SuaraMalang.id - Sejumlah 50 pasangan tak resmi alias di luar nikah terjaring razia atau operasi yustisi yang digelar Satpol PP dan petugas gabungan saat penertiban malam pergantian tahun di Kabupaten malang, Jumat (1/1/2021) dini hari.
Dilansir dari beritajatim.com --jejaring media suara.com, dari puluhan pasangan yang terjaring, terdapat satu pasangan yang masih di bawah umur. Mereka terjaring razia petugas sedang 'asik-asikan' mesum (berbuat asusila) di sebuah losmen kawasan Kepanjen, Kabupaten Malang.
Mereka kemudian diamankan petugas gabungan dari Satpol PP Kabupaten Malang, Muspika Kepanjen dan Relawan sewaktu pelaksanaan Operasi Yustisi Penegakan Hukum Pelanggaran Protokol Kesehatan Covid-19 selama libur natal dan tahun baru 2021.
Kepala Bidang Penegakan Perundangan-Undangan Daerah Satpol PP Kabupaten Malang, Bowo, menjelaskan, bahwa razia dilakukan mulai pukul 22.00 WIB sampai jam 03.00 WIB itu menargetkan beberapa titik wilayah, mulai Pakisaji sampai Kepanjen.
“Awalnya semua menaati dan mau menutup warung, termasuk juga tempat karaoke. Tapi ketika di Hotel Bounty Kepanjen, kami menemukan ada 50 pasangan di luar nikah, terdapat satu pasangan juga masih di bawah umur,” ungkap Bowo
Setelah dilakukan pendataan, kata Bowo, satu pasangan di bawah umur dilakukan pemeriksan di kantor Kecamatan Kepanjen.
“Mereka kami berikan pembinaan, lalu karena pasangan di bawah umur kami hubungi orang tua mereka dan meminta orang tua mereka untuk melakukan pembinaan selanjutnya,” imbuh Bowo.
Seluruh pasangan yang terjaring operasi yustisi kemudian dilakukan pembinaan. Petugas gabungan juga menyita Kartu Tanda Penduduk (KTP) seluruh pasangan mesum tersebut.
“Kami data dan kami lakukan pembinaan, lalu karena waktu sudah dini hari kami pulangkan. Dan pada hari Senin (4/1/2021) lusa akan kami panggil lagi dan kami lakukan pembinaan lanjutan di Mako Satpol PP di area Pendopo Agung, Pemkab Malang,” tegas Bowo.
Baca Juga: Liburan Awal Tahun 2021, 10 Hotel di Malang Ini Bisa Jadi Pilihan
Selain menemukan 50 pasangan mesum tersebut, Satpol PP juga menemukan enam orang wisatawan dari luar Kabupaten Malang yang tidak membawa hasil bukti non-reaktif tes rapid antigen atau antibodi.
“Wisatawan itu langsung kami pulangkan, karena tidak bisa membawa bukti non reaktif rapid tes, kan seharusnya sesuai Surat Edaran Bupati (Malang) wisatawan wajib menunjukan hasil non-reaktif tes rapid jika menginap di hotel,” pungkasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Ole Romeny Menolak Absen di Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
- Tanpa Naturalisasi, Jebolan Ajax Amsterdam Bisa Gantikan Ole Romeny di Timnas Indonesia
- Makna Satir Pengibaran Bendera One Piece di HUT RI ke-80, Ini Arti Sebenarnya Jolly Roger Luffy
- Ditemani Kader PSI, Mulyono Teman Kuliah Jokowi Akhirnya Muncul, Akui Bernama Asli Wakidi?
- Jelajah Rasa Nusantara dengan Promo Spesial BRImo di Signature Partner BRI
Pilihan
-
6 Smartwatch Murah untuk Gaji UMR, Pilihan Terbaik Para Perintis 2025
-
3 Film Jadi Simbol Perlawanan Terhadap Negara: Lebih dari Sekadar Hiburan
-
OJK Beberkan Fintech Penyumbang Terbanyak Pengaduan Debt Collector Galak
-
Tarif Trump 19% Berlaku 7 Agustus, RI & Thailand Kena 'Diskon' Sama, Singapura Paling Murah!
-
Pemerintah Dunia dan Tenryuubito: Antagonis One Piece yang Pungut Pajak Seenaknya
Terkini
-
BRI Cetak Aiko Maju, UMKM Tangguh Pemasok Bahan Utama Program MBG di Kepulauan Siau
-
Cara Klaim Kompensasi Tiket KA Akibat Argo Bromo Anggrek Anjlok
-
KA Argo Bromo Anggrek Anjlok, Ini Daftar Kereta Api Terdampak Yang Dibatalkan
-
Transformasi BRIVolution Reignite & fokus UMKM Jadi Kunci Pertumbuhan BRI
-
Jangan Salah Pilih! Panduan Lengkap Memilih Vitamin yang Aman untuk Keluarga