partai. Ia berharap kantor partai tidak kosong.
"Kantor DPC di daerah jangan dibiarkan kosong. Apalagi saat ini masa pandemi Covid-19,” ujarnya.
Kasus vandalisme di Jatim yang dialami PDIP, kata Kusnadi, bisa saja dilakukan oleh orang-orang yang kecewa karena aspirasinya tak tersampaikan.
Baca Juga: Klaim Kerjanya Sudah Maksimal, Gibran Tantang Pelaku Vandalisme: Silakan Ketemu Saya!
“Misalnya saja mereka itu ingin mengadu masalahnya, lalu datang ke kantor DPC PDIP. Namun, tak ada orangnya hingga akhirnya merusak atau mencoret-coret lambang partai yang ada di kantor DPC PDIP di daerah,” ujarnya.
Berita Terkait
-
Kaesang Sebut Jateng Merah PSI, Lebih Berkuasa Siapa Dibanding PDIP?
-
Aroma Pilpres di Pilkada: PDIP Bertarung Melawan Bayang-Bayang Jokowi
-
Legislator PDIP Pesimistis DPR Bisa jadi Oposisi Rezim Prabowo, Wakil Rektor UGM Ingatkan Hal Ini
-
Jaga Demokrasi, Wakil Rektor UGM Dukung PDIP dan Nasdem Jadi Oposisi Pemerintahan Prabowo
-
Aria Bima PDIP Kritik Prabowo: Kekuasaan Presiden Terlalu Besar, Sampai Bisa Endorse Cagub
Terpopuler
- Vanessa Nabila Bantah Jadi Simpanan Cagub Ahmad Luthfi, tapi Dipinjami Mobil Mewah, Warganet: Sebodoh Itu Kah Rakyat?
- Reaksi Tajam Lex Wu usai Ivan Sugianto Nangis Minta Maaf Gegara Paksa Siswa SMA Menggonggong
- Kini Rekening Ivan Sugianto Diblokir PPATK, Sahroni: Selain Kelakuan Buruk, Dia juga Cari Uang Diduga Ilegal
- TikToker Intan Srinita Minta Maaf Usai Sebut Roy Suryo Pemilik Fufufafa, Netizen: Tetap Proses Hukum!
- Adu Pendidikan Zeda Salim dan Irish Bella, Siap Gantikan Irish Jadi Istri Ammar Zoni?
Pilihan
-
Kekerasan di Pos Hauling Paser, JATAM Desak Pencabutan Izin PT MCM
-
Jelajah Gizi 2024: Telusur Pangan Lokal Hingga Ikan Lemuru Banyuwangi Setara Salmon Cegah Anemia dan Stunting
-
Pembunuhan Tokoh Adat di Paser: LBH Samarinda Sebut Pelanggaran HAM Serius
-
Kenapa Erick Thohir Tunjuk Bos Lion Air jadi Dirut Garuda Indonesia?
-
Sah! BYD Kini Jadi Mobil Listrik Paling Laku di Indonesia, Kalahkan Wuling
Terkini
-
Selebgram Blitar Ditangkap Polisi, Promosi Judi Online di Medsos
-
Tragis! Pemotor CBR 250 Tewas Tertabrak Truk di Simpang Tiga Blimbing
-
Malang Tempo Dulu Bakal 'Comeback'? Ini Janji Calon Wali Kota Wahyu Hidayat
-
Heboh! Banner Satire 'Pilih Saya Residivis' Gegerkan Pilkada Kota Malang
-
Gerebek Kontrakan di Lawang, Polisi Sita 65 Paket Sabu Siap Edar