SuaraMalang.id - Jembatan Kedungkandang Malang akhirnya diresmikan Wali Kota Malang Sutiaji. Aksi menggambar grafiti pun dilakukan sebagai simbol peresmian. Namun, bentuk grafiti ini menuai sorotan, seperti apa rupanya?
Menyadur Beritajatim.com --jaringan SuaraMalang.id, penggambaran grafiti di Jembatan Kedungkandang Malang diinisiasi oleh Wali Kota Sutiaji.
Wali Kota Malang Sutiaji mengawali aksi simbolis itu dengan menggambar grafiti berupa sebuah titik.
"Filosofinya titik, kita harus fokus. Kita berangkat dari satu titik dan menuju ke satu titik," kata Sutiaji, Senin (15/3/2021).
Selain Sutiaji, aksi menggambar grafiti ini kemudian diikuti oleh Kejaksaan Negeri Kota Malang dan Kodim 0833 Kota Malang.
Kejaksaan Negeri Kota Malang membuat tulisan 'Orang hebat tidak korupsi', sementara Kodim 0833 Kota Malang menulis 'TNI Bersam Rakyat'.
Foto-foto aksi simbolik menggambar gafiti ini pun viral di sosial media. Uniknya, warganet justru menyoroti bentuk grafiti yang dituliskan oleh para pejabat tersebut.
Seperti kumpulan kritik yang tertuang di kolom komentar akun base Twitter @tubirfess berikut ini.
"Nulis gitu doang anak SD juga bisa," komentar @eld*******.
"Lah jadinya kok vandalisme?" tanya seorang warganet.
Baca Juga: Banyak Pohon Tumbang, Pemkot Malang: Alat Pendeteksi Kehabisan Baterai
"Ini cuma simbolis dulu walau sebenarnya cukup 1-2 pejabat saja sih. Kebanyakan orang itu jadi kelihatan kayak dicorat-coret enggak jelas. Lainnya nanti dikerjakan oleh para kreator grafiti dari komunitasnya kok," tulis warganet lain.
"Mohon maaf itu grafitinya dari mananya? Btw, gue jadi ingat film Surat Cinta untuk Starla," ungkap warganet lain.
Sementara itu, pemerintah Kota Malang pun menjelaskan maksud dari adanya aksi simbolik menggambar grafiti di Jembatan Kedungkandang tersebut.
"Grafiti ini nantinya bisa memperkuat nilai kebersamaan dan kegotongroyongan dalam karyanya. Sehingga setiap orang lewat liat di sini bisa melihat. Membaca pesan-pesan yang bisa membuat sikap kita berubah dari yang tidak baik menjadi baik, dari tidak kuat menjadi kuat, dari asalnya bercerai berai menjadi satu, dari asalnya iri, dengki, hasut, kesombongan semua kita lebur jadi kebersamaan,” ujar Sutiaji.
Ia juga berpesan agar aksi vandalisme yang selama ini sering menghantui Kota Malang tak lagi dilakukan, di obyek-obyek bersejarah dan rumah warga.
Berita Terkait
-
Banyak Pohon Tumbang, Pemkot Malang: Alat Pendeteksi Kehabisan Baterai
-
Pemotor Tertimpa Pohon Tumbang di Kota Malang, Korban Alami Patah Tulang
-
Antisipasi Aksi vandalisme, Fly Over Gaplek Dilukis Tema Budaya Tangsel
-
Solusi Banjir, DPRD Minta Pemkot Malang Bangun Sungai Bawah Tanah
-
Vandalisme di Flyover MBK, Ini Reaksi DPRD Bandar Lampung
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Rekayasa Lalu Lintas Malang Saat Libur Nataru 2026, Jalur Wisata Perhatian Utama
-
Malang Sambut Tahun 2026 dengan Doa Bersama untuk Korban Bencana Sumatera, Tahun Baru Kembang Api!
-
Kronologi Kecelakaan Maut di Jalur Wisata Bromo, 2 Lansia Tewas!
-
Program MBG Dorong Lapangan Kerja, Warga Lumajang Rasakan Manfaat Nyata
-
Kronologi Kecelakaan Maut Toyota Hiace vs Truk di Tol Malang-Pandaan, 2 Orang Tewas dan 10 Luka!