SuaraMalang.id - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa kepincut pisang yang ditanam petani Desa Srimulyo, Kecamatan Dampit, Kabupaten Malang. Pisang super bertandan mencapai 2 meter itu dinamainya 'Pisang Mulia'.
Sebelum diberi nama, petani hanya menanam dan menjual bibit saja di pasar maupun secara online dengan sebutan bibit atau bonggol Pisang Cavendish FHIA17.
Maka, Gubernur Khofifah berinisiatif menamai pisang itu sesuai dengan tempat asal, Desa Srimulyo.
Khofifah juga menyoroti kendala proses registrasi baik tanah maupun bibit yang dialami oleh para petani pisang yang tergabung dalam Kelompok Sumber Tani Desa Simomulyo itu.
Ia menginstruksikan Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Malang menyelesaikan persoalan tersebut. Diharapkan pula produksi Pisang Mulia bisa menembus pasar ekspor.
"Ini dilakukan agar produk bisa ekspor. Proses inilah yang akan bisa memberikan nilai tambah agar pasar semakin luas dan harga semakin bagus," katannya, dikutip dari Timesindonesia.co.id media jejaring Suara.com, Rabu (17/3/2021).
Mantan Menteri Sosial ini juga menyerap aspirasi Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Pisang Malang Raya (Pismara) yang menginginkan agar fasilitasi pengembangan area penjualan. Meski sudah 11 tahun mengembangkan budidaya Pisang Mulia tersebut, hingga saat ini penjualan pisang hanya mencakup wilayah Surabaya dan Pulau Bali.
Sekadar informasi, Pisang Mulia memiliki warna, tekstur dan rasa layaknya Pisang Cavendish dan penampilan seperti Pisang Ambon ini. Kemudian proses panen hanya dilakukan setahun satu kali pada masa tanam pertama.
Selanjutnya jika sudah berbuah kembali, panen pisang mulia dapat dilakuan setiap empat bulan sekali. Para petani pisang Dampit Malang ini juga menyampaikan, tidak ada perawatan khusus untuk membuat pisang super berbuah lebih lebat dan besar, jika dibandingkan ukuran pisang pada umumnya.
Baca Juga: Jembatan Kedungkandang Dihiasi Grafiti Pejabat, Publik Soroti Bentuknya
Diketahui, warga setempat telah menanam pisang ini sejak 2007 silam dengan sistem tumpang sari karena keterbatasan lahan. Ada pula yang berinisiatif menanam di halaman rumah masing-masing. Harga satu tandan saat ini sekitar Rp 200.000 - Rp 250.000. Bahkan sebelum pandemi harganya mencapai Rp 600.000. Pisang super ini bisa bertandan mencapai 2 meter.
Berita Terkait
Terpopuler
- Ayah Brandon Scheunemann: Saya Rela Dipenjara asal Indonesia ke Piala Dunia
- Di Luar Prediksi! 2 Pemain Timnas Indonesia Susul Jay Idzes di Liga Italia
- Berbalik 180 Derajat, Mantan Rektor UGM Sofian Effendi Cabut Pernyataan Soal Ijazah Jokowi
- Erika Carlina Bikin Geger, Akui Hamil 9 Bulan di Luar Nikah: Ini Kesalahan Terbesarku
- Tak Perlu Naturalisasi, 4 Pemain Keturunan Jebolan Akademi Top Eropa Bisa Langsung Bela Timnas
Pilihan
-
Kongres PSI: Tiba di Solo, Bro Ron Pede Kalahkan Kaesang Pangarep
-
Profil dan Agama Erika Carlina, Seleb Dijuluki Ratu Pesta yang Ngaku Hamil di Luar Nikah
-
Hasil Timnas Indonesia U-23 vs Filipina: Lemparan Robi Darwis Bawa Garuda Muda Unggul 1-0 di Babak I
-
Jens Raven Cadangan! Ini Daftar Susunan Pemain Timnas Indonesia U-23 vs Filipina
-
Kebijakan Kuota Ugal-ugalan Pemain Asing Dinilai Hambat Transformasi Sepak Bola Indonesia
Terkini
-
Petani Terancam Bangkrut! Pupuk Palsu Rugikan Negara Triliunan Rupiah, Begini Kata Wamentan
-
Danantara: BRILiaN Way Jadi Kunci Transformasi Culture BRI Menuju Bank Terkemuka Asia Tenggara
-
BRI dan Liga Kompas Lepas Tim LKG BRI Indonesia ke Gothia Cup 2025 di Swedia
-
Dirut: BRI Miliki Fondasi untuk Menjadi Bank Terkuat di Indonesia, bahkan di Asia Tenggara
-
5 Khodam Paling Sakti di Nusantara: Warisan Leluhur Hingga Pendamping Sejak Lahir!