SuaraMalang.id - BPBD Kabupaten Malang terus mendata jumlah rumah rusak terdampak Gempa Blitar magnitudo 5,9. Kekinian, tercatat 492 unit rumah rusak akibat gempa, pada Jumat 21 April 2021 pukul 19.09 WIB tersebut.
Pelaksana Tugas (Plt) Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Malang Sadono mengatakan, ratusan rumah rusak akibat gempa berpusat di 57 kilometer Tenggara Kabupaten Blitar itu didominasi kategorinya ringan.
"Sebagian besar rumah mengalami rusak ringan, sementara untuk yang rusak berat, tercatat ada belasan," katanya dikutip dari Antara, Selasa (25/5/2021).
Rinciannya, lanjut dia, sebanyak 390 unit rumah mengalami rusak ringan, sebanyak 88 rumah dilaporkan mengalami rusak sedang, dan sebanyak 14 rumah lainnya mengalami rusak berat.
Baca Juga: Terdampak Gempa, Pelajar SD Kabupaten Malang Ujian di Tenda Pengungsian
Selain menyebabkan kerusakan pada rumah warga di Kabupaten Malang, gempa yang terjadi pada kedalaman 110 kilometer itu juga menyebabkan kerusakan pada sejumlah fasilitas umum.
"Untuk fasilitas umum, kerusakan paling banyak terjadi pada fasilitas layanan kesehatan, sebanyak 14 unit," sambungnya.
Sadono menambahkan, sementara untuk kerusakan pada rumah ibadah, tercatat sebanyak tujuh unit, dan dua unit fasilitas umum lainnya juga mengalami nasib serupa. Hingga saat ini, tidak ada laporan terkait adanya kerusakan pada fasilitas sekolah.
Gempa bumi yang terjadi di Kabupaten Blitar dan dirasakan di wilayah Malang Raya tersebut menyebabkan kerusakan pada 16 kecamatan, dari total 33 kecamatan yang ada di Kabupaten Malang.
Beberapa kecamatan tersebut adalah Kecamatan Dampit, Kecamatan Ampelgading, Kecamatan Poncokusumo, Kecamatan Sumbermanjing Wetan, Kecamatan Jabung, Kecamatan Donomulyo, dan Kecamatan Kalipare.
Baca Juga: Diduga Ada Gempa, Rapat di Gedung DPRD Jember Bubar
Akibat gempa bumi tersebut, BPBD Kabupaten Malang juga mencatat adanya satu korban luka-luka, di Desa Banjarejo, Kecamatan Donomulyo, Kabupaten Malang. Tidak ada korban yang meninggal dunia akibat gempa bumi tersebut.
Berita Terkait
-
6 Fakta Dokter di Malang Diduga Lecehkan Pasien, Kini Dinonaktifkan dari RS
-
Marak Dokter Cabuli Pasien Terbaru di RS Malang, Wamenkes Ogah Ampuni Pelaku: Cederai Sumpah Dokter!
-
Usai Bandung dan Garut, Giliran Dokter di Malang Diduga Lakukan Pelecehan di Rumah Sakit
-
Nyawa Taruhannya, Radio Ini Lawan Junta Myanmar dari Bawah Tanah: Kisah Pendiri Federal FM
-
Fenomena Super New Moon, 11 Kelurahan di Jakut dan Kepulauan Seribu Berpotensi Terendam Banjir Rob
Terpopuler
- Pemutihan Pajak Kendaraan Jatim 2025 Kapan Dibuka? Jangan sampai Ketinggalan, Cek Jadwalnya!
- Emil Audero Menyesal: Lebih Baik Ketimbang Tidak Sama Sekali
- Forum Purnawirawan Prajurit TNI Usul Pergantian Gibran hingga Tuntut Reshuffle Menteri Pro-Jokowi
- 5 Rekomendasi Moisturizer Indomaret, Anti Repot Cari Skincare buat Wajah Glowing
- Kata Anak Hotma Sitompul Soal Desiree Tarigan dan Bams Datang Melayat
Pilihan
-
Emansipasi Tanpa Harus Menyerupai Laki-Laki
-
Laga Sulit di Goodison Park: Ini Link Live Streaming Everton vs Manchester City
-
Pemain Keturunan Jawa Bertemu Patrick Kluivert, Akhirnya Gabung Timnas Indonesia?
-
Jadwal Dan Rute Lengkap Bus Trans Metro Dewata di Bali Mulai Besok 20 April 2025
-
Polemik Tolak Rencana Kremasi Murdaya Poo di Borobudur
Terkini
-
BRImo Versi Bilingual Hadir: Transaksi Makin Lancar, Pengguna Makin Puas
-
Dinilai Sangat Strategis, Pembangunan Tol Malang - Kepanjen Butuh Dana Rp 7,5 Triliun
-
Sekolah Rakyat akan Dibuka di Malang, Ini Kategori Siswanya
-
Pencurian di Malang, CCTV Bongkar Aksi 2 Maling
-
Skandal Rupadaksa Guncang UIN Malang, Rektorat Turun Tangan: Terancam Sanksi Berat