SuaraMalang.id - Kasus pengeroyokan petugas pemakaman COVID-19 BPBD Jember oleh warga Desa Jatian, Kecamatan Pakusari, ini menjadi sorotan pemerintah kaupaten setempat.
Warga mencegat petugas pemakaman lalu mengambil paksa jenazah COVID-19 yang bakal dimakamkan dengan protokol kesehatan (Prokes). Seperti disampaikan Plt Kepala BPBD Jember M. Jamil.
Menurut dia, pengeroyokan yang dialami anggota TRC BPBD dan sejumlah relawan ini terjadi sekitar pukul 19.00 WIB pada 17 Juli 2021 kemarin.
Ia lantas menceritakan kronologisnya. Kala itu, Ia menceritakan, petugas pemakaman datang untuk memakamkan jenazah warga Desa Jatian dengan Protokol Covid-19 sebagai mana semestinya.
"Saat itu ada permintaan dari Camat Pakusari, perihal pemakaman warga setempat atas nama Ibu Anik yang terkonfirmasi positif Covid-19, setelah menjalani perawatan di RSD dr Soebandi dan diminta untuk dipercepat pemakaman," katanya.
"Kejadiannya Sabtu malam (17/7). Tim yang berangkat adalah kelompok baru, terdiri dari tim organik dan sejumlah relawan," kata Jamil, seperti dikutip dari suarajatimpost.com, jejaring media suara.com, Sabtu (24/07/2021).
Setibanya di lokasi suasana ramai, dan masyarakat tampak kurang bersahabat. Yang saat itu, bermaksud untuk merebut jenazah.
"Nampaknya warga memaksa mengambil alih jenazah karena mau dimandikan. Saya tidak paham kenapa ada niatan itu. Padahal jenazah ini sudah dirawat dan sesuai protokol pemulasaran jenazah. Karena terkait perawatan jenazah sudah sesuai instruksi Menteri kesehatan, dan meninjau aspek-aspek hukum syariyah," ungkapnya.
Tapi kemudian, warga ini memaksa untuk mengambil jenazah yang posisinya berada di di dalam mobil jenazah.
Baca Juga: Petugas Pemakaman Covid-19 di Jember Dipukul, Dilempari Batu dan Dibanting Warga
"Bahkan peti jenazah itu ada upaya akan dibuka. Padahal ini tidak dibenarkan. Saat itu jika dilakukan penyolatan kita persilahkan. Sama seperti yang dilakukan di tempat lain," ujarnya.
Kondisi ini membuat situasi kurang kondusif, kemudian petugas yang bermaksud akan melakukan pemakaman. Diarahkan untuk kembali ke Mako BPBD Jember.
"Karena situasi tidak kondusif, kita balik kanan. Nah di tengah jalan ini ada penghadangan dari warga, dengan menggunakan motor dan ada yang berjalan kaki. Karena suasana malam tidak tahu siapa yang membawa alat pemukul dan petugas kami ada yang dilempar batu juga," bebernya.
"Bahkan salah seorang relawan dari Pramuka Pak Nawawi tangannya sampai dipelintir dan didorong jatuh ke bawah. Saat itu ada 8 petugas, yang mengaku kena pukul 2 orang, dan satu kena lemparan batu (total ada 4 orang korban). Untuk lainnya didorong," tambahnya.
Dengan kondisi ini, diharapkan ada upaya pencegahan dan perlindungan dari petugas keamanan. Karena itu kata Jamil, bagaimanapun petugas hanya menjalankan perintah untuk melakukan pemakaman di tengah pandemi Covid-19 ini.
"Jelas bahwa jenazah dengan kondisi ini (pandemi Covid-19), saat ada yang terkonfirmasi positif Covid-19, harus dimakamkan dengan protokol kesehatan yang tepat," ujarnya.
Berita Terkait
-
Petugas Pemakaman Covid-19 di Jember Dipukul, Dilempari Batu dan Dibanting Warga
-
Heboh! Petugas Pemakaman Pasien Covid-19 Dikeroyok dan Dilempari Batu
-
Warga Kaliglagah Tak Mau Keluar karena Takut Divaksin, Bupati Hendy sampai Datang
-
Petugas dan Relawan Pemakaman Jenazah Covid-19 di Jember Dikeroyok Warga, Mayatnya Direbut
-
Insentif Tenaga Kesehatan di Jember Cair Bertahap
Terpopuler
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
- 7 Sepatu Murah Lokal Buat Jogging Mulai Rp100 Ribuan, Ada Pilihan Dokter Tirta
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
Pilihan
-
Indosat Gandeng Arsari dan Northstar Bangun FiberCo Independent, Dana Rp14,6 Triliun Dikucurkan!
-
Kredit Nganggur Tembus Rp2,509 Triliun, Ini Penyebabnya
-
Uang Beredar Tembus Rp9891,6 Triliun per November 2025, Ini Faktornya
-
Pertamina Patra Niaga Siapkan Operasional Jelang Merger dengan PIS dan KPI
-
Mengenang Sosok Ustaz Jazir ASP: Inspirasi di Balik Kejayaan Masjid Jogokariyan
Terkini
-
Arema FC vs Madura United Berakhir Dramatis, Duel Sengit di Kanjuruhan Gagal Beri Tiga Poin
-
Laga Arema FC vs Madura United, Stadion Kanjuruhan Dikawal Ketat 758 Personel Gabungan
-
Rekayasa Lalu Lintas Malang Saat Libur Nataru 2026, Jalur Wisata Perhatian Utama
-
Malang Sambut Tahun 2026 dengan Doa Bersama untuk Korban Bencana Sumatera, Tahun Baru Kembang Api!
-
Kronologi Kecelakaan Maut di Jalur Wisata Bromo, 2 Lansia Tewas!