Scroll untuk membaca artikel
Abdul Aziz Mahrizal Ramadan
Selasa, 06 Juli 2021 | 20:28 WIB
Dua petugas pemakaman Covid-19 di Kota Malang beristirahat diduga kelelahan usai melakukan pemakaman jenazah, Selasa (6/7/2021). [Foto: Adhitya Hendra/TIMES Indonesia]

SuaraMalang.id - Lonjakan kasus Covid-19 berimbas pada tingginya angka kematian di Kota Malang. Tercatat ada 32 jenazah Covid-19 mengantre proses pemakaman, pada Senin (5/7/2021).

Terbatasnya jumlah tenaga pemakaman terdiri dari UPT Pemakaman DLH Kota Malang, BPBD Kota Malang, PSC 119 Dinkes Kota Malang hingga para relawan akhirnya kewalahan. Terpaksa baru bisa 26 jenazah Covid-19 yang dimakamkan pada hari tersebut.

Kepala UPT Pemakaman DLH Kota Malang, M Taqruni Akbar mengatakan, pemakaman jenazah Covid-19 kemarin menjadi rekor terbanyak selama pandemi Covid-19 di Kota Malang.

"Untuk kemarin benar 26 (jenazah Covid-19 yang dimakamkan). Tapi jumlah keseluruhan ada 32 jenazah. Jadi semakin berganti hari, ini rekor terbanyak ya kemarin," ujarnya dikutip dari timesindonesia.co.id -- jejaring media suara.com, Selasa (6/7/2021).

Baca Juga: Kewalahan Lonjakan Pasien Covid-19, RS Saiful Anwar Malang Buka Lowongan Relawan Nakes

Ia melanjutkan, sejumlah 6 jenazah yang telah mengantre bakal diprioritaskan  dimakamkan, hari ini (6/7/2021).

"Untuk awal pemakaman hari ini kita laksanakan mulai pukul 12.30 WIB," sambungnya.

Akibat lonjakan kasus kematian Covid-19 itu, Taqruni mengimbau masyarakat agar tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan (prokes).

"Janganlah terus tidak percaya. Ini kan tingkat kematian yang cukup tinggi sudah menjadi bukti bahwa virus ini betul-betul ganas dan berbahaya. Oleh karena itu, masyarakat kami imbau untuk perketat prokesnya. Jangan kerumunan. Kita berharap Kota Malang terus menurun tingkat kematiannya," pungkasnya.

Baca Juga: Instagram Wali Kota Malang Panen Hujatan, Buntut Kebijakan Matikan Lampu PJU

Load More