SuaraMalang.id - Mencekam. Begitulah kondisi di Myanmar akhir-akhir ini. Negeri seribu pagoda itu sedang mengalami krisis politik dan pemerintahan yang berujung pada kudeta militer.
Terbaru, situasi di Myanmar semakin tidak kondusif. Represi aparat terhadap peserta unjuk rasa gede-gedean digelar di sejumlah pusat kota
Masyarakat di sana juga begadang hampir setiap malam untuk mencegah penangkapan pengunjuk rasa oleh kepolisian. Sebab penangkapan biasanya dilakukan malam hari.
Seperti dilaporkan BBC yang dikutip dari timesindonesia.co.id, jejaring media suara.com, berbagai upaya dilakukan masyarakat Myanmar untuk melindungi warga lainnya dari penangkapan polisi.
Baca Juga: Pantas Gisel Anastasia Kepincut, Ini Fakta Rino Soedarjo Sosok Pengusaha Tampan nan Tajir
Upaya itu antara lain melakukan pemukulan panci, wajan dan sebagainya. Bunyi bertalu-talu dari perkakas rumah tangga itu nyaring untuk mengingatkan masyarakat agar tetap terbangun dan waspada terhadap aksi polisi yang menangkapi para peserta unjuk rasa.
Seperti dilansir dari BBC, bahkan ada rekaman video yang menunjukkan orang-orang di Yangon memukul panci dan wajan untuk memperingatkan tetangga mereka agar mereka mendekati mobil pasukan keamanan.
Orang-orang di Myanmar merasa sangat tidak aman, cemas dan tidak pasti tentang apa yang akan terjadi selanjutnya.
"Malam-malam tanpa tidur menjadi hal biasa di sini di Myanmar. Pasukan keamanan menyerbu tempat tinggal orang-orang di banyak tempat di seluruh negeri dan mencoba menangkap mereka yang menentang junta militer. Orang-orang saling melindungi, begadang di malam hari," kata mereka.
Di kota terbesar negara itu, Yangon, rekaman menunjukkan orang-orang berteriak dan memberi tahu tetangga ketika kendaraan keamanan mendekat.
Baca Juga: Saat Polisi Myanmar Lindungi Pendemo Kudeta Militer dari Meriam Air
Dalam sebuah video yang dibagikan dengan kantor berita Reuters, kerumunan orang terlihat mengelilingi dan berbaris di samping kendaraan polisi.
Berita Terkait
-
Nyawa Taruhannya, Radio Ini Lawan Junta Myanmar dari Bawah Tanah: Kisah Pendiri Federal FM
-
Junta Militer Myanmar Lakukan Pengeboman ke Warga Sipil, DPR RI Beri Kecaman
-
Korban Tewas Gempa Myanmar Naik Terus, Kini Tembus 3.471 Jiwa
-
Korban Meninggal Akibat Gempa Myanmar Terus Bertambah, Ini Data Terbaru
-
Pasca Gempa 7,7 SR di Myanmar, Menlu Langsung Kirim Bantuan
Terpopuler
- Pemutihan Pajak Kendaraan Jatim 2025 Kapan Dibuka? Jangan sampai Ketinggalan, Cek Jadwalnya!
- Emil Audero Menyesal: Lebih Baik Ketimbang Tidak Sama Sekali
- Forum Purnawirawan Prajurit TNI Usul Pergantian Gibran hingga Tuntut Reshuffle Menteri Pro-Jokowi
- 5 Rekomendasi Moisturizer Indomaret, Anti Repot Cari Skincare buat Wajah Glowing
- Kata Anak Hotma Sitompul Soal Desiree Tarigan dan Bams Datang Melayat
Pilihan
-
Emansipasi Tanpa Harus Menyerupai Laki-Laki
-
Laga Sulit di Goodison Park: Ini Link Live Streaming Everton vs Manchester City
-
Pemain Keturunan Jawa Bertemu Patrick Kluivert, Akhirnya Gabung Timnas Indonesia?
-
Jadwal Dan Rute Lengkap Bus Trans Metro Dewata di Bali Mulai Besok 20 April 2025
-
Polemik Tolak Rencana Kremasi Murdaya Poo di Borobudur
Terkini
-
BRImo Versi Bilingual Hadir: Transaksi Makin Lancar, Pengguna Makin Puas
-
Dinilai Sangat Strategis, Pembangunan Tol Malang - Kepanjen Butuh Dana Rp 7,5 Triliun
-
Sekolah Rakyat akan Dibuka di Malang, Ini Kategori Siswanya
-
Pencurian di Malang, CCTV Bongkar Aksi 2 Maling
-
Skandal Rupadaksa Guncang UIN Malang, Rektorat Turun Tangan: Terancam Sanksi Berat