SuaraMalang.id - Warga muslim di Desa Suger Kidul, Kecamatan Jelbuk, Jember, Jawa Timur melaksanakan ibadah Salat Idulfitri, Rabu (12/5/2021). Ini mendahului sehari dari penetapan pemerintah 1 Syawal 1442 Hijriah pada 13 Mei 2021.
Salat Idul Fitri digelar di Masjid Al Barokah Desa Suger Kidul, Wilayah sekitar Pondok Pesantren (Ponpes) Mahfilud Duror di desa setempat.
"Dibagi menjadi dua lokasi terpisah, yakni untuk jemaah laki-laki di Masjid besar, kemudian yang perempuan di Langgar (Surau, red) perempuan. Kemudian satu lagi di Masjid belakang pondok juga ada. Jadi ada 3 lokasi beda," kata Pengasuh Ponpes Mahfilud Duror, KH Ali Wafa saat dikonfirmasi di rumahnya usai Salat Id.
Kiai Ali panggilan akrabnya, pada malam takbiran untuk tempat salat Id sudah disterilkan denganpenyemprotan disinfektan sebagai penerapan Protokol Kesehatan (Prokes) Covid-19.
Baca Juga: 121.026 Napi Terima Remisi Khusus Idul Fitri, 550 Orang Langsung Bebas
"Kemudian saat pelaksanaan salat, Alhamdulillah kita sediakan masker. Meskipun juga akhirnya tidak cukup karena kehabisan. Tapi jemaah juga banyak yang membawa sendiri dari rumah. Juga ada handsanitizer, jadi sudah menyadari kondisi Pandemi Covid-19 sekarang ini," katanya.
Kemudian menanggapi soal larangan mudik lebaran, lanjut Kiai Ali, diketahui para santri Ponpes Mahfilud Duror sudah banyak yang pulang jauh hari sebelum ada aturan larangan mudik.
"Tapi bagi santri yang tidak pulang, ya tidak mudik. Tetap ada di lokasi pondok," ucapnya.
Sementara untuk kegiatan lanjutan setelah Salat Id, Kata Kiai Wafa, para santri dan santriwati juga masyatakat sekitar yang melaksanakan Salat Id lebih awal itu. Melanjutkan dengan kegiatan sambung silaturahmi antar jemaah.
"Biasanya terus lanjut mudik, tapi karena ada larangan ya tidak kemana-mana," ujarnya.
Baca Juga: 70 Ucapan Lebaran Idul Fitri 2021, Cocok Jadi Status WA, IG, atau FB
Perlu diketahui, untuk pelaksanaan Salat Idulfitri lebih awal juga penentuan awal Puasa Ramadan, masyarakat Muslim di Desa Suger mengacu pada penggunaan Kitab Nuzhatu Al Majaalis Wa Muntakhobu Al Nafaais sebagai patokan. Yang sudah turun temurun dipegang oleh kiai dan pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Mahfilud Duror di desa setempat.
Berita Terkait
-
Dari Pecel Gudeg Sampai Prol Tape, Jelajahi 7 Kuliner Unik Khas Jember
-
Dari Jember ke Korea: Bagaimana Megawati Hangestri Ukir Sejarah di Liga Voli Korea
-
Pulang ke Rumah Jokowi, Selvi Ananda Disentil usai Tampak Cuek ke Kerumunan Warga
-
KPK Ungkap Ada 606 Objek Gratifikasi Terkait Idul Fitri Senilai Rp 341 Juta, Ini Rinciannya
-
7 Tips Servis Motor Usai Dipakai Jarak Jauh Mudik Lebaran 2025, Ganti Oli hingga Periksa Ban!
Terpopuler
- Advokat Hotma Sitompul Meninggal Dunia di RSCM
- Jay Idzes Ditunjuk Jadi Kapten ASEAN All Star vs Manchester United!
- Kejutan! Justin Hubner Masuk Daftar Susunan Pemain dan Starter Lawan Manchester United
- Sosok Pria di Ranjang Kamar Lisa Mariana Saat Hamil 2021 Disorot: Ayah Kandung Anak?
- Hotma Sitompul Wafat, Pengakuan Bams eks Samsons soal Skandal Ayah Sambung dan Mantan Istri Disorot
Pilihan
-
LAGA SERU! Link Live Streaming Manchester United vs Lyon dan Prediksi Susunan Pemain
-
BREAKING NEWS! Indonesia Tuan Rumah Piala AFF U-23 2025
-
Aksi Kamisan di Semarang: Tuntut Peristiwa Kekerasan terhadap Jurnalis, Pecat Oknum Aparat!
-
Belum Lama Direvitalisasi, Alun-alun Selatan Keraton Solo Dipakai Buat Pasar Malam
-
IHSG Susah Gerak, Warga RI Tahan Belanja, Analis: Saya Khawatir!
Terkini
-
Dinilai Sangat Strategis, Pembangunan Tol Malang - Kepanjen Butuh Dana Rp 7,5 Triliun
-
Sekolah Rakyat akan Dibuka di Malang, Ini Kategori Siswanya
-
Pencurian di Malang, CCTV Bongkar Aksi 2 Maling
-
Skandal Rupadaksa Guncang UIN Malang, Rektorat Turun Tangan: Terancam Sanksi Berat
-
Misteri Tumpukan Sampah di Singosari Malang, Tutupi Jalan Desa