SuaraMalang.id - Pesona Pantai Dodok di Kabupaten Banyuwangi berkurang lantaran tumpukan sampah yang memenuhi bibir pantai sepanjang 200 meter. Ekosistem laut juga berpotensi tercemar akibat limbah sampah tersebut.
Dilansir timesindonesia.co.id jaringan suara.com, tumpukan sampah tampak mengapung panati berlokasi di Desa Bangsring, Kecamatan, Wongsorejo, Kabupaten Banyuwangi tersebut. Mayoritas merupakan sampah limbah hasil aktivitas rumah tangga.
Mulai plastik minyak goreng, botol, sterofoam bekas hingga alas kaki seperti sendal jepit dan sepatu terlihat mengapung di bibir pantai. Sampah organik seperti bambu, kayu, ranting, maupun batok kelapa juga memenuhi bibir pantai.
Beberapa wisatawan pantai tampak kecewa dan dirugikan dengan kondisi pantai yang kotor tersebut. Seperti diungkapkan Fachrul Al-Fatih (22), wisatawan asal Situbondo, Jawa Timur.
"Sampah plastik dan kayu yang mengapung di pantai ini sangat mengganggu kenyamanan. Saya dan teman-teman jauh-jauh kesini untuk berenang dan menikmati wisata pantai disini," kata Fachrul, Kamis (4/2/2021).
Terpisah, Ketua Kelompok Nelayan Pesona Bahari, Abdul Aziz mengatakan, sampah tersebut berpotensi merusak ekosistem laut, apalagi Pantai Watu Dodol ini juga merupakan tempat budidaya lobster yang dikembangkan para nelayan setempat.
"Sampah seperti ini bisa berbahaya. Karena kalau tersangkut di dasar laut bisa merusak terumbu karang. Apalagi ini lahan konservasi dimana banyak biota lait hidup disini," kata Aziz
Pria yang juga Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Banyuwangi ini juga menyoroti minimnya kesadaran warga setempat untuk menjaga lingkungan dari sampah.
"Yang membuat kami miris, banyak sampah rumah tangga. Ini menunjukkan budaya warga sekitar yang belum sadar akan kebersihan lingkungan. Kita beruntung masih menggunakan keramba dasar, sehingga masih selamat dari sampah-sampah ini dan tidak berdampak pada budidaya," sambung dia.
Baca Juga: Pemkab Banyuwangi Klarifikasi Festival Santet Persatuan Dukun Nusantara
Ia berharap masyarakat sadar untuk tidak membuang sampah sembarangan, terutama di area sungai. Sebab, menurutnya, sampah akan bermuara ke pantai dan mengganggu ekosistem laut.
"Saya berharap agar masyarakat tidak menjadikan sungai sebagai tempat pembuangan sampah apapun baik dari limbah rumah tangga ataupun sampah organik. Karena yang menerima dampaknya adalah masyarakat nelayan, seperti yang ada di pesisir pantai Watu Dodol Banyuwangi ini," pungkasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 5 Oktober: Ada 20.000 Gems dan Pemain 110-113
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Kedua 6-12 Oktober 2025
- Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Kota Makassar Bulan Oktober 2025
Pilihan
-
Perbandingan Spesifikasi vivo V60 Lite 4G vs vivo V60 Lite 5G, Kenali Apa Bedanya!
-
Dana Transfer Dipangkas, Gubernur Sumbar Minta Pusat Ambil Alih Gaji ASN Daerah Rp373 T!
-
Menkeu Purbaya 'Semprot' Bobby Nasution Cs Usai Protes TKD Dipotong: Perbaiki Dulu Kinerja Belanja!
-
Para Gubernur Tolak Mentah-mentah Rencana Pemotongan TKD Menkeu Purbaya
-
Daftar Harga HP Xiaomi Terbaru Oktober 2025: Flagship Mewah hingga Murah Meriah
Terkini
-
Lewat MotoGP Mandalika 2025, BRI Dorong Sport Tourism Nasional dan Kebangkitan Ekonomi Daerah
-
BRI Kembangkan UMKM Kuliner Asal Padang Agar Siap Bersaing di Pasar Global
-
BRI Gelar Consumer Expo 2025 di Surabaya: Solusi Finansial Terintegrasi untuk Gaya Hidupmu!
-
Rebutan DANA Kaget, Khusus Warga Malang, Siapa Cepat Dia Dapat
-
Lewat AgenBRILink, BRI Hadirkan Layanan Inklusi Keuangan di 66 Ribu Desa