Scroll untuk membaca artikel
Abdul Aziz Mahrizal Ramadan
Sabtu, 10 April 2021 | 23:56 WIB
Rumah Nenek Lima rata dengan tanah terdampak Gempa Malang magnitudo 6.7, Sabtu (10/4/2021). [Adi Permana/suara.com]

SuaraMalang.id - Gempa berkekuatan magnitudo 6,1 pada kedalaman 60 kilometer di wilayah perairan Selatan Malang, Sabtu (10/4/2021) patut diwaspadai. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengklaim, pusat gempa berdekatan dengan gempa yang pernah merusak wilayah Jawa Timur pada masa silam.

Kepala Bidang Mitigasi Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono menjelaskan, episentrum Gempa bumi Selatan Malang berdekatan dengan pusat gempa bumi yang pernah merusak Jawa Timur pada masa lalu, yakni pada tahun 1896, 1937, 1962, 1963 dan 1972.

Zona Gempa bumi Selatan Malang, menurutnya, merupakan kawasan aktif yang sering terjadi.

"Zona Gempa Selatan Malang merupakan kawasan aktif gempa dan sering terjadi gempa dirasakan,” ujar Daryono melalui keterangan tertulisnya dikutip Suara.com, Sabtu (10/4/2021).

Baca Juga: Update BNPB: Tujuh Korban Gempa Malang (M) 6.7 Meninggal

Ia melanjutkan, fenomena pengulangan gempa bumi yang terjadi di Selatan Malang patut diwaspadai. Sekaligus menjadi bukti bahwa apa yang telah disampaikan para ahli gempa bumi adalah benar.

“Gempa Selatan Malang yang destruktif merupakan alarm untuk kita semua bahwa ancaman sumber gempa bumi subduksi lempeng selatan Jawa yang selama ini didengungkan oleh para ahli gempa adalah benar. Kita patut waspada,” jelas Daryono.

Berdasarkan hasil monitoring BMKG, setidaknya telah terjadi tiga kali gempa susulan (aftershock) dari Gempa Selatan Malang dengan kekuatan kecil dan kurang dari magnitudo 4,0 yang tidak berdampak dan tidak dirasakan.

Sementara itu, Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Dr. Raditya Jati mengatakan, data yang telah dihimpun oleh Pusat Pengendali dan Operasi (Pusdalops) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) hingga pukul 20.00 WIB, didapatkan ada sebanyak 7 orang meninggal dunia, 2 luka berat dan 10 lainnya luka ringan atas peristiwa tersebut.

"Selain itu, jumlah kerugian material yang tercatat meliputi 344 rumah rusak, 1 pondok pesantren rusak, 11 sarana pendidikan rusak, 6 sarana ibadah rusak, 7 kantor pemerintahan rusak dan 1 rumah sakit rusak," jelas Raditya Jati melalui keterangan tertulisnya.

Baca Juga: Kisah Nenek Selamat dari Maut, Rumahnya Hancur Diguncang Gempa Malang

Gempa bumi Selatan Malang juga berdampak pada delapan wilayah kabupaten/kota di Provinsi Jawa Timur meliputi Kabupaten Lumajang, Kabupaten Malang, Kota Malang, Kabupaten Blitar, Kabupaten Tulungagung, Kabuapten Trenggalek, Kabupaten Kediri dan Kabupaten Jember.

Load More