Scroll untuk membaca artikel
Chandra Iswinarno
Jum'at, 23 Juli 2021 | 21:23 WIB
Audiensi DPRD Kota Malang dan Dinas Kesehatan di Balai RW 04 Kelurahan Bareng Kecamatan Klojen, Jumat (23/7/2021) [Suara.com/Bob Bimantara Leander]

"Sejak awal kami sudah tekankan karena tupoksi kami di anggaran habiskanlah anggaran BTT (Belanja Tak Terduga). Kalau perlu gedung dewan dibikin safe house. Kalau tidak bisa layak dan sehat, mereka isolasi jadi meninggal saat isolasi mandiri. Mending ke gedung dewan daripada meninggal di rumah," tutur dia.

Dia menilai, Pemkot Malang dalam hal ini melakukan kesalahan, yakni dalam sosialisasi dan edukasi ke masyarakat terkait rencana perubahan fungsi hotel itu sebagai tempat isolasi terpadu.

"Miss-nya di sini adalah sosialisasi dan edukasi untuk hotelnya. Jika ada rencana lagi saya jangan sampai kayak gini lagi," kata dia.

Terpisah, Wali Kota Malang Sutiaji menanggapi penolakan tersebut. Dia menilai, masyarakat RW 04 tidak punya empati.

Baca Juga: Buat Warga Kepanjen Kabupaten Malang Ini Jadwal dan Lokasi Vaksinasi Covid-19 Gratis

"Guest house itu, tinggal ditempati masyarakat menolak, ya bicara gini masyarakat nolak lucu kan mas. Ada orang menjerit-jerit kita biarin. Ini kendala-kendala sosial saya kira," kata dia.

Sutiaji juga menjelaskan, saat ini yang terpenting adalah saling bantu membantu dari warga untuk menanggulangi Covid-19 di Kota Malang.

"Saya mohonlah masyarakat memaklumi masa ada saudaranya meninggal dunia dia menyelamatkan dirinya sendiri. Kita hidup di sini hidup bermasyarakat. Dia berkeliaran juga di komunitas yang lain bukan hanya di RW situ saja. Tolong ini menjadi komitmen kita semua. Gak bisa kita lokalisir," tutur dia saat dikonfirmasi di Balai Kota Malang, Jumat (23/7/2021) sore tadi.

Dia menjelaskan, hotel itu dijadikan tempat isolasi terpadu hanya untuk pasien Covid-19 yang sudah tidak bergejala saja.

Pasien hanya akan melakukan isoman tiga sampai empat hari di sana hingga sembuh. Pemilihan hotel itu sebagai tempat isolasi terpadu itu Sutiaji mengaku sudah berdasarkan kajian. 

Baca Juga: Salut! Warga Gadang Malang Dirikan Dapur Umum Mandiri Buat Warga Isoman

"Jadi itu kami pilih karena akses mudah, dari rumah Isolasi Kawi. Mereka yang nggak punya gejala klinis sudah tidak apa-tinggal menunggu saja. Kan isolasi itu 14 hari. Kalau yang positif isolasi tetap sampai 14 hari. Nah kalau yang tidak bergejala empat harinya itu kita geser ke hotel tinggal menunggu saja. Dari segi kajian kan sudah," katanya.

Load More