SuaraMalang.id - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mendorong mitigasi bencana secara komprehensif atau menyeluruh, khususnya di wilayah Jatim Selatan. Ini merespon peningkatan aktivitas gempa, sepanjang 2021.
Seperti diketahui, gempa kembali mengguncang Jatim pada Jumat 21 Mei 2021 sekitar pukul 19.09 WIB. Titik gempa berada di 57 kilometer Tenggara Kabupaten Blitar dengan kedalaman 110 kilometer. Kekuatan gempa Blitar ini magnitudo 5,9.
Sebelumnya, gempa melanda Malang Raya dan sekitarnya, pada 10 April 2021 lalu dengan magnitudo 6,1. Akibat gempa tersebut, ribuan rumah dan infrasruktur lainnya dilaporkan rusak. Kemudian tercatat ada 10 korban jiwa, puluhan lainnya luka-luka.
Dampak bencana juga mengakibatkan sejumlah warga alami trauma.
Baca Juga: Aula Kantor Desa Sarimulyo Jember Jebol Diguncang Gempa Blitar
Merespon itu, Gubernur Khofifah meminta agar mitigasi bencana secara komprehensif ditingkatkan. Sebab, waspada saja tidak cukup, maka perlu antisipasi sedini mungkin. Termasuk, menurutnya, membangun konstruksi yang tahan gempa.
Hal ini penting, sebab selatan Pulau Jawa dilalui ring of fire dimana gempa di satu titik resonansinya bisa antarpulau atau antarprovinsi.
Khofifah menambahkan, penting juga membentuk kampung tanggung atau kampung siaga bencana sebagai implementasi mitigasi bencana secara komprehensif
Adanya kampung siaga bencana diharapkan terbentuk sistem kewaspadaan dan kemandirian melakukan antisipasi bencana, seperti banjir, gempa, atau puting beliung.
"Ketika ada titik tertentu ini potensi bencana banjir, gempa, atau angin puting beliung, maka kewaspadaannya berbeda di setiap kampung siaga bencana atau kampung tangguh," katanya dikutip dari Antara, Sabtu (22/5/2021).
Baca Juga: BMKG Sebut Jalur Evakuasi Bencana di Pesisir Jawa Kondisinya Tidak Memadai
Gubernur Khofifah menambahkan secara bertahap bisa disiapkan kampung tangguh atau kampung siaga bencana untuk membangun kemandirian masyarakat dalam melakukan mitigasi dan antisipasi bencana di Jatim.
Pada kampung tangguh atau kampung siaga bencana tersebut juga terdapat lumbung sosial. Pada lumbung sosial tersebut berbeda di setiap potensi kebencanaan, misalnya daerah potensi banjir di lumbung sosial disiapkan perahu karet dan tali.
"Nanti akan dilakukan pemetaan kembali kampung siaga bencana atau kampung tangguh sesuai dengan potensi kemungkinan risiko bencananya," jelasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Cerita Pemain Keturunan Indonesia Tristan Gooijer Tiba di Bali: Saya Gak Ngapa-ngapain
- Review dan Harga Skincare GEUT Milik Dokter Tompi: Sunscreen, Moisturizer, dan Serum
- 5 Motor Matic Bekas Murah: Tampang ala Vespa, Harga Mulai Rp3 Jutaan
- Bareskrim Nyatakan Ijazah S1 UGM Jokowi Asli, Bernomor 1120 dengan NIM 1681/KT
- Harley-Davidson Siapkan Motor yang Lebih Murah dari Nmax
Pilihan
-
Shayne Pattynama Tulis Prediksi Skor Timnas Lawan China di Sandal
-
7 Rekomendasi HP Kamera 108 MP Terbaik 2025: Layar AMOLED, Harga Rp2 Jutaan
-
Manchester United Hancur Lebur: Gagal Total, Kehabisan Uang, Pemain Buangan Bersinar
-
Srikandi di Bali Melesat Menuju Generasi Next Level Dengan IM3 Platinum
-
30 Juta Euro yang Bikin MU Nyesel! Scott McTominay Kini Legenda Napoli
Terkini
-
Jangan Sampai Kelewatan! DANA Kaget Rp475 Ribu Menantimu di 3 Link Ini
-
Warga Dau Malang Dihebohkan dengan Kasus Dugaan Penculikan Anak
-
6 Link DANA Kaget Malam Ini Senilai Ro 688 Ribu, Siapa Cepat Dia Dapat
-
Ayo Cepat, Ada DANA Kaget Masih Utuh Jangan Sampai Lupa Klaim
-
Waspada Bahaya Tersembunyi di Balik Masifnya Proyek Vila di Lereng Pegunungan Kota Batu