"Sejak awal kami sudah tekankan karena tupoksi kami di anggaran habiskanlah anggaran BTT (Belanja Tak Terduga). Kalau perlu gedung dewan dibikin safe house. Kalau tidak bisa layak dan sehat, mereka isolasi jadi meninggal saat isolasi mandiri. Mending ke gedung dewan daripada meninggal di rumah," tutur dia.
Dia menilai, Pemkot Malang dalam hal ini melakukan kesalahan, yakni dalam sosialisasi dan edukasi ke masyarakat terkait rencana perubahan fungsi hotel itu sebagai tempat isolasi terpadu.
"Miss-nya di sini adalah sosialisasi dan edukasi untuk hotelnya. Jika ada rencana lagi saya jangan sampai kayak gini lagi," kata dia.
Terpisah, Wali Kota Malang Sutiaji menanggapi penolakan tersebut. Dia menilai, masyarakat RW 04 tidak punya empati.
Baca Juga: Buat Warga Kepanjen Kabupaten Malang Ini Jadwal dan Lokasi Vaksinasi Covid-19 Gratis
"Guest house itu, tinggal ditempati masyarakat menolak, ya bicara gini masyarakat nolak lucu kan mas. Ada orang menjerit-jerit kita biarin. Ini kendala-kendala sosial saya kira," kata dia.
Sutiaji juga menjelaskan, saat ini yang terpenting adalah saling bantu membantu dari warga untuk menanggulangi Covid-19 di Kota Malang.
"Saya mohonlah masyarakat memaklumi masa ada saudaranya meninggal dunia dia menyelamatkan dirinya sendiri. Kita hidup di sini hidup bermasyarakat. Dia berkeliaran juga di komunitas yang lain bukan hanya di RW situ saja. Tolong ini menjadi komitmen kita semua. Gak bisa kita lokalisir," tutur dia saat dikonfirmasi di Balai Kota Malang, Jumat (23/7/2021) sore tadi.
Dia menjelaskan, hotel itu dijadikan tempat isolasi terpadu hanya untuk pasien Covid-19 yang sudah tidak bergejala saja.
Pasien hanya akan melakukan isoman tiga sampai empat hari di sana hingga sembuh. Pemilihan hotel itu sebagai tempat isolasi terpadu itu Sutiaji mengaku sudah berdasarkan kajian.
Baca Juga: Salut! Warga Gadang Malang Dirikan Dapur Umum Mandiri Buat Warga Isoman
"Jadi itu kami pilih karena akses mudah, dari rumah Isolasi Kawi. Mereka yang nggak punya gejala klinis sudah tidak apa-tinggal menunggu saja. Kan isolasi itu 14 hari. Kalau yang positif isolasi tetap sampai 14 hari. Nah kalau yang tidak bergejala empat harinya itu kita geser ke hotel tinggal menunggu saja. Dari segi kajian kan sudah," katanya.
Berita Terkait
-
Roadshow Jatim Media Summit 2024: Malang Menyala, Serunya Belajar Pemanfaatan AI dan Media Sosial
-
Status Pandemi Dicabut, Perawatan Pasien Covid-19 Bakal Ditanggung BPJS
-
INFOGRAFIS Tutupnya Operasional RSDC Wisma Atlet Kemayoran
-
Yang Tertinggal, Bekas Pusat Isolasi Pasien Covid-19 Saat Pandemi
-
Kini Resmi Ditutup, Kilas Balik Sejarah Wisma Atlet Hingga Jadi RS Darurat Covid-19
Terpopuler
- Tenaga Kalahkan Yamaha XMAX, Tampan Bak Motor BMW: Pesona Suzuki AN400 Bikin Kesengsem
- Sudah Dihubungi PSSI, Harga Pasar Pemain Keturunan Ini Lebih Mahal dari Joey Pelupessy
- Segera Ambil Saldo DANA Kaget Gratis Hari Ini, Cairkan Rezeki Siang Hari Bernilai Rp 300 Ribu
- 6 Rekomendasi HP Murah dengan Kamera Beresolusi Tinggi, Terbaik April 2025
- Perbandingan Nilai Pasar Laurin Ulrich dan Finn Dicke, 2 Gelandang yang Dilobi PSSI
Pilihan
-
Rekam Jejak Wipawee Srithong: Bintang Timnas Thailand, Pengganti Megawati di Red Sparks
-
Jerman Grup Neraka, Indonesia Gabung Kolombia, Ini Hasil Drawing Piala Dunia U-17 2025 Versi....
-
Puji Kinerja Nova Arianto, Kiper Timnas Indonesia: Semoga Konsisten
-
Kiper Belanda Soroti Ragnar Oratmangoen Cs Pilih Timnas Indonesia: Lucu Sekali Mereka
-
Di Balik Gol Spektakuler Rayhan Hannan, Ada Rahasia Mengejutkan
Terkini
-
Korban Hanyut di Pantai Balekambang Malang Akhirnya Ditemukan
-
Sosok Bule Jerman yang Selamatkan Santri Terseret Ombak Pantai Balekambang
-
Wali Kota Malang Ingin Pindahkan 4 Sekolahan Ini dari Jalan Bandung
-
Naik Kelas Berkat KUR BRI: Perjuangan Suryani Membangun Ekonomi Keluarga
-
Warga Senang, Desa Wunut Bagikan THR dan Hadirkan Program Perlindungan Sosial