Scroll untuk membaca artikel
Abdul Aziz Mahrizal Ramadan
Selasa, 27 April 2021 | 15:22 WIB
ilustrasi peningkatan kasus Covid-19 Kota Malang. -- Petugas kesehatan yang mengenakan pakaian pelindung melihat ke luar mobil ambulans aat lusinan ambulans lainnya menunggu di luar layanan darurat COVID-19 di Rumah Sakit Santa Maria, Lisbon, pada (28/1/2021). [PATRICIA DE MELO MOREIRA / AFP]

SuaraMalang.id - Angka kasus Covid-19 Kota Malang merangkak naik dalam beberapa hari terakhir ini. Pemerintah Kota Malang mengingatkan masyarakat agar tidak mengabaikan penerepan protokol kesehatan (prokes) secara ketat.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Malang, dr Husnul Muarif mengatakan, naiknya angka kasus penularan Covid-19 dapat dilihat dari jumlah ketersediaan kamar di rumah sakit rujukan penanganan Covid-19.

"Safe house yang biasanya terisi 30 hingga 40, tadi malam (26/4) itu sudah ada 79. Terus RSUD Kota Malang yang cuma ada 49 kamar, biasanya berada di angka 12 hingga 15, saat ini ada 20an," ujar Husnul dikutip dari TIMES Indonesia media jejaring Suara.com, Selasa (27/4/2021).

Senada juga di sejumlah rumah sakit rujukan penanganan Covid-19 di Kota Malang,  terjadi peningkatan keterisian kamar dari rata-rata 33,6 persen terisi, saat ini naik menjadi 45 persen.

Baca Juga: Kabar Duka, Ketum Lesbumi KH Agus Sunyoto Wafat

Namun, lanjuy Husnul, peningkatan kasus penularan Covid-19 diyakini bukan dari klaster keluarga.

 
"Ini bukan dari klaster keluarga ya, itu hampir tidak ada. Jadi kasus baru per individu, tidak klaster keluarga," sambungnya.

Merespon peningkatan tersebut, Pemkot Malang mengimbau masyarakat untuk tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan dan sangat dianjurkan di rumah saja (stay at home).

"Ya jadi membatasi pergerakan, karena bagaimanapun juga Covid-19 menular, menyebar dan terpapar kalau terjadi pergerakan dan pertemuan satu dengan yang lain. Sehingga stay at home untuk saat ini yang paling efektif," ujarnya.

Dinas Kesehatan Kota Malang selanjutnya akan berkoordinasi dengan Wali Kota Malang untuk segera menerbitkan Surat Edaran (SE) baru untuk mengantisipasi lonjakan kasus. Sebab Ia menduga peningkatan kasus juga dipicu adanya pasar takjil.

Baca Juga: Menko Luhut kepada Pemda Malang Raya: Waspada COVID-19 dari India

"Kemarin kita ada 27 kasus positif Covid-19 yang ada di Kota Malang, sebelumnya ada 20 ya. Jadi nanti kita koordinasikan untuk itu (pasar takjil) melalui SE. Dari SE nanti akan kita tindaklanjuti semua ya," pungkasnya.

Load More