SuaraMalang.id - Bupati Jember Faida bungkam tentang sejumlah 174 rekanan menagih pembayaran proyek pengadaan tempat cuci tangan, program Covid-19.
Seperti diberitakan, ratusan rekanan mengklaim bahwa proyek yang digarapnya tak kunjung dibayar pihak Pemerintah Kabupaten Jember, 2020 lalu. Mereka menggerjakan proyek tanpa mekanisme lelang untuk pengadaan tempat cuci tangan di sejumlah lembaga pendidikan, tingkat TK dan PAUD.
Wartawan suara.com telah mendatangi rumah dinas Bupati Jember Faida, Selasa (16/2/2021). Pada saat yanng sama berlangsung agenda bupati penyerahan sertifikat untuk mal tangguh dan gereja tangguh. Namun, saat akan diwawancarai, Ia langsung pergi begitu saja meninggalkan aula.
Terpisah, Sekretaris Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Jember, Mat Suki mengatakan, bahwa pengajuan pencairan program Covid-19 telah ditutup pada 28 Desember 2020 lalu.
“Pencairan itu ditutup untuk berkas yang masuk ke meja saya sampai tanggal 28 Desember 2020," ujarnya.
Jika memang ada rekanan proyek yang mengklaim belum dibayar, Mat Suki menjawab diplomatis.
“Pokok berkas masuk ke meja saya, tidak sampai hitungan jam, sudah saya tandatangani, dan cair. Itu saja. Kalau mereka belum dibayar, ya berarti tidak sempat terbayar,” imbuhnya.
Meski demikian, lanjut dia, pihaknya tak bisa bertanggungjawab kepada pihak rekanan yang belum dibayar lantaran kewenangan kuasa pengguna anggaran hanya sampai 2020.
“Untuk pembayaran yang melewati tanggal 31 Desember 2020, itu sudah bukan urusan saya. Itu tanggung jawab di atas saya,” ujarnya.
Baca Juga: Pemkab Jember Diduga Belum Bayar Proyek Tempat Cuci Tangan Covid-19
Menanggapi tidak jelasnya sikap Pemerintah Kabupaten Jember, Komisi C DPRD Jember menyayangkan hal itu. Ketua Komisi C DPRD Jember, David Handoko Seto mengatakan, seharusnya permasalahan tersebut menjadi tanggung jawab bersama.
“Memang pembayarannya tidak jelas, siapa yang punya kegiatan (perencanaan), lalu siapa (instansi) yang membayar. Seharusnya itu tanggung jawab bersama, tanggung renteng dari semua instansi di bawah Pemkab Jember,” kata David.
David menduga, penunjukan rekanan dalam program penanganan Covid-19, sarat muatan politis.
“Siapa yang dekat dengan (bupati) Faida, maka dia yang dapat,” pungkas politikus Partai Nasdem ini.
Kontributor : Adi Permana
Berita Terkait
Terpopuler
- Tahta Bambang Pacul di Jateng Runtuh Usai 'Sentilan' Pedas Megawati
- Putrinya Bukan Darah Daging Ridwan Kamil, Lisa Mariana: Berarti Anak Tuyul
- 5 Sepatu Onitsuka Tiger Terbaik untuk Jalan Kaki Seharian: Anti Pegal dan Tetap Stylish
- Bukan Dean Zandbergen, Penyerang Keturunan Ini akan Dampingi Miliano Jonathans di Timnas Indonesia?
- Tangis Pecah di TV! Lisa Mariana Mohon Ampun ke Istri RK: Bu Cinta, Maaf, Lisa Juga Seorang Istri...
Pilihan
-
Anggaran MBG vs BPJS Kesehatan: Analisis Alokasi Jumbo Pemerintah di RAPBN 2026
-
Sri Mulyani Disebut Pihak yang Restui Tunjangan Rumah DPR Rp50 Juta Per Bulan
-
Sri Mulyani Berencana Naikkan Iuran BPJS Kesehatan 4 Bulan Lagi
-
Viral Noel Ebenezer Sebut Prabowo Ancaman Demokrasi dan Kemanusiaan
-
Naturalisasi PSSI Belum Rampung, Miliano Jonathans Dipanggil Timnas Belanda
Terkini
-
Semangat BRI Peduli untuk Paskibraka Nasional 2025, Wujud TJSL Nyata dari BRI
-
Prestasi BRI di Panggung Global: 3 Penghargaan dari Euromoney Awards for Excellence 2025
-
Layanan QLola by BRI Dukung Sektor E-Commerce hingga Fintech
-
Layanan BRI Taipei Permudah Transaksi Keuangan PMI, Dapat Sambutan Positif
-
Ini 8 Kontribusi Nyata BRI dalam Mendukung Bangsa Semakin Berdaulat, Sejahtera dan Maju