Scroll untuk membaca artikel
Abdul Aziz Mahrizal Ramadan
Senin, 21 Juni 2021 | 14:37 WIB
Ilustrasi Covid-19. Jangan Lengah! Kasus Baru Covid-19 di Kota Malang Merangkak Naik. [Pixabay/fernandozhiminaicela]

SuaraMalang.id - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Malang mencatat ada penambahan kasus baru Covid-19 di wilayah dalam beberapa hari terakhir. Pemerintah setempat memilih melakukan pembatasan mobillitas di episentrum penularan.

Kepala Dinkes Kota Malang, dr Husnul Muarif mengatakan, kasus baru Covid-19 alami penambahan sekitar 8-12 kasus setiap harinya.

"Penambahan kasus di Kota Malang saat ini per hari antara 8 sampai 12. Sehingga itu menjadi perhatian kita, terutama pada masyarakat untuk terus kita berikan edukasi setiap hari," katanya dikutip dari timesindonesia.co.id --media jejaring suara.com, Senin (21/6/2012).

Ia melanjutkan, penambahan kasus Covid-19 dipicu beberapa klaster keluarga maupun klaster perkampungan.

Baca Juga: Klaster Hajatan di Magetan Terus Bertambah, Total 63 Warga Positif Terpapar Covid-19

"Beberapa kasus yang ada baik kasus keluarga maupun klaster yang masih ada di Kota Malang. Seperti yang ada di Jl Jaksa Agung Suprapto gang tiga itu kan masuh ada kasus di situ," ujarnya.

Meski mengalami penambahan kasus Covid-19, pihaknya tidak akan menerapkan kebijakan Lockodown. Namun, lebih pada pembatasan mobilisasi warga, seperti yang diterapkan di tiga kasus klaster di Tlogomas, Lowokdoro dan juga Rampal.

"Kita sudah lakukan pembatasan mobilisasi kepada warga. Kalau istilah Lockdown tidak, tapi pembatasan mobilisasi warga di setiap wilayah," ucapnya.

Ia menambahkan, secara akumulatif dari 11 Rumah Sakit (RS) Rujukan, presentase keterisian tempat tidur atau Bed Occupancy Rate (BOR) berkisar 50 persen.

 "Sampai tadi malam BOR ICU sekitar 57,89 persen. Sedangkan BOR Isolasi sekitar 53 persen," ungkapnya.

Baca Juga: Awas, Bangkalan Catat 559 Kasus Baru Covid-19 dalam Sepekan

Terlebih, RS Lapangan Idjen Boulevard yang berkapasitas sekitar 306 bed, hingga saat ini sudah sekitar 222 bed yang terisi. Apalagi masa sewa dari Safe House sendiri juga sudah habis dan tidak diperpanjang.

"Selain kita memberikan pemahaman edukasi pada masyarakat terkait prokes. Kita juga koordinasi dengan RS rujukan, apakah memungkinkan tidak untuk penambahan tempat tidur, baik ICU maupun Isolasi," katanya.

Load More