SuaraMalang.id - Fenomena pernikahan dini masih terjadi di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur. Sepanjang 2021 bahkan tercatat ada 99 kasus.
Kepala Bidang Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana, Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Anak, Luqman Al Hakim menyatakan puluhan kasus pernikahan usia dini sepanjang 2021.
"Tahun 2021 terhitung sejak Januari hingga Juni, pernikahan di bawah usia 20 tahun ada 99 kasus atau sebesar 10,3 persen," katanya mengutip dari suarajatimpost.com, Jumat (6/8/2021).
Dijelaskannya, pernikahan dini yang terjadi dipengaruhi banyak faktor. Mulai dari kultur, budaya hingga agama.
Baca Juga: Berani ! Siswa SMA Ini Edukasi Anak-anak Melawan Budaya Pernikahan Dini
"Biasanya karena adanya nikah siri itu kan juga berpengaruh, kemudian setelah 19 atau 21 tahun di KUA baru diformalkan. Apalagi problem di masyarakat yang masih menganggap perempuan di atas 20 tahun kalau tidak menikah kan dianggap perawan tua. Lebih baik jadi janda dari pada perawan tua. Statemen tersebut masih banyak ditemui di masyarakat," ujarnya.
Kemudian, lanjut dia, faktor pemicu yang paling utama adalah pendidikan. Semakin rendah pendidikan, menurutnya, maka kecenderungan terjadinya pernikahan juga akan semakin tinggi.
"Tidak ada keinginan untuk melanjutkan pendidikan, minat belajar juga tidak ada, karena wawasannya juga tidak ada. Sehingga mungkin diperlukan juga inovasi di dunia pendidikan untuk kembali mengaget minat belajar," ungkapnya.
Fenomena itu menjadi pekerjaan rumah yang harus diselesaikan bersama-sama. Mengingat dampak yang terjadi dari adanya pernikahan dini juga cukup besar. Baik dari segi kesehatan serta psikis.
"Ini menjadi PR kita bersama baik dari pemerintah kemudian tokoh agama serta masyarakat untuk saling bahu membahu mencegah terjadinya pernikahan dini," jelasnya.
Baca Juga: Tahun 2020, Angka Pernikahan Dini di Ngawi Melejit, Didominasi Hamil Duluan
Berita Terkait
-
Jelajah Gizi 2024: Telusur Pangan Lokal Hingga Ikan Lemuru Banyuwangi Setara Salmon Cegah Anemia dan Stunting
-
Kehamilan Remaja: Bisakah Kita Berhenti Melihat Pernikahan Sebagai Solusi?
-
Marak Tren Pernikahan Dini di Media Sosial, Stop Romantisasi!
-
Siapa Rolf Euren? Winger Subur Gol Keturunan Banyuwangi, Kota Kelahiran sama dengan Elkan Baggott
-
Salmon Kebanting! Ikan Lemuru Banyuwangi Punya Kandungan Setara, tapi Harga Lebih Murah
Terpopuler
- Dicoret Shin Tae-yong 2 Kali dari Timnas Indonesia, Eliano Reijnders: Sebenarnya Saya...
- Momen Suporter Arab Saudi Heran Lihat Fans Timnas Indonesia Salat di SUGBK
- Elkan Baggott: Hanya Ada Satu Keputusan yang Akan Terjadi
- Elkan Baggott: Pesan Saya Bersabarlah Kalau Timnas Indonesia Mau....
- Kekayaan AM Hendropriyono Mertua Andika Perkasa, Hartanya Diwariskan ke Menantu
Pilihan
-
Dua Juara Liga Champions Plus 5 Klub Eropa Berlomba Rekrut Mees Hilgers
-
5 Rekomendasi HP Infinix Sejutaan dengan Baterai 5.000 mAh dan Memori 128 GB Terbaik November 2024
-
Kenapa KoinWorks Bisa Berikan Pinjaman Kepada Satu Orang dengan 279 KTP Palsu?
-
Tol Akses IKN Difungsionalkan Mei 2025, Belum Dikenakan Tarif
-
PHK Meledak, Klaim BPJS Ketenagakerjaan Tembus Rp 289 Miliar
Terkini
-
Pernyataan Penuh Arti: Mas Gum Sampaikan Maaf di Debat Terakhir, Apa Maksudnya?
-
Kris Dayanti-Kresna Dewanata Tawarkan Program Pembangunan Hijau
-
Firhando Gumelar-Rudi Sampaikan 4 Jurus Jitu Selesaikan Masalah di Kota Batu
-
Pengangguran Jadi Masalah di Kota Batu, Cawali Nurochman Siapkan Strategi Khusus
-
Firhando Gumelar Bertemu Tokoh Katolik Kota Batu: Kami Ingin Jadi Wali Kota Semua Umat Beragama