SuaraMalang.id - Rumah Sakit Saiful Anwar Malang mengupayakan penambahan kapasitas pelayanan pasien Covid-19. Harapannya supaya warga yang terpapar virus tidak telantar.
Direktur Rumah Sakit Saiful Anwar Malang, dr Kohar Hari Santoso mengatakan, Bed Occupancy Rate (BOR) atau keterisian empat tidur di IGD Covid-19 masih over kapasitas. Merespon itu, pihaknya segera membuat bangunan semi permanen untuk menambah kapasitas.
"Kita akan perluas supaya masyarakat bisa terpantau yang masuk IGD. IGD kita kan penuh, mereka sampai di halaman-halaman," ujarnya dikutip dari timesindonesia.co.id -- jejaring suara.com, Senin (26/7/2021).
Penambahan kapasitas, lanjut Kohar, harapanya agar tidak ada pasien Covid-19 telantar menunggu di mobil. Didirikan tenda darurat tujuannya supaya pasien Covid-19 yang belum mendapatkan tempat di IGD RSSA Malang dapat tertampung.
"Belum bisa masuk IGD, di depan (tenda di halaman) bisa dapat tempat di situ. Selama ini mereka kan nunggu di mobil," ungkapnya.
Ia melanjutkan, jumlah bed IGD juga akan ditambah lagi lengkap dengan fasilitas oksigen bagi para pasien Covid-19. IGD saat ini berkapasitas 42 bed.
"Kita juga akan lihat spacenya (ruang). Jalan juga minta di paruh untuk memindahkan yang di halaman. Jadi nanti juga akan kita tambah oksigen untuk melatih nafas para pasien sebelum ditangani secara intensif ya," jelasnya.
Dijelaskannya, penuhnya IGD Covid-19 tidak hanya pasien warga Kota Malang, akan tetapi juga warga luar daerah.
"Kota Malang memang paling banyak. Tapi dari Kabupaten Malang, bahkan sampai Blitar dan Pasuruan ada dan kondisinya beragam ya," tuturnya.
Baca Juga: Bantu Penanganan Pandemi COVID-19, Hotel di Malang Difungsikan Tempat Isolasi Mandiri
Terpisah, Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa usai meresmikan depo pengisian oksigen gratis di Bakorwil III Malang, menyebutkan bahwa per hari Minggu (25/7/2021) tepat pukul 16.00 WIB, kondisi BOR di Jatim sendiri saat ini sudah mulai relatif landai.
"ICU kemarin 82 persen, Isolasi 77 persen, kemudian RS Darurat 54 persen dan Rumah Karantina (Safe House) 52 persen," paparnya.
Khofifah meminta kepada warga untuk tetap waspada meski mengalami kelandaian. Meski BOR sudah longgar, memang masih ada beberapa RS yang penuh dan menangani banyak pasien di berbagai daerah, tidak hanya di satu daerah saja.
"Tetap antisipasi dan waspada. Jangan melihat ini melandai, lalu kita longgar. Tetap maksimalkan protokol kesehatan," tandasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Matic untuk Keluarga yang Irit BBM dan Murah Perawatan
- 58 Kode Redeem FF Terbaru Aktif November 2025: Ada Item Digimon, Diamond, dan Skin
- 5 Rekomendasi Mobil Kecil Matic Mirip Honda Brio untuk Wanita
- Liverpool Pecat Arne Slot, Giovanni van Bronckhorst Latih Timnas Indonesia?
- 5 Sunscreen Wardah Untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Bantu Atasi Tanda Penuaan
Pilihan
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Terbaik, Ideal untuk Gaming dan Kerja Harian
-
HP Mau PHK 6.000 Karyawan, Klaim Bisa Hemat Rp16,6 Triliun
-
4 HP Baterai Jumbo Paling Murah Tahan Seharian Tanpa Cas, Cocok untuk Gamer dan Movie Marathon
-
5 HP Memori 128 GB Paling Murah untuk Penggunaan Jangka Panjang, Terbaik November 2025
-
Hari Ini Bookbuilding, Ini Jeroan Keuangan Superbank yang Mau IPO
Terkini
-
Cara Cek Bansos November 2025 Lewat HP, Semua Lewat Aplikasi Cek Bansos!
-
AgenBRILink Mulya Motor Hadirkan Layanan Keuangan hingga ke Pelosok
-
Konsisten Dukung Asta Cita, BRI Dorong Pertumbuhan Inklusif lewat Penyaluran KUR
-
Akses Jalan Malang-Lumajang Ditutup Usai Erupsi Gunung Semeru, Ini Penjelasan Polisi
-
BRI Pimpin Sindikasi Rp5,2 Triliun untuk SSMS, Perkuat Dukungan pada Sektor Agribisnis Nasional