Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Taufiq
Kamis, 08 April 2021 | 09:16 WIB
Ilustrasi penipuan. [ANTARA]

Bahkan, orang tua serta kerabat Indah pun juga tergiur. Tanpa ragu-ragu keluarga Indah tersebut juga mencoba investasi bodong tersebut.

"Dia (terlapor) bilang mau bantu perekonomian yang ada masalah atau punya hutang. Dia ingin bantu tetangganya," kata Indah.

Tak butuh waktu lama kabar kemudahan investasi tersebut pun menyebar. Hari demi hari semakin banyak tetangga Indah yang ikut berinvestasi. Saking banyaknya, bahkan terlapor ZS pun sampai kewalahan. ZS yang awalnya hanya memiliki satu tenaga administrasi, seiring waktu ZS pun sampai merekrut hingga 5 orang.

Singkat cerita, sampai pada titik keuntungan mulai macet. Dengan alibi keterbatasan limit, keuntungan yang biasanya cair kini sudah mampet.

Baca Juga: Soal Kasus Dugaan Penipuan TKK, Nuralim Juga Merasa Jadi Korban

"Pas tidak ada pencairan adminnya selalu ngomong karena keterbatasan limit. Akhir-akhir baru tahu kalau ternyata uangnya memang tidak ada," terangnya.

Indah juga menceritakan, setelah bisnis investasi bodong tersebut dijalankan, perekonomian terlapor ZS berubah drastis. Selain mampu membeli belasan handphone mewah, ZS juga bisa membeli kendaraan mewah, perabotan rumah serta renovasi rumah.

Load More