Scroll untuk membaca artikel
Abdul Aziz Mahrizal Ramadan
Jum'at, 29 Januari 2021 | 22:07 WIB
Ilustrasi - pencemaran limbah pabrik di Bondowoso. [Shutterstock]

SuaraMalang.id - Ratusan petani di Desa Pekauman, Kecamatan Grujugan, Bondowoso Jawa Timur melayangkan petisi ke PT Bonindo Abadi. Lantaran kuat dugaan pabrik pembuatan sumpit itu jadi biang pencemaran limbah di lahan pertanian warga.

Salah seorang warga sekaligus tokoh masyarakat setempat, Ali Rohbini mengatakan, bahwa akibat pencemaran limbah pabrik tersebut, aliran air irigasi ke persawahan warga menjadi berbusa dan berwarna hitam. 

"Baunya juga menyengat. Banyak warga yang mengeluhkan limbah ini. Yang dikeluarkan dari pabrik itu (PT Bonindo Abadi),” jelasnya, seperti dikutip dari TIMESIndonesia.co.id jaringan Suara.com, Jumat (29/1/2021).

 
Merespon itu, lanjut dia, para petani terdampak serta warga setempat melayangkan surat  petisi. Sedikitnya ada 100 warga yang terdampak aliran pencemaran limbah pabrik menandatangani surat petisi itu.

Baca Juga: Waspada Erupsi Gunung Raung, Polres Bondowoso Memetakan Jalur Evakuasi

"Surat keberatan itu sudah dikirimkan kepada pabrik terkait, dengan tembusan bupati, OPD terkait, aparat yang berwenang dan Muspika setempat," sambung dia.

Warga terdampak lainnya, Nurhasan mengatakan, bahwa limbah pabrik juga menyebabkan sumur warga tidak bisa dimanfaatkan lagi, terutama saat musim kemarau, lantaran air sumur berwarna hitam keruh.

"Area persawahan milik warga saluran airnya berubah menjadi hitam dan kuning," tutur Nurhasan.

Sementara itu Kasatreskrim Polres Bondowoso, AKP Agung Ari Wibowo mengatakan, pihaknya telah turun ke lokasi kejadian diduga pencemaran lingkungan tersebut. Penyidik juga telah mengambil sampel limbah.

"Nantinya sampel limbah itu akan diuji di laboratorium. Nanti hasilnya seperti apa, akan kami kabarkan kembali,” ujarnya.

Baca Juga: Dampak Pandemi Covid-19, Angka Kemiskinan di Bondowoso Naik 1 Persen

Load More