Scroll untuk membaca artikel
Farah Nabilla
Rabu, 17 Maret 2021 | 09:07 WIB
Pejabat Kota Malang menggambar grafiti secara simbolis di Jembatan Kedungkandang. [Beritajatim.com]

SuaraMalang.id - Jembatan Kedungkandang Malang akhirnya diresmikan Wali Kota Malang Sutiaji. Aksi menggambar grafiti pun dilakukan sebagai simbol peresmian. Namun, bentuk grafiti ini menuai sorotan, seperti apa rupanya?

Menyadur Beritajatim.com --jaringan SuaraMalang.id, penggambaran grafiti di Jembatan Kedungkandang Malang diinisiasi oleh Wali Kota Sutiaji.

Wali Kota Malang Sutiaji mengawali aksi simbolis itu dengan menggambar grafiti berupa sebuah titik.

"Filosofinya titik, kita harus fokus. Kita berangkat dari satu titik dan menuju ke satu titik," kata Sutiaji, Senin (15/3/2021).

Baca Juga: Banyak Pohon Tumbang, Pemkot Malang: Alat Pendeteksi Kehabisan Baterai

Selain Sutiaji, aksi menggambar grafiti ini kemudian diikuti oleh Kejaksaan Negeri Kota Malang dan Kodim 0833 Kota Malang.

Kejaksaan Negeri Kota Malang membuat tulisan 'Orang hebat tidak korupsi', sementara Kodim 0833 Kota Malang menulis 'TNI Bersam Rakyat'.
Foto-foto aksi simbolik menggambar gafiti ini pun viral di sosial media. Uniknya, warganet justru menyoroti bentuk grafiti yang dituliskan oleh para pejabat tersebut.

Seperti kumpulan kritik yang tertuang di kolom komentar akun base Twitter @tubirfess berikut ini.

"Nulis gitu doang anak SD juga bisa," komentar @eld*******.

"Lah jadinya kok vandalisme?" tanya seorang warganet.

Baca Juga: Pemotor Tertimpa Pohon Tumbang di Kota Malang, Korban Alami Patah Tulang

"Ini cuma simbolis dulu walau sebenarnya cukup 1-2 pejabat saja sih. Kebanyakan orang itu jadi kelihatan kayak dicorat-coret enggak jelas. Lainnya nanti dikerjakan oleh para kreator grafiti dari komunitasnya kok," tulis warganet lain.

"Mohon maaf itu grafitinya dari mananya? Btw, gue jadi ingat film Surat Cinta untuk Starla," ungkap warganet lain.

Sementara itu, pemerintah Kota Malang pun menjelaskan maksud dari adanya aksi simbolik menggambar grafiti di Jembatan Kedungkandang tersebut.

"Grafiti ini nantinya bisa memperkuat nilai kebersamaan dan kegotongroyongan dalam karyanya. Sehingga setiap orang lewat liat di sini bisa melihat. Membaca pesan-pesan yang bisa membuat sikap kita berubah dari yang tidak baik menjadi baik, dari tidak kuat menjadi kuat, dari asalnya bercerai berai menjadi satu, dari asalnya iri, dengki, hasut, kesombongan semua kita lebur jadi kebersamaan,” ujar Sutiaji.

Ia juga berpesan agar aksi vandalisme yang selama ini sering menghantui Kota Malang tak lagi dilakukan, di obyek-obyek bersejarah dan rumah warga.

Load More