Scroll untuk membaca artikel
Abdul Aziz Mahrizal Ramadan
Minggu, 11 April 2021 | 19:58 WIB
Warga membersihkan puing bangunan rumahnya yang hancur terdampak Gempa Malang, persisnya di Dusun Sidodadi Pulungdowo Desa Jogomulyan Tritoyudo, Minggu (11/4/2021). [Suara.com/Bob Bimantara L]

SuaraMalang.id - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat sejumlah 2.848 rumah warga rusak terdampak gempa Malang magnitudo 6,1, pada Sabtu (10/4/2021).

Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Dr. Raditya Jati melalui konferensi persnya secara virtual menjelaskan, ribuan unit rumah rusak bervariatif, yakni 642 unit rumah rusak berat, 845 unit rumah rusak sedang, 1.361 unit rumah rusak ringan dan 179 unit fasilitas umum rusak. Berdasar data laporan yang diterimanya, dari 16 kabupaten atau kota di Jawa Timur yang terdampak gempa, terparah ada di tiga daerah, yakni Kabupaten Malang, Kabupaten Lumajang dan Kabupaten Blitar.

"Rinciannya, Kabupaten Malang sejumlah 427 unit rumah rusak berat, 392 unit rumah rusak sedang dan 878 unit rumah rusak ringan. Kemudian ada 8 unit fasilitas kesehatan rusak, 15 unit fasilitas pendidikan rusak, 30 unit fasilitas ibadah, dan 6 unit jembatan yang rusak," ujarnya, Minggu (11/4/2021).

Berikutnya, lanjut dia, Kabupaten Lumajang tercatat 187 unit rumah rusak berat, 326 unit rumah rusak sedang dan 148 unit rumah rusak ringan. Lalu 3 unit fasilitas pendidikan, 14 unit fasilitas ibadah dan 2 unit perkantoran rusak.

Baca Juga: BNPB Merilis 8 Nama Korban Jiwa Akibat Gempa Malang (M) 6,1

"Sedangkan di Kabupaten Blitar, tercatat 9 unit rumah rusak berat, 76 unit rumah rusak sedang dan 217 unit rumah rusak ringan. Lalu sejumlah kerusakan juga dilaporkan di 9 unit kantor, 3 unit balai desa, 18 unit fasilitas ibadah, 7 unit fasilitas pendidikan dan 2 unit fasilitas kesehatan," sambungnya.

Load More