SuaraMalang.id - Bencana alam masih mengintai kawasan Kabupaten Jember. Kekinian dilaporkan Desa Wonoasri dan Desa Curahlele, Kecamatan Tempurejo direndam banjir, Jumat malam (5/2/2021).
Kemudian, terjadi tanah longsor dan pohon tumbang di Jalur Gumitir KM 31, Sabtu pagi (6/2/2021).
Banjir di dua desa Kecamatan Tempurejo terjadi akibat luapan Sungai Kalisanen dan Sungai Kalimayang.
Ketua Komisi C DPRD Jember David Handoko Seto ikut turun menjadi relawan banjir mengatakan, ketinggian banjir ditaksir mencapai 70 sentimeter.
"Ketinggian air sementara dikisaran 70 sentimeter. Namun semakin meninggi, karena hujan masih terjadi. Apalagi dari wilayah hulu sungai. Tapi semoga segera surut. Curahlele hampir terendam semua, cuman tidak naik," katanya, dikonfirmasi Suara.com, Sabtu (6/2/2021).
Hingga Sabtu dini hari, lanjut dia, mayoritas warga masih memilih bertahan di rumah masing-masing. Balum ada yang mengungsi.
"Namun warga belum mengungsi dan masih bertahan dalam rumah. Karena luapan air sungai masih belum terlalu tinggi," pungkasnya.
Sementara itu, kemacetan terjadi di jalur penghubung Jember-Banyuwangi, Sabtu (6/2/2021). Persisnya di Gumitir KM 31 Desa Silo, Kecamatan Silo, Kabupaten Jember.
Kemacetan ini lantaran pohon tumbang dan tanah longsor menutup seluruh badan jalan. Pohon yang tumbang itu berukuran tinggi sekitar 15-20 meter dan berdiameter kurang lebih 50 sentimeter.
Baca Juga: Terungkap Sebab Banjir Parah Kabupaten Jember, Hulu Sungai Bedadung Kritis
"Ada pohon tumbang dan juga longsor di sekitaran kilometer 36 - 38, yang menyebabkan arus kendaraan di Jalur Gumitir macet total," kata Kapolsek Silo AKP Suhartanto.
Selain itu, akibat curah hujan cukup tinggi, tanah longsor juga menerpa Jalur Gumitir. Hujan deras terpantau terjadi cukup lama, sekitar 4 jam, Jumat lalu.
"Lumayan lama hujannya, kurang lebih 4 jam. Yang terjadi dari sore hingga malam hari kemarin," tutur Suhartanto.
Kekinian, BPBD, Polisi dan TNI mulai melakukan evakuasi material tanah longsor dan pohon tumbang di Jalur Gumitir tersebut.
"Yang pertama dilakukan memotong kecil-kecil batang pohon yang tumbang melintang di jalan. Kemudian dipindahkan di pinggir jalan. Lanjut pembersihan longsoran," urainya.
Polisi juga memberlakukan sistem buka tutup secara bergantian untuk mengurai kemacetan secara perlahan. Sejak pukul 08:00 WIB, kendaraan roda dua mulai dapat melintas secara bergantian.
"Semoga proses berjalan cepat, sehingga jalur gumitir bisa segera berfungsi normal lagi," pungkasnya.
Kontributor : Adi Permana
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- 5 Sepatu Lokal Senyaman Hoka Ori, Cushion Empuk Harga Jauh Lebih Miring
Pilihan
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
-
Agensi Benarkan Hubungan Tiffany Young dan Byun Yo Han, Pernikahan di Depan Mata?
-
6 Smartwatch Layar AMOLED Murah untuk Mahasiswa dan Pekerja, Harga di Bawah Rp 1 Juta
Terkini
-
Kronologi Kecelakaan Maut Toyota Hiace vs Truk di Tol Malang-Pandaan, 2 Orang Tewas dan 10 Luka!
-
Viral Kisah Guru Mengajar Satu Murid di SD Malang, Netizen Terenyuh: Sama-sama Hebat!
-
Libur Natal 2025, Penumpang Bandara Abdulrachman Saleh Malang Diprediksi Melonjak hingga 20 Persen
-
2 Ibu-ibu di Malang Tertimpa Pohon Beringin Tumbang Saat Cuci Baju, Seorang Tewas
-
Banjir Malang Dipicu Endapan Sampah hingga Bozem Meluap, Ini Penjelasan Wali Kota