Scroll untuk membaca artikel
Chandra Iswinarno
Jum'at, 23 April 2021 | 08:00 WIB
Ilustrasi serangan siber. [Shutterstock]

SuaraMalang.id - Kaspersky mengungkapkan selama Januari hingga Februari 2021 tercatat ada 12.809.303 serangan siber yang menargetkan pekerja jarak jauh dalam negeri Indonesia.

Data tersebut diungkapkan Direktur Pelaksana Kaspersky untuk Asia Pasifik Chris Cornell.

“Untuk rata-rata harian, solusi kami menggagalkan hampir 600.000 serangan bruteforce RDP di Asia Tenggara tahun lalu. Dalam dua bulan pertama 2021, kami telah mendeteksi lebih dari 65 juta upaya untuk memanfaatkan alat kerja jarak jauh, dimana ini merupakan 30 persen dari total insiden tahun 2020," katanya seperti dilansir Suara.com pada Jumat (23/4/2021).

Meski begitu, dia mengemukakan perlu antisipasi lanjutan mengingat gelombang kedua dan ketiga pandemi masih terjadi. Kondisi tersebut yang membuat pekerjaan jarak jauh masih ada, setidaknya hingga waktu yang lebih lama lagi.

Baca Juga: Baru Dua Bulan, 12 Jutaan Serangan Siber Menargetkan Pekerja di Indonesia

"Kami menyerukan kepada pemilik bisnis, dari perusahaan terbesar hingga usaha kecil dan menengah, untuk mempertimbangkan memasang solusi titik akhir dasar dan memanfaatkan pelatihan adaptif untuk membentengi diri dari upaya berbahaya ini secara online,” katanya.

Sementara itu, menurut telemetri Kaspersky, saat lockdown diberlakukan di berbagai belahan dunia mulai Maret 2020, jumlah total serangan brute force atau upaya mendapatkan akses sebuah akun dengan menebak username dan password yang digunakan terhadap Remote Desktop Protocol (RDP) melonjak dari 93,1 juta di seluruh dunia di Februari 2020 menjadi 277,4 juta di Maret 2020, dengan peningkatan sebesar 197 persen.

Pun mulai April 2020 dan seterusnya, serangan bulanan tidak pernah turun ke bawah 300 juta dan bahkan mencapai level tertinggi baru di 409 juta serangan di bulan November secara global.

Pada Februari 2021, hampir satu tahun sejak dimulainya pandemi, terdapat 377,5 juta serangan bruteforce. Jumlah ini jauh dari 93,1 juta yang disaksikan pada awal 2020.

"Pekerjaan sistem jarak jauh masih akan terus berlanjut. Tahun 2020 menunjukkan bahwa perusahaan perlu memperbarui infrastruktur keamanan mereka. Dan tempat yang baik untuk memulai adalah memberikan perlindungan yang lebih kuat untuk akses RDP mereka,” ujar Dmitry Galov, pakar keamanan di Kaspersky.

Baca Juga: BSSN Sebut Serangan Siber Bisa Timbulkan Kerugian Ekonomi

Telemetri Kaspersky menunjukkan tren peningkatan yang lambat namun stabil dalam jumlah serangan terhadap RDP yang digunakan di Asia Tenggara, mencapai yang tertinggi di bulan September dengan 31.019.009 serangan brute force.

Secara keseluruhan, perusahaan keamanan siber global memblokir total 214.054.408 eksploitasi RDP di wilayah Asia Tenggara tahun lalu. Dengan Indonesia mencatat sebanyak 39.730.681 serangan untuk periode Januari hingga Desember 2020.

Load More