SuaraMalang.id - Permasalah banjir masih jadi pekerjaan rumah (PR) menahun di Kota Malang, bahkan semakin mengkhawatirkan. Profesor Teknik UB (Universitas Brawijaya) Pitojo Tri Juwono meyakini ada dua aspek penting yang patut diperbaiki segera.
Aspek yang dimaksud, adalah aspek teknis dan nonteknis.
Berbicara dahulu tentang aspek teknis. Pria juga Dekan Fakultas Teknik UB ini menjelaskan, bahwa banjir terjadi lantaran berkurangnya ruang terbuka hijau yang berfungsi sebagai ruang resapan air hujan.
"dan belum optimalnya kapasitas fungsi dan jaringan sistem drainase kota," ujar Pitojo, seperti dikutip dari TimesIndonesia.co.id--media jejaring Suara.com, Rabu (20/1/2021).
Baca Juga: 1 Warga Hilang Akibat Tanah Longsor, Pengembang Perumahan Diperiksa Izinnya
Solusi teknis, lanjut dia, Pemkot Malang harus memaksimalkan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) dan segala regulasi didasarkan pada semangat mempertahankannya serta memfungsikan daerah terbuka hijau sebagai kawasan yang efektif resapan.
"Teknisnya, mempertahankan zona terbuka hijau dan membuat resapan buatan seperti biopori sampai dengan sumur resapan, saluran drainase ramah lingkungan (ecodrain), menegakkan Perda 17/2001 tentang Konservasi Air, setiap pembangunan perumahan baru wajib menyiapkan konsep zero run off, kontrol IMB dan konsep bangunan vertical," jelas Guru Besar bidang Manajemen dan Rekayasa Sumber Daya Air di FT UB ini.
Selain itu, masih kata dia, penting agar merevitalisasi atau membangun kapasitas dan jaringan sistem drainase kota dengan kontrol pelaksanaan yang baik dan sesuai dengan perencanaan yang ditetapkan, yaitu saluran drainase yang terkoneksi dengan baik mulai dari tersier sampai badan sungai sebagai main drain untuk memastikan limpasan permukaan yang tidak meresap ke dalam tanah mampu menuju sungai utama dengan baik.
"Solusi teknis itu membangun kapasitas dan jaringan saluran drainase yang ramah lingkungan atau ecodrain sesuai debit yang akan dialirkan," jelasnya.
Baca Juga: Tiga Keluarga Diungsikan dari Kawasan Rawan Longsor Kota Malang
Berita Terkait
-
Tarik Ribuan Peserta, Mahasiswa UB Gelar Expo Kewirausahaan Terbesar di Universitas Brawijaya
-
Mahasiswa UB Sukses Bikin Pendeteksi Dini Kematian Jantung Mendadak, Raih Juara 1 di Samsung SFT 2024
-
Dorong Inovasi Bisnis Ramah Lingkungan, Mahasiswa Universitas Brawijaya Gelar Seminar Ekonomi dan Kewirausahaan
-
Malang Menyala! Workshop Jurnalisme Suara dan UAJY Diramaikan Puluhan Kreator!
-
Edukasi Anti-bullying Demi Lingkungan Aman di SDI Al-Faqih Desa Sukoanyar
Terpopuler
- Kejanggalan LHKPN Andika Perkasa: Harta Tembus Rp198 M, Harga Rumah di Amerika Disebut Tak Masuk Akal
- Marc Klok: Jika Timnas Indonesia Kalah yang Disalahkan Pasti...
- Niat Pamer Skill, Pratama Arhan Diejek: Kalau Ada Pelatih Baru, Lu Nggak Dipakai Han
- Datang ke Acara Ultah Anak Atta Halilintar, Gelagat Baim Wong Disorot: Sama Cewek Pelukan, Sama Cowok Salaman
- Menilik Merek dan Harga Baju Kiano saat Pesta Ulang Tahun Azura, Outfit-nya Jadi Perbincangan Netizen
Pilihan
-
Nyawa Masyarakat Adat Paser Melayang, Massa Demo Minta Pj Gubernur dan Kapolda Kaltim Dicopot
-
Komersialisasi Bandara IKN Tunggu Revisi Perpres 131/2023, Kata Wamenhub Suntana
-
Tim Resmob Tangkap Pelaku Pembunuhan Tragis di Morowali yang Kabur ke Kaltim
-
Potret Nadia Raysa Mantan Marselino Ferdinan: IG-nya Diserbu Penggemar Usai Menang Lawan Arab
-
Harga Emas Antam Terbang Tinggi Jelang akhir Pekan, Tembus Rp1.520.000/Gram
Terkini
-
Pernyataan Penuh Arti: Mas Gum Sampaikan Maaf di Debat Terakhir, Apa Maksudnya?
-
Kris Dayanti-Kresna Dewanata Tawarkan Program Pembangunan Hijau
-
Firhando Gumelar-Rudi Sampaikan 4 Jurus Jitu Selesaikan Masalah di Kota Batu
-
Pengangguran Jadi Masalah di Kota Batu, Cawali Nurochman Siapkan Strategi Khusus
-
Firhando Gumelar Bertemu Tokoh Katolik Kota Batu: Kami Ingin Jadi Wali Kota Semua Umat Beragama