Scroll untuk membaca artikel
Abdul Aziz Mahrizal Ramadan
Senin, 10 Mei 2021 | 10:37 WIB
Ilustrasi karantina pekerja migran asal Jember mengantisipasi virus varian baru COVID-19. [Suara.com/Eko Faizin]

SuaraMalang.id - Pemerintah Kabupaten Jember mengarantina sejumlah 51 pekerja migran Indonesia (PMI) di hotel milik pemerintah setempat. Mereka sebelumnya telah menjalani karantina dan serangkaian tes COVID-19 di Asrama Haji Sukolilo, Surabaya dengan hasil negatif.

"Pada Jumat (7/5) sebanyak 31 orang dan Sabtu (8/5) sebanyak 20 orang. Semuanya dikarantina di Hotel Kebonagung," kata Bupati Jember Hendy Siswanto dikutip dari Antara, Senin (10/5/2021).

Kewajiban karantina bagi pekerja migran ini lantaran mengantisipasi penyebaran varian baru COVID-19, yakni B.1.1.7 dari Inggris, kemudian B.1.617 dari India, dan B.1.351 dari Afrika Selatan.

"Di Jawa Timur sudah muncul di Mojokerto, sehingga kami harus waspada terhadap kedatangan pekerja migran Indonesia ke Jember. Mereka harus menjalani tes swab dan karantina terlebih dahulu," kata Hendy.

Baca Juga: Cegah COVID-19, Bupati Jember Tutup Semua Tempat Wisata Selama Lebaran

Sementara Plt Kepala Dinas Kesehatan Jember dr Wiwik Supartiwi mengatakan puluhan pekerja migran itu akan menjalani karantina selama lima hari.

"Pada hari ketiga di Jember akan dilakukan tes usap kedua. Apabila hasilnya negatif maka mereka akan dipulangkan ke rumahnya untuk menjalani isolasi mandiri dengan diawasi Satgas di tingkat desa," katanya.

Kapasitas hotel tempat karantina menurutnya masih memadai.

"Saat ini kapasitas Hotel Kebonagung masih cukup untuk menampung 51 pekerja migran Indonesia yang pulang kampung karena kapasitasnya sekitar 66 kamar," ujarnya.

Berdasarkan data Pemprov Jatim, sebanyak 14 ribu pekerja migran Indonesia asal Jawa Timur yang mudik menjelang Hari Raya Idul Fitri 1442 Hijriah dan jumlah tersebut meningkat signifikan dibandingkan pada periode Lebaran tahun lalu yang mencapai 2.100 orang.

Baca Juga: Polres Jember: Dilarang Mudik Lokal, Termasuk Wilayah Aglomerasi

"Pekerja migran Indonesia asal Jember terus berdatangan, sehingga kami harus waspada terhadap varian baru virus Corona yang berasal dari sejumlah negara," demikian Wiwik Supartiwi.

(Antara)

Load More